Pedagang Batang Pinang di Jalan Denai Ketiban Untung Jelang HUT Ke-78 Kemerdekaan RI

Tradisi perlombaan panjat pinang masih banyak dipertahankan untuk memeriahkan Hari Kemerdekaan Indonesia.

TRIBUN MEDAN/DANIL SIREGAR
Pedagang membersihkan batang pohon pinang di Jalan Denai, Kecamatan Medan Denai, Kota Medan, Rabu (9/8/2023). Batang pinang digunakan untuk perlombaan dalam rangka memeriahkan HUT Ke-78 RI. 

TRIBUN-MEDAN.com - MEDAN - Peringatan Hari Ulang tahun (HUT) Kemerdekaan Ke-78 Republik Indonesia, membawa berkah bagi penjual batang pohon pinang musiman di Jalan Denai, Kecamatan Medan Denai, Kota Medan.

Tradisi perlombaan panjat pinang masih banyak dipertahankan untuk memeriahkan Hari Kemerdekaan Indonesia.

Samsul, satu di antara penjual batang pohon pinang, mengatakan, pada momen perayaan Hari Kemerdekaan Indonesia tahun ini, penjualannya sudah meningkat hingga 35 persen dibandingkan tahun sebelumnya.

"Penjualan tahun ini lebih banyak dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Karena tahun ini adalah tahun politik pastinya anggota-anggota dewan buat acara besar, peningkatannya dari tahun lalu sekitar 25 hingga 35 persen," ujarnya kepada Tribun Medan, Rabu (9/8).

Samsul menyebut sejak 2 Agustus ia menjajakan pohon pinang hingga tadi, penjualannya sudah mencapai 69 batang.

Dikatakan samsul, sejak dirinya mulai menjajakan pohon pinang pada tanggal 2 Agustus, penjualannya sudah mencapai 69 batang.

"Kita mulai buka itu dari tanggal 2 sampai nanti hari H, 17 Agustus kami masih buka dan total yang sudah terjual sebanyak 69 batang pohon pinang sampai hari ini (kemarin)," ungkapnya.

Samsul menargetkan tahun ini penjualan pohon pinangnya akan mencapai 150 hingga 200 batang.

"Setiap tahun kita menyediakan minimal 150 batang pinang. Kalau target bisa 150 sampai 200 lah, tapi mungkin bisa lebih banyak lagi apalagi di minggu terakhir ini, nanti kita bisa pesan lagi," sebutnya.

Batang pohon pinang yang dikikis lalu dijual Samsul ini berasal dari berbagai daerah di Sumut, di antaranya dari Namurambe, Sibiru-biru dan daerah lainnya

"Pohon Pinang kita dari Namorambe, Sibiru-biru dan daerah lainnya. Yang beli pun dari daerah Sumut juga ada dari Belawan, Tanjungmorawa, Martubung, dari mana-mana ajalah, semua orang tahunya penjualan pohon pinang itu, di sini," ungkapnya.

Adapun harga yang ditawarkan oleh Samsul untuk batang pohon pinangnya mulai dari Rp 500 ribu hingga Rp 800 ribu per batang.

"Harganya tergantung besar batang pinangnya, mulai dari Rp 500 ribu hingga Rp 800 ribu. Kalau konsumen mau diantar pinangnya, harganya juga akan bertambah," katanya.

Selain menyediakan batang pohon pinang, Samsul juga menyediakan paket lengkap yakni mulai dari batang, hadiah, hingga penanaman.

"Biasanya para pembeli tidak hanya membeli batang yang sudah dikikis tetapi ada juga yang membeli dengan keadaan lengkap, mulai dari pemakaian minyak gemuk, hadiah sampai dengan ditanam, kalau lengkap seperti itu biasnya kena tambahan harga Rp 700 ribu," pungkasnya. (cr10)

Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved