Bantah Tuduhan Pelaku

TEGAS! Orangtua Dosen UIN Solo Bantah Tuduhan Pelaku Soal 'Tabiat Buruk' Anak: Saya Paling Tahu Dia!

Orangtua Dosen UIN Solo membantah pengakuan dari pelaku pembunuhan anaknya. Ia lantas mencurigai bahwa ada motif lain pelaku tega menghabisi Dian.

Editor: M.Andimaz Kahfi

TRIBUN-MEDAN.COM - Orangtua Dosen UIN Solo membantah pengakuan dari pelaku pembunuhan anaknya.

Moh Hasil Tamzil ayah dari Wahyu Dian Silviani menegaskan bahwa dirinya yang paling tahu sikap dan sifat dari sang anak.

Menurutnya, putrinya tersebut tidak terlalu banyak bicara dan dikenal sebagai anak yang sopan dan santun.

Sehingga menurutnya apabila ada kalimat atau perkataan yang buruk keluar dari mulut anaknya pun, Tamzil menilai itu adalah hal yang tidak mungkin.

Ia lantas mencurigai bahwa ada motif lain yang membuat pelaku tega menghabisi nyawa Dian.

"Kalau saya lihat, saya yang paling tahu behavior (perilaku) anak saya ini, dia termasuk orang yang tidak terlalu banyak bicara, anaknya santun sopan. Sehingga kalau muncul kalimat atau kata-kata marah gara-gara dikatain kayaknya gak. Ini kayaknya ada sesuatu yang tersembunyi dibalik pengakuan itu," kata Tamzil usai pemakaman, Sabtu (26/8/2023).

Tamzil yang merupakan Guru Besar Universitas Negeri Mataram (Unram) itu pun meminta polisi agar tidak berhenti hanya pada pengakuan dari pelaku.

"Saya berharap polisi harus cerdik melihat celah ini. Ada sesuatu di balik semua ini," kata Tamzil.

Dugaan itu dianggapnya bukan tanpa dasar, mengingat sosok Dian sangat dikenal baik di lingkungan Civitas UIN Surakarta.

Bahkan saat proses penyerahan jenazah anak sulungnya itu hampir semua orang yang mengenal putrinya itu ikut kehilangan sosok Dian.

Pelayat yang hadir menurut Tamzil juga mengatakan bahwa Dian dikenal sebagai orang yang baik dan tidak pernah berkata kasar.

Selain itu, berdasarkan testimoni dari teman-teman di Solo, Dian dikenal sebagai orang yang sangat bekerja sama.

"Artinya anak saya orang baik. Tidak pernah ngomong kotor dan kasar. Dia orang yang sangat bekerja sama. Itu pesan saya dari testimoni dari teman-teman di Solo," kata Tamzil.

Diketahui sebelumnya, pelaku pembunuhan Dosen UIN Solo, berinisial D mengaku membunuh Dian karena sakit hati dengan perkataan korban atas hasil kerjanya.

Berdasarkan pengakuannya, D menyebut bahwa Dian menyebutnya sebagai tukang yang amatiran.

Atas perkataan itulah yang membuatnya memiliki niat buruk untuk menghabisi nyawa korban. (*)

Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved