Viral Medsos
Komite Investigasi Rusia Umumkan Bos Wagner Tewas, FBI: Prigozhin Punya Hubungan dengan Indonesia
Komite investigasi Rusia Resmi Umumkan Bos Wagner Yevgeny Prigozhin Tewas, FBI Sebut Prigozhin Punya Hubungan dengan Indonesia
RUSIA Resmi Umumkan Bos Wagner Yevgeny Prigozhin Tewas, FBI Sebut Prigozhin Punya Hubungan dengan Indonesia
TRIBUN-MEDAN.COM - Komite investigasi Rusia mengkonfirmasi bahwa bos Wagner Yevgeny Prigozhin tewas dalam kecelakaan pesawat Embraer-135. Hal itu disampaikan oleh Juru bicara Komite Investigasi Rusia Svetlana Petrenko yang melaporkan hasil analisis genetik molekuler para korban pada Minggu (27/8/2023).
"Berdasarkan hasil penyelidikan, identitas ke-10 korban telah diketahui, mereka sesuai dengan daftar yang tertera dalam daftar penerbangan," ujarnya, dilansir dari France24.
Korban termasuk pemimpin tentara bayaran Yevgeny Prigozhin dan tangan kanannya, Dmitry Utkin yang juga turun berada di pesawat yang jatuh pada Rabu lalu.
Dilansir dari BBC, penumpang lain yang berada di pesawat Embraer-135 yang terbang dari Moskwa ke St Peterburg itu di antaranya anggota Wagner, Valery Chekalov, Sergei Propustin, Yevgeny Makaryan, Alexander Totmin, dan Nikolay Matuseyev.
Pesawat tersebut diterbangkan oleh pilot Alexei Levshin dan co-pilot Rustam Karimov, serta seorang pramugari, Kristina Raspopova.
Baca juga: Ini Jawaban Bos Wagner Prigozhin Ketika Dua Kali Diperingatkan Presiden Belarusia Agar Berhati-hati
Baca juga: Presiden Putin Mengaku Tak Ada Perintahkan Membunuh Bos Wagner Yevgeny Prigozhin dan Dmitry Utkin
Baca juga: Fakta Baru Tewasnya Bos Wagner: 25 Ribu Pasukannya Bersumpah Balas Dendam, Putin Berikan Tanggapan
Kronologi dan penyebab kecelakaan
Pesawat Embraer-135 yang membawa bos Wagner, Prigozhin itu jatuh setelah menukik tajam di Tver, Rusia pada Rabu (23/8/2023).
pesawat itu baru saja meninggalkan Bandara Sheremetyevo di Moskwa sekitar pukul 18.00 waktu setempat untuk menuju St Petersburg.
Kira-kira dalam separuh perjalanan ke kota tujuan, pesawat dengan 10 orang penumpang didalamnya itu jatuh.
Ian Petchenik dari situs pelacakan penerbangan Flightradar24 mengungkapkan bahwa posisi pesawat terakhir terlacak pada pukul 18.11 waktu setempat sebelum mengalami kecelakaan.

Pemimpin tentara bayaran Wagner masuk DPI FBI dan disebut memiliki hubungan dengan Indonesia.
Namun, data itu melambat setelahnya, diduga karena terdapat gangguan di daerah tersebut.
Beberapa menit kemudian, Flightradar24 berhasil mencatat ketinggian pesawat.
Namun tiba-tiba pada pukul 18.19 waktu setempat, pesawat itu menukik turun secara vertikal.
Hanya dalam waktu sekitar 30 detik, pesawat yang semula berada di ketinggian 8.534 meter (28.000 kaki) telah terjun ke ketinggian 2.438 meter (8.000 kaki).
Para pejabat Amerika Serikat mengatakan, kemungkinan besar penyebab pesawat itu jatuh adalah ledakan di dalam pesawat.
Dilansir dari CNN, belum ada bukti yang menunjukkan keterlibatan Kremlin atau badan keamanan Rusia dalam kecelakaan tersebut.
Penyebab kecelakaan masih belum diketahui dan pihak berwenang Rusia telah meluncurkan investigasi kriminal.
Namun, kelompok Wagner meyakini, pewasat yang ditumpangi pimpinannya, Yevgeny Prigozhin, terkena serangan milisi pertahanan udara Rusia.
Pemberontakan Prigozhin dan Wagner Group
Diketahui, kecelakaan terjadi dua bulan setelah Prigozhin memimpin pemberontakan Wagner melawan angkatan bersenjata Rusia untuk merebut kota Rostov di selatan dan mengancam akan menyerbu Moskow pada 23 Juni 2023.
Pemberontakan dipicu setelah Prigozhin mengeklaim bahwa militer negara telah meluncurkan rudal terhadap pejuang tentara bayaran Wagner yang dikerahkan atas nama Rusia di Ukraina.
Selama berbulan-bulan, Prigozhin mengeluh kekurangan aminisi dan pasokan bagi pejuang Wagner yang berada di garis depan di Ukraina.
Prigozhin kemudian memimpin para pejuang melintasi perbatasan menuju Rusia, dan menduduki kota Rostov-on-Don.
Dia mengirimkan pasukan militer menuju Moskwa, sebagai upaya nyata untuk menggulingkan Menteri Pertahanan Rusia Sergei Shoigu.
Sejak saat itu, Putin menggambarkan pemberontakan Wagner Group sebagai "pengkhianatan".
Baca juga: Ini Jawaban Bos Wagner Prigozhin Ketika Dua Kali Diperingatkan Presiden Belarusia Agar Berhati-hati
Baca juga: Presiden Putin Mengaku Tak Ada Perintahkan Membunuh Bos Wagner Yevgeny Prigozhin dan Dmitry Utkin
FBI Sebut Bos Wagner Punya Hubungan dengan Indonesia
Di sisi lain, Biro Investigasi Federal (FBI) AS menyebutkan bahwa pemimpin pasukan Wagner, Yevgeny Prigozhin, memiliki hubungan dengan Indonesia.
Hal tersebut terungkap dalam rilis daftar pencarian orang (DPO) yang diterbitkan FBI belum lama ini.
Melalui laman fbi.gov, Prigozhin masuk DPO FBI lantaran ia diduga terlibat dalam upaya untuk menipu AS.
Prigozhin diduga melakukan hal itu dengan cara merusak, menghalangi, dan mengalahkan fungsi sah Komisi Pemilihan Federal, Departemen Kehakiman, dan Departemen Luar Negeri AS.
FBI juga menyertakan informasi bahwa Prigozhin bisa berbicara bahasa Rusia dan memiliki hubungan dengan Negara Beruang Merah, Qatar, termasuk Indonesia.
Lantas, apa kata Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) soal hal tersebut?
Juru Bicara Kemenlu Teuku Faizasyah mengatakan, pihaknya tidak mempunyai informasi soal kaitan antara Prigozhin dengan Indonesia.
Kemungkinan, menurutnya, Polri yang memiliki informasi soal Prigozhin yang masuk DPO FBI tersebut.
"Mungkin kepolisian ada informasi melalui komunikasi dengan FBI sebagai sesama penegak hukum," katanya sebagaimana dikutip Tribun-medan.com dari Kompas.com, Minggu (27/8/2023).
Sementara itu, Mabes Polri belum memberikan respons terkait hal di atas.
Prigozhin diduga campuri kepentingan AS
Dalam rilis DPO, FBI mengatakan bahwa Prigozhin diduga terlibat konspirasi untuk menipu AS di Washington DC dari awal 2014 sampai 16 Februari 2018.
Mantan koki Kremlin itu juga disebut sebagai penyandang dana utama Internet Research Agency (IRA) yang berbasis di St Petersburg.
Ia diduga mengawasi dan menyetujui operasi campur tangan politik dan pemilu di AS.
Hal itu meliputi pembelian ruang server komputer AS, pembuatan ratusan persona online fiktif, dan penggunaan identitas orang yang dicuri dari AS.
"Tindakan tersebut diduga dilakukan untuk menjangkau sejumlah besar orang AS dengan tujuan mengganggu sistem politik AS, termasuk Pemilihan Presiden," tulis FBI.
FBI juga menyampaikan, surat penangkapan terhadap Prighozin telah diterbitkan pada 16 Februari 2018.
Surat itu diterbitkan di Pengadilan Distrik AS untuk Distrik Columbia setelah Prighozin didakwa dengan konspirasi untuk menipu AS.
FBI menambahkan, siapa pun yang bisa memberikan informasi yang mengarah pada penangkapan Prighozin akan mendapat imbalan sebesar 250.000 dollar AS atau sekitar Rp 3,7 miliar.
Yevgeniy Prigozhin bermukim ke Belarusia
Prigozhin yang belakangan ini disorot usai menyerukan pemberontakan atas Rusia pada Jumat (23/6/2023) diketahui bermukim ke Belarusia.
Pengasingan tersebut merupakan kesepakatan antara pihaknya dengan Rusia.
Dilansir dari Al Jazeera, Prigozhin pergi ke Belarusia pada Selasa (27/6/2023) menggunakan pesawat.
"Saya melihat Prigozhin sudah terbang dengan pesawat ini," kata kantor berita negara BELTA mengutip Presiden Belarusia Alexander Lukashenko.
"Ya, memang, dia (Prigozhin) ada di Belarusia hari ini," pungkasnya.
Kini Tewas, Ketika Akan Pergi ke Moskow
Kini, pemimpin tentara bayaran Wagner Grup Yevgeny Prigozhin dikabarkan tewas di hari yang sama dengan pemecatan Jenderal Sergey Vladimirovich Surovikin sebagai Panglima Angkatan Udara Rusia pada Rabu (23/8/2023) waktu setempat. Sebelumnya, Jenderal Sergey dan Prigozhin merupakan sahabat dekat hingga melakukan kudeta pada Juni 2023.
Jet pribadi yang ditumpangi Prigozhin diduga ditembak jatuh oleh pasukan pertahanan udara Rusia di Desa Kuzhenkino di utara Moskow, Rabu (23/8/2023) malam waktu setempat.
Dilansir AFP, Kementerian Situasi Darurat Rusia melaporkan, pesawat Embraer-135 (EBM-135BJ) jatuh dan terbakar di dekat Desa Kuzhenkino, sekitar setengah jalan antara Moskow dan St Petersburg. Disebutkan, pesawat pribadi yang melakukan perjalanan antara Moskow dan Saint Petersburg itu ditumpangi 10 orang dan seluruhnya tewas termasuk tiga awak kapalnya.
Profil Yevgeny Prigozhin
Nama: Yevgeny Prigozhin
Kelahiran: 1 Juni 1961, Saint Petersburg, Rusia.
Meninggal: 23 Agustus 2023
Istri: Lyubov Prigozhina
3 Anak: Polina Prigozhina, Pavel Prigozhin, dan Veronika Prigozhina.
Ibu: Violetta Prigozhina
Kebangsaan: Rusia, Uni Soviet.
Mantan penjual hot dog dan koki Vladimir Putin.
Film: Luchshiye v adu
Organisasi didirikan: Wagner Group, Concord Management and Consulting, Internet Research Agency (IRA).
Tentara bayaran Wagner Grup yang memiliki lebih kurang 25.000 pasukan telah dituduh melakukan pelanggaran hak asasi manusia termasuk pembunuhan, pemerkosaan dan penyiksaan.
Sementara kerajaan bisnisnya telah dicap sebagai “organisasi kriminal transnasional” oleh pemerintah AS.
Mengingat pengawasan ketat yang dihadapi Prigozhin dalam beberapa tahun terakhir, secara mengejutkan hanya ada sedikit perhatian terhadap keluarga dekatnya.
Hingga beberapa hari sebelum invasi Ukraina, anak-anak Prigozhin dapat bergerak bebas melintasi Uni Eropa, menikmati kehidupan internasional yang mewah meskipun ayah mereka dan perusahaannya telah berada di bawah sanksi Barat sejak tahun 2016.
Namun tidak seperti banyak taipan Rusia yang didukung Kremlin, yang kerabatnya hanya hidup dari kekayaan mereka, pemerintah negara-negara Barat percaya bahwa anggota keluarga Prigozhin selama bertahun-tahun telah memainkan peran aktif dalam berbagai bisnis Prigozhin.
Istri Prigozhin, Lyubov, memainkan ‘berbagai peran dalam usaha bisnisnya bersama dengan anggota keluarga lainnya, menurut pemerintah AS.
Kini, pada Rabu (23/8/2023) waktu setempat, pemimpin tentara bayaran Wagner Grup Yevgeny Prigozhin itu dikabarkan tewas setelah akan menemui kedua putrinya Polina Prigozhin dan Veronika Prigozhin ke Moskow.
(*/tribun-medan.com)
Baca juga: Joe Biden Tuduh Putin Sengaja Habisi Bos Wagner, Keberadaan Jasad Masih Misteri
Baca juga: Bos Wagner Tewas Ketika Ingin Temui Putrinya Polina dan Veronika, Jet Pribadinya Ditembak dan Jatuh
Baca juga: Inilah Sosok Istri dan Tiga Anak Bos Tentara Bayaran Rusia Grup Wagner Yevgeny Prigozhin
bos wagner punya hubungan dengan indonesia
Yevgeny Prigozhin
bos wagner
Yevgeny Prigozhin dipastikan tewas
Komite Investigasi Rusia
| REKAM JEJAK Brigjen Yusri Yunus, Daftar Jabatan Penting di Polri Pernah Diemban Yusri Yunus |
|
|---|
| DUDUK PERKARA Oknum TNI Prada SA Ngamuk di Tempat Hiburan Malam, TNI AD Usut Asal Senjata Api |
|
|---|
| SOSOK Brigjen Yusri Yunus Petinggi Polri Meninggal Tadi Malam, Yusri Rekan Seangkatan Kapolri |
|
|---|
| Nasib Oknum Polisi M Yunus Tendang Pengendara, Kapolres Prabumulih Diminta Bertindak, Kronologinya |
|
|---|
| Paniknya Pejabat Ini Tiba-tiba Didatangi Petugas dan Ditangkap, Puluhan Juta Uang di Bawah Meja |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/medan/foto/bank/originals/tentara-bayaran-swasta-Wagner-memberikan-penghormatan-kepada-Yevgeny-Prigozhin.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.