Gibran Rakabuming Rekomendasikan Yenny Wahid Jadi Wakil Ganjar : Calon Terkuat, Wakil Presiden
Gibran Rakabuming rekomendasikan Yenny Wahid jadi cawapres Ganjar Pranowo setelah ditolak keras oleh Demokrat. Gibran bahkan sudah menyebut Yenny Waki
TRIBUN-MEDAN.COM - Gibran Rakabuming Raka rekomendasikan putri Gus Dur, Yenny Wahid menjadi cawapres Ganjar Pranowo.
Menurut putra sulung Presiden Joko Widodo, Gibran Rakabuming, Yenny Wahid merupakan calon terkuat.
Gibran Rakabuming itu mengatakan bahwa dirinya akan mengusulkan Yenny Wahid, sebagai cawapres Ganjar Pranowo.
Namun untuk hasilnya, Gibran mengatakan keputusan tetap mengikuti Ketua Umum PDI Perjuangan, Megawati Soekarnoputri.
Hal ini disampaikan Gibran usai melemparkan guyon dan menyebut Yenny Wahid sebagai ibu wakil Presiden.
Dikutip dari Tribun Solo pada Minggu (20/8/2023) Gibran mengungkapkan alasannya memanggil Yenny Wahid dengan sebutan ibu wakil Presiden.
Menurut Gibran, Yenny Wahid sebagai bacawapres terkuat di Pilpres 2024.
"Oh iya Mbak Yenny (saya sebut sebagai Cawapres), Ya karena calon terkuat," kata Gibran, Minggu (20/8/2023).
Gibran juga berujar bahwa Yenny Wahid merupakan calon terkuat yang akan digaet semua bacapres yang kini telah muncul.
Baca juga: GILIRAN ANIES Baswedan Puji Gibran Hingga Tak ‘Cengeng’ Soal Isu Dijegal Jelang Pilpres 2024
Baca juga: Tengah Panas Hubungan Yenny Wahid dengan Cak Imin, Ganjar Pranowo Masuk Temui Keluarga Gus Dur
"Mbak Yenny. Semua bacapres," ucap Gibran.
Saat ditanya apakah Gibran akan mengajukan nama Yenny Wahid untuk mendampingi Ganjar Pranowo
Gibran pun tidak memungkirinya.
Meski demikian, Gibran menjelaskan bahwa dirinya tetap mengikuti keputusan Ketua Umum PDI Perjuangan, Megawati Soekarnoputri.
"Boleh-boleh (akan diusulkan dampingi Ganjar), eh tapi harus sesuai keputusan Bu Ketua Umum ya," tutupnya.
Sebelumnya diberitakan, Gibran tiba-tiba sebut putri Gus Dur Yenny Wahid ‘Wakil Presiden’.
Bukan lagi disebut bakal Cawapres, Wali Kota Solo itu menyebut Yenny Wahid sebagai Wakil Presiden.
Hal itu disampaikan Gibran saat bercanda dengan Yenny Wahid di twitter pada Sabtu (19/8/2023).
Awalnya, Yenny Wahid meledek Gibran Rakabuming yang memakai seragam bertuliskan petugas parkir.
Yenny Wahid pun meledek bahwa ia baru tahu Gibran petugas parkir bukan petugas yang lain.
“Ternyata petugas parkir… Kirain petugas par…. Colek @gibran_tweet,” tulis Yenny Wahid.
Ledekan Yenny Wahid ke Gibran pun dibalas kader PDIP tersebut.
Gibran menyebut Yenny Wahid sebagai Bu Wakil Presiden.
Pria asal Solo itupun meminta arahan kepada Yenny Wahid.
“Siap. Mohon arahan bu wakil presiden,” balas Gibran.
Baca juga: Cuitan Menyentil Gibran ke Partai Demokrat Besutan SBY Usai Yenny Wahid Sindir Jansen Sitindaon
Baca juga: Dear Warga Jakarta, WFH Berlaku Mulai Besok Sampai Oktober, ASN Tak Disiplin Bakal Diultimatum
Demokrat Tolak Yenny Wahid
Sementara itu diberitakan sebelumnya, Partai Demokrat tegas menolak Putri Presiden ke-4 Gus Dur, Yenny Wahid jadi cawapres Anies Baswedan.
Partai Demokrat pun merasa tidak cocok apabila Yenny Wahid berpasangan dengan Anies Baswedan.
Hal itu lantaran, Partai Demokrat menanggap bahwa Yenny Wahid bagian dari rezmi Presiden Joko Widodo.
Oleh karena itu, Demokrat pun tegas menolak apabila Yenny Wahid menjadi Cawapres Anies Baswedan.
Adapun hal itu diungkapkan Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) Demokrat Jansen Sitindaon di akun twitternya pada Kamis (10/8/2023).
Dimana tengah mencuat nama Yenny Wahid diusung jadi Cawapres Anies Baswedan.
Menurut Jansen, Yenny Wahid memang memiliki kualitas sebagai Cawapres, namun menurutnya bukan untuk Cawapres di Koalisi Perubahan dan Persatuan.
“Mbak Yenny buat saya bagus. Bahkan lengkap sekali dgn segala atribusi yang melekat dalam diri beliau,” katanya.
“Namun utk posisi Wapres di koalisi perubahan, buat saya beliau tidak pas, tidak cocok. Mungkin cocoknya di koalisi yang lain,” tulis Jansen.
Menurut Jansen, tidak cocoknya Yenny Wahid menjadi Cawapres Anies Baswedan ialah karena koalisi tersebut mengusung sebuah perubahan.
Sehingga idealnya wajah Cawapres harus merepresentasikan hal tersebut.
Sebab, apabila koalisi ini menang Pilpres kata Jansen, akan banyak hal yang akan diubah di pemerintahan.
“Karena jika koalisi ini menang, sebagaimana namanya perubahan, banyak hal yang ingin kami ubah. Dan idealnya Cawapres perubahan ini memang yang selama ini wajahnya merepresentasikan hal itu,” jelasnya.
Menurut Jansen, nama Yenny Wahid juga tidak akan memperkuat branding perubahan yang diusung oleh koalisi tersebut.
Sebab menurut Jansen, Yenny Wahid adalah tokoh “status quo” atau bagian dari rezim pemerintahan Jokowi.
“Apalagi dia tokoh “status quo” atau bagian dari rezim ini. Baik dia bagian inti atau pinggiran rezim ini,” bebernya.
Pun Jansen menuding bahwa Presiden Jokowi dan para pendukungnya juga tidak akan menggeser dukungan apabila Yenny Wahid masuk menjadi Cawapres Anies Baswedan.
Alasannya karena selama ini Yenny Wahid dianggap ikut menikmati rezim Jokowi namun tiba-tiba bergeser dan mengkritik Jokowi.
“Jadi ini sebenarnya untuk kebaikan bersama. Biarlah teman-teman yang selama berada dan ikut di rezim ini: mendukung lanjutkan, kami yang di luar mengusung perubahan. Biar nanti rakyat yang menentukan di pemilu siapa yang menang dan mendapat dukungan terbanyak,” kata Jansen.
(*/TRIBUN-MEDAN.COM)
Baca juga: Tengah Panas Hubungan Yenny Wahid dengan Cak Imin, Ganjar Pranowo Masuk Temui Keluarga Gus Dur
Baca juga: Pedas! Yenny Wahid Balas Partai Demokrat Jangan Mengemis Dukungan dari Kelompok Gus Dur
Baca juga: Dear Warga Jakarta, WFH Berlaku Mulai Besok Sampai Oktober, ASN Tak Disiplin Bakal Diultimatum
Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/medan/foto/bank/originals/Ganjar-Pranowo-dan-Yenny-Wahid1.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.