Berita Sumut

375 Rumah Warga di Batubara Terendam Banjir, Camat Sebut Kiriman dari Asahan dan Simalungun

Sebanyak 375 rumah warga di Desa Kuala Sikasim, Kecamatan Sei Balai, Kabupaten Batubara terendam banjir, Kamis (7/9/2023).

375 Rumah Warga di Batubara Terendam Banjir, Camat Sebut Kiriman dari Asahan dan Simalungun

TRIBUN-MEDAN.com, BATUBARA - Sebanyak 375 rumah warga di Desa Kuala Sikasim, Kecamatan Sei Balai, Kabupaten Batubara terendam banjir, Kamis (7/9/2023).

Banjir yang menggenang tersebut merupakan kiriman dari Kabupaten Asahan dan Simalungun.

Ketinggian banjir di Kabupaten Batubara bervariasi, mulai dari 20 cm hingga 50 cm. 

Legiman, seorang warga mengaku banjir tersebut sudah dua hari dirasakannya dan kini mulai mengeluhkan kulitnya mengalami gatal-gatal. 

"Banjir dua hari sama hari ini. Semalam air mulai naik, dan hari ini masih merendam beberapa rumah," ujar Legiman, Kamis (7/9/2023).

Legiman mengaku, banjir ini memang menjadi agenda tahunan di desanya dan terparah pada tahun 2021 lalu. 

"Kami berharap bapak Bupati turun memperhatikan kami, dan alhamdulillah harapan kami itu sudah terealisasikan," kata Legiman. 

Sementara, Camat Sei Balai, Wali Wala Sagala mengaku, banjir sudah terjadi sejak dua hari lalu.

Menurutnya banjir merupakan air kiriman dari Kabupaten Asahan dan Simalungun. 

"Banjir ini merupakan banjir kiriman dari Kabupaten Simalungun dan Asahan. Di sini memang tempat lintasan air dari Asahan dan Simalungun," kata Wali. 

Lanjutnya, ada 375 rumah warga yang terkena banjir dimana, 100 rumah diantaranya banjir sampai masuk ke dalam rumah-rumah warga.

"Data sementara diperkirakan ada 100 rumah yang terdampak cukup parah, namun air hari ini berlangsung surut dibanding semalam," kata Wali.

Ia mengaku, saat ini BPBD Batubara telah membangun tenda pengungsian dan posko kesehatan dari Dinas Kesehatan Kabupaten Batubara.

"Posko kesehatan dan BPBD juga sudah membsngun tenda. Bantuan juga sudah turun ke masyarakat yang terdampak banjir," kata Wali.

Dalam amatan Tribun-Medan.com, banjir yang menggenangi rumah warga tersebut bersifat menetap, terlebih lokasi Desa Kuala Sikasim merupakan desa lintasan pertemuan air laut dan air sungai.

(cr2/tribun-medan.com)

Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved