Wakil Bupati Deliserdang Buka Survei Kesehatan Indonesia: Ukur Tercapainya Target RPJMN

Wakil Bupati Deliserdang Yusuf Siregar mengatakan, survei kesehatan Indonesia bertujuan menyediakan data dan informasi terkait besarnya masalah

Editor: Jefri Susetio
Istimewa
Wakil Bupati Deliserdang Yusuf Siregar mengatakan, survei kesehatan Indonesia bertujuan menyediakan data dan informasi terkait besarnya masalah. 

TRIBUNMEDAN.COM, LUBUKPAKAM - Wakil Bupati Deliserdang Yusuf Siregar mengatakan, survei kesehatan Indonesia bertujuan menyediakan data dan informasi terkait besarnya masalah.

"Dalam pelaksanaan servei ini, adanya peran penting dari enumerator SKI. Enumerator akan turun langsung untuk mengumpulkan data," ujarnya saat menyampaikan sambutan.

Ia menambahkan, faktor risiko terkait status kesehatan masyarakat sebagai bahan pertimbangan dalam merumuskan kebijakan pembangunan di Indonesia.

Baca juga: Pemkab Deliserdang Gelar Sosialisasi Jiwa Semangat Nasional-45 untuk Sambut HUT ke-78 Indonesia

 

Selain itu, kata dia, capaian hasil pembangunan kesehatan dalam kurun lima tahun terakhir, mengukur capaian target indikator Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN).

Lalu, Sustainable Development Goals (SDGs) dan Transformasi Sistem Kesehatan khususnya di Kabupaten Deliserdang.

"Tetap menjaga kesehatan selama bertugas di lapangan. Selamat juga kepada 28 enumerator terpilih yang akan melaksanakan tugas, yang akan membawa Deliserdang ke arah lebih baik dari hasil survei kesehatan Indonesia," katanya.

Dia menuturkan, seluruh enumerator yang akan melakukan survei di 80 blok sensu (BS) yang tersebar di 20 kecamatan di Deliserdang.

"Kepada para enumerator apapun dibutuhkan selama menjalankan tugas di lapangan. Silakan berkoordinasi dengan pihak terkait dan saya yakin kami siap untuk mendukung kelancaran selama pengambilan data di lapangan," ujarnya.

Mengukur Capaian Target

Sedangkan, Kepala Dinas Kesehatan Deliserdang, dr.Asri Ludin Tambunan menuturkan, Kementerian Kesehatan akan melaksanakan SKI yang merupakan kegiatan berkala lima tahunan.

"Dimulai sejak tahun 2007 lalu. Saat itu, masih disebut riset kesehatan dasar atau Riskesdas," katanya.

Ia mengungkapkan, SKI bertujuan untuk menilai capaian hasil pembangunan kesehatan dalam kurun waktu lima tahun terakhir.

"Mengukur capaian target indikator RPJMN, Renstra dan SDGs antara lain status kesehatan, status gizi, kesehatan lingkungan, prilaku kesehatan dan berbagai aspek pelayanan kesehatan," ujarnya.

Teknis pelaksanaan SKI 2023, terintegrasi dengan studi kasus gizi Indonesia (SSGI) untuk mendukung kebijakan Single Survey di Kementerian Kesehatan.

Baca juga: Deliserdang Terima Adhikarya Pratama Pembangunan Pertanian

 

Pelaksanaan SKI 2023 bekerjasama dengan Badan Pusat Statistik (BPS) dalam metode dan kerangka sampel, dengan proses mengumpulkan data spesifik kesehatan yang dilaksanakan tenaga pengumpul data (enumerator) berlatar belakang minimal D3.

Metode pengumpulan data dilakukan melalui wawancara, pengukuran, dan pemeriksaan.

SKI 2023 menggunakan kerangka sampel Sensus Penduduk tahun 2020.

(*)

 

Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved