Jelang Masa Jabatan Berakhir, Gubernur Beri Bantuan Pembangunan Masjid di Madina
Satu di antaranya, memberikan bantuan pembangunan masjid di Puncak Barokah, Bukit Malintang, Jalan Lintas Mandailing Natal (Madina).
TRIBUN-MEDAN.com, MADINA - Menjelang masa akhir jabatannya pada 5 September 2023 mendatang, Gubernur Sumatra Utara Edy Rahmayadi pergi ke beberapa daerah untuk sejumlah agenda.
Satu di antaranya, memberikan bantuan pembangunan masjid di Puncak Barokah, Bukit Malintang, Jalan Lintas Mandailing Natal (Madina).
Bantuan ini diberikan Edy Rahmayadi saat bersilaturahmi dengan masyarakat di Puncak Barokah, Selasa (29/8). Dia berharap, masjid-masjid yang dibangun di atas tanah milik Ustaz Buya Salman Nasution ini dimakmurkan masyarakat.
"Setelah bantuan ini, besok sudah bisa kerja, kalau sudah selesai dimakmurkan masjidnya, jangan ditinggalkan, ramaikan masjidnya sehingga bisa membawa kemakmuran di sini," kata Edy Rahmayadi saat silaturahmi dengan masyarakat Mandailing Natal.
Ada sekitar 500 orang yang menghadiri silaturahmi di Puncak Barokah. Edy Rahmayadi berharap kepada masyarakat untuk terus mendekatkan diri kepada Allah SWT.
Baca juga: Presiden Salat Jumat di masjid Al-Musannif, warga Berbondong-bondong Serbu Jokowi
"Masjid digunakan untuk beribadah, mendekatkan diri kepada Allah dan kegiatan positif lainnya, buat apa kita membangun masjid besar, indah, tapi tidak ada jemaahnya atau ada kegiatan yang diharamkan Allah," kata Edy Rahmayadi.
Yunita Nasution, yang tinggal di dekat Puncak Barokah mengatakan, mereka sudah lama menginginkan adanya masjid di daerahnya. Apalagi, masjid yang akan dibangun berdekatan dengan jalan utama Mandailing Natal yang akan mengundang banyak orang untuk singgah.
"Kalau ada masjid berarti akan lebih banyak yang singgah di sini, jadi yang jualan di sini juga tambah pembelinya," kata Yunita Nasution.
Sebelumnya, Gubernur Sumut Edy Rahmayadi bertemu dan menyapa ribuan masyarakat tiga Kabupaten Labuhanbatu Raya di Pendopo Rumah Dinas Bupati Labuhanbatu, Kota Rantauprapat, Kamis (24/8/2023).
Dalam pidatonya, Edy menyampaikan bahwa seorang pemimpin memiliki tanggung jawab besar terhadap kondisi rakyatnya.
“Saya, Edy Rahmayadi bersama Wakil Gubernur Musa Rajekshah, 12 hari lagi akan berakhir jabatannya. Hampir lima tahun kami memimpin provinsi ini. Saya mohon maaf jika ada yang belum sampai terpenuhi (aspirasi). Demi Allah, Anda semua, termasuk para bupati ini adalah tanggung jawab saya, sampai 5 September nanti (2023),” ujar Gubernur.
Ia pun menyampaikan bahwa dalam kepemimpinannya selama ini, tiga hal yang menjadi kunci utama memimpin di Sumut, yakni kasih sayang, kejujuran, dan kepedulian kepada masyarakat. Sebab dari nilai tersebut, akan tercipta sosok pemimpin yang dicintai serta dipercaya rakyat. Serta peduli dengan nasib warga yang membutuhkan uluran tangan.
“Sumatra Utara yang luas dan berjauhan (daerahnya), banyak yang harus sama-sama kita kerjakan untuk mewujudkan visi misi Gubernur. Mulai dari pendidikan, kesehatan, infrastruktur, pertanian, harus menjadi fokus saat ini. Mana yang prioritas,” kata Gubernur.
| Jalan Kaki Berjam-jam, Personel Sat Brimob Polda Sumut Temukan 10 Hektar Ladang Ganja di Madina |
|
|---|
| Kabar Baik Bagi Penambang Rakyat di Madina, Pemerintah Resmi Terbitkan PP No 39 Tahun 2025 |
|
|---|
| Hadir di Desa Janji Mauli, Program MBG Mendapat Sambutan Hangat dari Masyarakat |
|
|---|
| Sosialisasi Program MBG di Sumut: Keberhasilan Bergantung Pada Sinergi Lintas Sektor |
|
|---|
| SOSOK Elpi Yanti Harahap Disebut Menerima Aliran Dana Proyek Jalan di Sumut Sebesar Rp7,272 Miliar |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/medan/foto/bank/originals/Edy-Rahmayadi-keliling-daerah.jpg)