Berita Viral

Sudah Bikin 120 Film, Pengakuan Rumah Produksi Film Syur di Jakarta Selatan: Tak Laku Genre Komedi

Pelaku rumah produksu film porno di Jakarta Selatan ditangkap Polda Metro Jaya. 

|
HO
Pelaku rumah produks film porno di Jakarta Selatan ditangkap Polda Metro Jaya.  

TRIBUN-MEDAN.com - Pelaku rumah produksi film porno di Jakarta Selatan ditangkap Polda Metro Jaya. 

Para pelaku dihadapkan ke wartawan saat konferensi pers. 

Polisi masih memburu pemain dalam fillm porno berdurasi 1 jam ini. 

Kepada polisi, pelaku mengaku membuat film porno karena gagal membuat film genre horor.

Dirreskrimsus Polda Metro Jaya Kombes Ade Safri Simanjuntak mengatakan, awalnya rumah produksi tersebut menggarap konten genre horor dan komedi.

Karena tidak laku dan sepi peminat, mereka akhirnya memutuskan untuk membuat film porno.

"Awalnya itu membuat film-film yang bergenre horor maupun komedi. Dalam perjalanannya kurang mendapat peminat, akhirnya dicoba dengan pembuatan film-film yang bermuatan asusila atau adegan dewasa," kata Kombes Ade dikutip dari Tribunnews.com, Senin (11/9/2023).

Baca juga: Bertemu Ganjar Pranowo, Mahfud MD Cerita Kisah Gagalnya Jadi Cawapres Jokowi, Dijegal Parpol?

Baca juga: Gempa Terkini Selasa 12 September 2023: Gempa 5.0 Guncang Sabang dan Gempa 4.0 di Tapanuli Utara

Setelah memproduksi film porno, menurut sang produser yang berinisial I, konten asusila lebih banyak memghasilkan uang.

Alhasil sejak tahun 2022 lalu, rumah produksi tersebut total telah membuat 120 film porno.

"Di situlah kemudian tersangka I meng-upload di tiga website dimaksud, kemudian mulai banyak pelanggan yang mengakses web, sehingga selanjutnya tersangka I dan tersangka lainnya melakukan pembuatan film dimaksud. Sampai dengan 120 film yang diproduksi komplotan tersangka," ungkapnya.

Seperti diberitakan sebelumnya, Polda Metro Jaya menggerebek rumah produksi film porno di Jaksel yang melibatkan para artis hingga selebgram sebagai pemeran. Dalam kasus ini, lima orang telah berhasil ditangkap.

Kelima tersangka ini memiliki peran yang berbeda: I berperan sebagai produser, sutradara, admin website, dan pemilik rumah produksi; JAAS sebagai kamerawan; AIS sebagai editor; AT sebagai sound engineer; dan SE sebagai sekretaris dan juga pemeran wanita.

Para tersangka ini telah memproduksi sekitar 120 film porno dan mendistribusikannya melalui tiga situs web. Setiap film memiliki durasi rata-rata antara 1 hingga 1,5 jam.

Selama satu tahun menjalankan bisnisnya, mereka mampu meraup keuntungan sekitar Rp500 juta.

Setidaknya, sudah ada 10 ribu pengguna yang berlanggganan untuk menonton film-film porno tersebut.

Para pengguna diberikan opsi untuk memilih tarif berlangganan untuk menikmati film-film porno yang mereka produksi.

"Adapun jenis atau tarif yang ditawarkan (ke pengguna), ada yang paket berlangganan 1 hari dengan membayar Rp50 ribu, 1 minggu bayar Rp150 ribu, 1 bulan Rp250 ribu, 1 tahun Rp500 ribu," tutur Kombes Ade.

Lebih lanjut, terungkap pula bahwa ternyata ada sejumlah artis hingga selebgram yang ikut berperan dalam film porno dengan bayaran Rp10-15 juta per judul.

Dari ratusan film porno yang dibuat, salah satunya berjudul Keramat Tunggak yang dibintangi oleh Siskaeee dan Virly Virginia. Selain itu, banyak artis dan figur publik lainnya yang berpartisipasi dalam ratusan film porno tersebut.

Ada 11 pemeran wanita dengan inisial CN, SE, E, BLI, M, MGP, S, J, ZS, dan AB, serta pemeran pria dengan inisial BP, P, UR, AG, dan RA.

Baca juga: Curhat Terakhir Mega, Ibu Muda Bekasi Dibunuh Suami, Sempat Curhat Minta Tolong: Bu, Tolong Neng

Baca juga: Fahri Hamzah Menilai Kedekatan Prabowo dan Jokowi Bukan Faktor Politik, Tapi Karena Jatuh Cinta

(*/tribun-medan)

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved