Senjata Legendaris, Jejak Para Pahlawan pada Pameran Sejarah di Museum Negeri Sumatera Utara
Pemandu Pameran Joni Arianto menyampaikan ada 9 senjata yang dipamerkan, dan merupakan senjata legendaris
Penulis: Husna Fadilla Tarigan |
TRIBUN-MEDAN.com - MEDAN - Museum Negeri Sumatera Utara, bersama dengan Museum Perjuangan 45, menghadirkan pameran sejarah, dalam rangka menyambut Kemerdekaan ke 78 RI, yang jatuh pada 17 Agustus.
Pameran sejarah perjuangan bangsa mengangkat tema “Gelora Rakyat Sumatera Utara dalam Merebut dan Mempertahankan Kemerdekaan”. Pameran ini digelar selama seminggu mulai Kamis (10/8/2023) hingga Selasa (18/8/2023) di Museum Negeri Provinsi Sumatera Utara, Jalan HM Joni No 51 Medan.
Beragam pameran benda di sini, seperti menarik kembali ingatan momen sejarah yang telah tinggal kenangan.
Mulai dari tokoh-tokoh pahlawan pada jamannya terpampang beserta penjelasan, mata uang, majalah pada jamannya, surat kabar, mata uang yang berseri pahlawan atau tokoh nasional dan senjata-senjata dimasa pertempuran.
"Barang yang dipamerkan itu berupa benda-benda bersejarah khususnya di Sumatera Utara, ada senjata tradisional, jejak perjalanan para pahlawan, juga ada mata uang yang digunakan pada masa itu," ujar Billater Situngkir selaku Kepala Seksi Bimbingan, Edukasi dan Publikasi Museum Negeri Sumut, kepada Tribun Medan, Jumat (11/8).
Mata uang yang dipamerkan, seperti seri Sudirman, seri Soekarno, kemudian mata uang seri sang raja.
"Nah, disamping itu kita juga ada menampilkan foto-foto perjalanan sejarah," jelasnya.
Dalam pelaksanaan pameran ini, museum sudah pula mengajak beberapa sekolah untuk hadir, dan menyaksikan beberapa benda yang dipamerkan, guna membangkitkan rasa nasionalisme para pelajar.
Sementara itu, Pemandu Pameran Joni Arianto menyampaikan ada 9 senjata yang dipamerkan, dan merupakan senjata legendaris.
Seperti Senjata pistol mitraliur stan mk III, masuk dalam pameran. Senjata ini dirancang pada tahun 1940 dan diproduksi tahun 1941-1960. Kemudian digunakan saat perang dunia II pada revolusi nasional Indonesia dengan berat 3,2 kg panjang 762 mm atau 30,0 inci.
Selain pistol mitraliur stan mk III ada juga senapan semi otomatis jengle rifle, pistol mitraliur 40, Senjata Mesin Berat (SMB) Browning.50, senjata semi otomatis jonson, brengun mk-ical 7,7 mm, senapan mesin vickers, senjata mesin ringan medzen, dan mk134 mk.44 GAU-17A Minigun rotary machinegun system.
Pesan yang ingin disampaikan dari pameran ini adalah untuk edukasi dan literasi sejarah kepada generasi penerus.
Hal ini juga mengingat pidato terakhir dari Bung Karno yang menyatakan Jas Merah "Jangan Sekali-kali Melupakan Sejarah.".(cr26)
Museum Negeri Sumatera Utara
Pameran Sejarah
pahlawan
Kemerdekaan RI ke 78
17 Agustus
HUT Ke-78 Kemerdekaan RI
Senjata Legendaris
| FAKTA BARU Kematian Dosen Untag Kekasih Gelap AKBP Basuki, Polisi Temukan Obat-obatan di Kamar |
|
|---|
| Zainal Ziarah ke Makam Pahlawan Kesehatan, Manajemen RSUD Adam Malik Peringati HKN Ke-61 |
|
|---|
| Sebelum Ditemukan Tewas Dosen Untag Curhat soal Perwira Polisi AKBP B, Keluarga Heran |
|
|---|
| Ribka Tjiptaning, Penulis Buku Aku Bangga Jadi Anak PKI Sebut Soeharto Pembunuh Dilaporkan ke Polisi |
|
|---|
| Cipayung Plus Sumut Ancam Demo Besar, Tuntut Gelar Pahlawan Soeharto Dicabut! |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/medan/foto/bank/originals/SENJATA-LEGENDARIS-Pameran-Sejarah-menyambut-Hari-Kemerdekaan-ke-78-Republik-Indonesia.jpg)