Berita Karo Terkini

BPBD Karo Gandeng Penggiat dan Pengelola Wisata Lakukan Pencegahan dan Penanganan Korban Bencana

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Karo, memberikan penyuluhan terkait bencana alam kepada penggiat dan pengelola wisata.

|
Penulis: Muhammad Nasrul | Editor: Randy P.F Hutagaol
TRIBUN MEDAN/HO
BPBD Karo memberikan materi praktek saat pembekalan penanggulangan bencana ke penggiat dan pengelola wisata, di kawasan Berastagi. 

TRIBUN-MEDAN.com, KARO - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Karo, memberikan penyuluhan terkait bencana alam kepada penggiat dan pengelola wisata. Berdasarkan keterangan dari Kepala Pelaksana (Kalak) BPBD Karo Juspri Nadeak, hal ini dilakukan sebagai pegangan bagi para pengelola wisata jika sewaktu-waktu di tempat usahanya terjadi bencana.

"Kita bekerjasama dengan Dinas Kebudayaan Pariwisata Kebudayaan dan Olahraga serta Pariwisata (Disbudporapar) Kabupaten Karo, untuk memberikan penyuluhan terkait kebencanaan kepada pengelola wisata. Karena kita tau, di daerah kita ini kan memang merupakan daerah wisata dan pada waktu tertentu rawan bencana, sehingga perlu memberikan pembekalan," kata Juspri, Minggu (27/8/2023).

Dijelaskan Juspri, penyuluhan terkait bencana ini selain memberikan gambaran apa saja potensi bencana yang bisa terjadi, pihaknya juga memberikan praktek penanganan awal jika ada korban. Dimana, praktek yang diberikan ialah perihal bagaimana cara memberikan penyelamatan awal bagi korban seperti yang kesusahan bernafas maupun hal lainnya.

"Ya kita memang tidak mau terjadi bencana apalagi ada korban. Setidaknya dari yang kita lakukan ini, merupakan langkah antisipasi apabila terjadi hal yang tidak diinginkan," Ucapnya.

Pada pembekalan ini, pihaknya mencatat ada sekitar 40 penggiat dan pengelola wisata yang ikut materi dan praktek dari BPBD Karo. Dengan bekal keterampilan penanganan awal ini, Juspri berharap nantinya jika sewaktu-waktu terjadi bencana para pengelola wisata sudah memiliki pegangan untuk menghindari terjadinya korban.

"Harapan kita, jika nantinya terjadi bencana pengelola sudah tau hal apa yang harus dilakukan terlebih penanganan jika ada korban. Sehingga, saat petugas tiba di lapangan sudah ada perbantuan yang melakukan penanganan dini," Katanya.

Berdasarkan informasi yang didapat, memang selama ini sudah sempat terjadi beberapa kali bencana di beberapa lokasi objek wisata.

Namun, karena kurangnya pengetahuan untuk melakukan upaya langkah penanganan awal membuat pengelola maupun masyarakat yang bisa melakukan upaya dini selain menyelamatkan dan mengevakuasi korban dengan alat dan pengetahuan seadanya.

(mns/tribun-medan.com)

Update berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News

Ikuti juga informasi lainnya di Facebook, Instagram dan Twitter  

Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved