Berita Viral

RESMI Jadi Pasangan, Cak Imin Cerita soal Perjodohan Singkat dengan Anies, Prosesnya Cuma 3 Hari

Pasangan Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar resmi mendeklarasikan diri sebagai bakal calon presiden (capres) dan bakal calon wakil presiden (cawapre

Editor: Liska Rahayu
HO
Duet Anies Baswedan - Cak Imin sudah resmi. PKB telah menerima pinangan dari Anies Baswedan untuk mengajak Cak Imin maju dalam Pilpres 2024.  

TRIBUN-MEDAN.com - Pasangan Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar resmi mendeklarasikan diri sebagai bakal calon presiden (capres) dan bakal calon wakil presiden (cawapres) Pemilu 2024, Sabtu (2/9/2023).

Deklarasi digelar di Hotel Majapahit, Surabaya, Jawa Timur.

Cak Imin, demikian sapaan akrab Muhaimin, menyebut bahwa perjodohan antara dirinya dengan Anies Baswedan berlangsung singkat.

Mulanya, pada Senin (28/8/2023), Muhaimin bertemu dengan Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh.

Dalam pertemuan itu, Surya menyampaikan gagasan dirinya berduet dengan Anies pada pemilu presiden.

“Adinda, kita perlu bicara blak-blakan, saya tahu Anda dan Anda tahu saya,” kata Imin menirukan ucapan Surya Paloh saat itu.

“Wah ngajak berantem Bang Surya ini, saya bilang,” lanjutnya sambil tertawa, diikuti tawa para tamu hadirin dalam acara deklarasi di Hotel Majapahit, Surabaya, Jawa Timur.

Kepada Surya Paloh, Muhaimin menyampaikan tidak ingin ada lagi siasat atau muslihat politik.

Namun, rupanya, Surya Paloh serius ingin menjodohkan Anies dengan dirinya.

Bahkan, Surya Paloh meminta Muhaimin langsung memberikan jawaban.

Muhaimin bimbang lantaran dirinya harus bicara dengan para kiai dan sesepuh di PKB sebelum mengambil keputusan.

“Tapi Bang Surya bilang, kalau kamu enggak mau salaman, berarti selamanya kita enggak akan ketemu lagi. Tapi kalau kamu oke, saya yakin insya Allah menang dan Indonesia akan lebih baik,” ujar Imin.

“Iya kalo sudah begitu salaman demi Indonesia yang lebih baik,” lanjutnya.

Akhirnya dalam waktu tiga hari, Muhaimin dan pengurus PKB bergerak menemui kiai dan para senior partai, meminta pendapat mengenai ide Anies-Cak Imin.

Rupanya, para kiai dan senior PKB memberikan lampu hijau.

PKB pun menggelar tiga kali rapat pleno membahas ini. Hasilnya, jajaran pengurus partai setuju untuk menduetkan Anies-Muhaimin sebagai bakal capres-cawapres Pemilu 2024.

“Jadi salaman saya sama Bang Surya malam itu ternyata lancar dan mendapatkan restu lengkap dari seluruh keluarga besar partai kebangkitan bangsa,” tuturnya.

Bersama Anies, Imin berharap dapat memenangkan Pemilu 2024 dan menjadi presiden-wakil presiden berikutnya.

Sebelumnya, PKB menyatakan menerima tawaran Nasdem untuk menduetkan ketua umumnya, Muhaimin Iskandar, dengan bakal capres Koalisi Perubahan untuk Persatuan, Anies Baswedan.

Keputusan itu diambil usai DPP PKB menggelar rapat pleno di markas PKB, Jakarta Pusat, Jumat (1/9/2023) pagi.

"Terkait dengan tawaran Nasdem, kerja sama dengan Nasdem, maka tadi pleno menyatakan dan menyambut baik tawaran kerja sama dari Nasdem," ujar Wakil Ketua Umum PKB Jazilul Fawaid saat ditemui di kantor DPP PKB.

Adapun PKB sedianya berkoalisi dengan Partai Gerindra sejak Agustus 2022.

Kedua partai sepakat membentuk Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KKIR) untuk mendukung pencapresan Prabowo.

Belakangan, Prabowo mendapat dukungan tambahan dari Partai Golkar dan Partai Amanat Nasional (PAN).

Sementara, Anies mulanya didukung oleh Partai Nasdem, Partai Demokrat, dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) yang membentuk Koalisi Perubahan untuk Persatuan.

Namun, karena Anies menunjuk Muhaimin jadi cawapres, Demokrat menghentikan dukungan dan hengkang dari Koalisi Perubahan.

Surya Paloh Resmi Deklarasikan Anies-Cak Imin Bakal Capres-Cawapres 2024

Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar resmi mendeklarasikan diri sebagai bakal calon presiden (capres) dan bakal calon wakil presiden (cawapres) Pemilu 2024, Sabtu (2/9/2023).

Deklarasi digelar di Hotel Majapahit, Surabaya, Jawa Timur.

Selain Anies dan Muhaimin, deklarasi tersebut dihadiri oleh Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh.

Selain itu, tampak hadir jajaran elite Partai Nasdem dan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), serta kader dan simpatisan kedua partai.

Deklarasi pencalonan Anies dan Muhaimin diumumkan oleh Surya Paloh di hadapan para tamu undangan.

“Saya mengucapkan selamat kepada pasangan kita, Bung Anies Baswedan sebagai calon presiden, kepada Bung Muhaimin Iskandar sebagai calon wakil presiden,” kata Surya Paloh diiringi tepuk tangan hadirin.

“Kita berdiri memberikan applause kepada mereka berdua,” lanjut Surya disambut tepuk tangan yang lebih riuh lagi.

Sambil berdiri, para tamu undangan juga berulang kali meneriakkan “Amin” yang merupakan kepanjangan dari Anies-Muhaimin.

Di atas panggung, Anies dan Cak Imin, demikian sapaan akrab Muhaimin, berdiri sejenak sambil tersenyum.

Surya pun memastikan Anies-Muhaimin bakal jadi pasangan calon presiden dan wakil presiden pertama yang mendaftarkan diri ke Komisi Pemilihan Umum (KPU) sebagai peserta Pemilu Presiden (Pilpres) 2024.

Dia berharap, kedua tokoh itu dapat memenangi pertarungan dan menjadi presiden-wakil presiden berikutnya.

“Insya Allah kita memiliki pemimpin baru ke depan. Maka, seluruh kesiapan yang kita miliki, dengan tetap berpegang teguh pada komitmen yang ingin membangun nilai-nilai kebangsaan kita seutuhnya, kedua pasangan ini kita harapkan akan bisa mampu mengatasi berbagai macam godaan dan cobaan, bahkan ancaman,” ujar Surya.

“Dari berbagai calon-calon presiden yang ikut sebagai berkontestasi di dalam pemilu yang akan datang, insya Allah pilihan kita bersama, pada hari ini, kalau Saudara melihat wajah saya, saya menyatakan optimisme saya yang penuh,” tuturnya.

Sebelumnya, PKB menyatakan menerima tawaran Nasdem untuk menduetkan ketua umumnya, Muhaimin Iskandar, dengan bakal capres Koalisi Perubahan untuk Persatuan, Anies Baswedan.

Keputusan itu diambil usai DPP PKB menggelar rapat pleno di markas PKB, Jakarta Pusat, Jumat (1/9/2023) pagi.

"Terkait dengan tawaran Nasdem, kerja sama dengan Nasdem, maka tadi pleno menyatakan dan menyambut baik tawaran kerja sama dari Nasdem," ujar Wakil Ketua Umum PKB Jazilul Fawaid saat ditemui di kantor DPP PKB.

Sementara itu, Wakil Ketua Dewan Syuro PKB Andi Muawiyah mengatakan, PKB memutuskan untuk menerima tawaran menduetkan Anies Baswedan dengan Cak Imin demi mempertahankan martabat partai.

Maka dari itu, PKB tidak berbicara mengenai apakah mereka keluar dari koalisi pendukung Prabowo Subianto atau tidak.

“Tentu saja karena kita kan selama ini sudah melakukan beberapa hal, seperti Anda semua tahu. Karenanya tentu saja ini tidak ada pembicaraan keluar dari koalisi atau apa, tapi tetap akan melakukan sesuatu untuk martabat partai PKB," ujar Andi saat ditemui di kantor DPP PKB, Jakarta, Jumat (1/9/2023).

Adapun PKB sedianya berkoalisi dengan Partai Gerindra sejak Agustus 2022.

Kedua partai sepakat membentuk Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KKIR) untuk mendukung pencapresan Prabowo.

Belakangan, Prabowo mendapat dukungan tambahan dari Partai Golkar dan Partai Amanat Nasional (PAN).

Sementara, Anies mulanya didukung oleh Partai Nasdem, Partai Demokrat, dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) yang membentuk Koalisi Perubahan untuk Persatuan.

Namun, karena Anies menunjuk Muhaimin jadi bakal cawapres, Demokrat menghentikan dukungan dan hengkang dari Koalisi Perubahan.

(*/Tribun-Medan.com)

Update berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News

Ikuti juga informasi lainnya di FacebookInstagram dan Twitter   

 

Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved