Berita Nasional
Nasib Kapolsek Komodo Penganiaya Sekuriti Bank Sampai Babak Belur, Meski Damai Tetap Diproses Propam
Beginilah nasib Kapolsek Komodo AKP Ivans Djarat penganiaya sekuriti gara-gara tak terima ditegur saat masuk ATM Bank tapi memakai helm. Propam pun ak
TRIBUN-MEDAN.COM – Beginilah nasib Kapolsek Komodo AKP Ivans Djarat penganiaya sekuriti.
Adapun nasib Kapolsek Komodo AKP Ivans Djarat bakal tetap diproses.
Dimana, meskipun Kapolsek Komodo AKP Ivans Djarat sudah berakhir damai dengan sekuriti bank, namun Propam bakal tetap memproses kasus penganiayaan tersebut.
Seperti diketahui, pemukulan Kapolsek Komodo terhadap sekuriti Bank BRI Nggorang Labuan Bajo berakhir damai dan diselesaikan secara adat Manggarai, di rumah keluarga korban di Kampung Mberata, NTT.
Maksimus Jampu orang tua dari korban Guido Andre, mengatakan penyelesaian masalah secara kekeluargaan itu atas dasar kemauan bersama dua belah pihak.
Keluarga korban menganggap peristiwa itu sebagai musibah.
"Mungkin masalah ini tadi adalah musibah, karena dalam masalah ini kan tidak terencana sebagai manusia kita perlu saling memaafkan," ungkapnya, dikutip Tribun-Medan.com dari Pos-Kupang.com, Jumat (15/9/2023).
Sementara Kapolsek Komodo, AKP Ivans Djarat menyampaikan permohonan maaf kepada Guido dan keluarga.
"Saya minta maaaf atas kejadian tadi. Jujur saya betul-betul khilaf dan semoga keakraban kita kedepannya tetap terjaga," ungkap Ivans, Rabu (13/9/2023) lalu.
Setelah berdamai, kedua pihak bersepakat untuk tidak melanjutkan kasus tersebut ke ranah hukum yang dibuktikan dengan penandatanganan surat perdamaian.
Meski begitu, disisi lain Kapolres Manggarai Barat, AKBP Ari Satmoko mengatakan meski damai, kasus penganiayaan ini tetap bakal diproses secara etik.
Sedari awal kasus bergulir, AKBP Ari Satmoko tegas menyatakan akan mengawal kasus pemukulan tersebut.
"Kita akan mengawal kasus tersebut dan lakukan dengan objektif," ujarnya.
Baca juga: Anak Hajar Bapaknya di Depan Teman-temannya karena Dilarang Ikut Touring
Baca juga: VIRAL Bayi 13 Bulan Dikerok Pengasuh hingga Kulit Merah, Dikira Masuk Angin, Ibu Maafkan Pelaku
Ia mengatakan jika terbukti melanggar kode etik profesi Polri, Kapolsek Komodo akan diberikan sanksi.
Kalaupun ada upaya mediasi di antara kedua belah pihak, itu tidak akan berpengaruh pada sanksi etik terhadap Kapolsek.
Ia juga mengatakan kasus penganiayaan ini tetap bakal diproses secara etik.
Jika sudah ada mediasi, menurutnya proses etik akan tetap berjalan.
Propam Turun Tangan
Kapolres Manggarai Barat AKBP Ari Satmoko buka suara soal pemukulan yang dilakukan Kapolsek Komodo, AKP Ivans Djarat terhadap sekuriti Bank BRI Unit Nggorang, Labuan Bajo, NTT.
Kapolres Ari Satmoko mengatakan peristiwa itu terjadi karena ada kesalahpahaman antara Kapolsek Komodo dan sekuriti bank. Pihaknya sedang mendalami kasus itu.
"Tentunya sebagai pimpinan di Polres Mabar saya menyayangkan,”
“Upaya yang sedang kita lakukan dari Propam sedang proses mendalami," kata Ari.
Ia mengatakan jika terbukti melanggar kode etik profesi Polri, Kapolsek Komodo itu akan diberikan sanksi.
Kalaupun ada upaya mediasi di antara kedua belah pihak, itu tidak akan berpengaruh pada sanksi etik terhadap Kapolsek.
"Karena ada ketentuan ketika seorang anggota polri melakukan pelanggaran itu sanksinya disiplin kode etik," ujar Ari Satmoko, Rabu 13 September 2023 sore.
Ari menyatakan pihaknya menghargai proses hukum yang ditempuh pihak korban.
Ia memastikan akan mengawal proses tersebut.
"Kita akan mengawal kasus tersebut dan lakukan dengan objektif," ujarnya.
Baca juga: Aksinya Labrak Rocky Gerung Viral, Noviana Kurniati Ngaku Kini Diancam akan Dibunuh dan Disantet
Baca juga: Cak Imin Mengaku Sependapat dengan Presiden Jokowi Soal Menangani Konflik di Pulau Rempang
Aniaya Sekuriti Bank hingga Babak Belur Gegara Tak Terima Ditegur
Kapolsek Komodo AKP Ivans Djarat diduga menganiaya Guido Andre Sandi, seorang sekuriti di Bank BRI Unit Nggorang Labuan Bajo, Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT).
Kejadian itu terjadi pada Rabu 13 September 2023 pagi.
Menurut pengakuan Guido, kejadian tersebut bermula ketika dirinya menegur terduga pelaku yang menggunakan helm ketika masuk ke ruang ATM BRI Nggorang.
"Selamat pagi pak mohon helmnya dikasih keluar," kata Gio, menirukan ucapannya saat menegur kapolsek.
Namun, terduga pelaku tidak terima saat ditegur dan memukuli korban.
Setelah itu korban masuk ke kantor untuk brifing pagi.
Lalu korban keluar lagi ke depan. Terduga pelaku kembali memanggil korban dan memukul korban.
Selanjutnya terduga pelaku membawa korban ke polsek.
Di sana korban dipukul lagi bahkan dibenturkan ke tembok.
Keluarga korban, Bonifasius Sadu mengaku kaget saat mendengar informasi itu.
Ia kemudian langsung ke Polsek Komodo.
"Gio dipukul di ruang tahanan Polsek Komodo oleh kapolsek. Saya lihat tadi, pipinya bengkak karena dipukul dan dibenturkan ke tembok. Sekarang dia sudah di RS Komodo untuk visum," katanya sebelumnya.
(*/tribun-medan.com)
Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News
Ikuti juga informasi lainnya di Facebook, Instagram dan Twitter
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/medan/foto/bank/originals/Beginilah-nasib-Kapolsek-Komodo-AKP-Ivans-Djarat-penganiaya-sekuriti-bank.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.