Perayaan Hari Anak Nasional Konsorsium Permampu, Usia Menikah yang Matang Disarankan 20-25 Tahun

Konsorsium Perempuan Sumatera Mampu (Permampu)  menggelar Perayaan Hari Anak Nasional tanggal 25 Juli 2003.

TRIBUN MEDAN/HO
Konsorsium Perempuan Sumatera Mampu (Permampu) menggelar Perayaan Hari Anak Nasional tanggal 25 Juli 2003 secara hybrid di Medan. Kegiatan ini melibatkan anggota Konsorsium yang tersebar di delapan provinsi, dari Aceh hingga Lampung. 

TRIBUN-MEDAN.com, MEDAN - Konsorsium Perempuan Sumatera Mampu (Permampu)  menggelar Perayaan Hari Anak Nasional tanggal 25 Juli 2003. Perayaan ini dilaksanakan secara hybrid dan berpusat di Medan, dengan melibatkan anggota Konsorsium yang tersebar di delapan provinsi, dari Aceh hingga Lampung.

Kegiatan ini mengusung tema “Ngobrol  Kritis Anak Muda Sumatera: Perkawinan di Bawah 19 Tahun dari Sudut Pandang Anak Muda”. Kegiatan ini diikuti 129 peserta di mana sekitar 90-an antaranya adalah perempuan muda berusia antara 15 hingga 25 tahun.

Selebihnya adalah  dua laki-laki muda pendukung Forum Perempuan Muda (FPM), serta perwakilan Forum Komunitas Perempuan Akar Rumput (FKPAR) Sumatera dan personil delapan lembaga anggota Permampu.

Koordinator Konsorsium Permampu, Dina Lumbantobing mengatakan, perayaan ini mendengarkan pandangan delapan pembicara yang terdiri dari tujuh perempuan dan satu laki-laki dari perwakilan FPM dampingan Flower Aceh-Aceh, PESADA-Sumatera Utara, LP2M-Sumatera Barat, APM Jambi-Jambi, PPSW Riau-Pekanbaru, CP WCC Bengkulu-Bengkulu, WCC Palembang-Palembang dan DAMAR-Lampung.

Menurut para pembicara, banyak dampak perkawinan di bawah 19 tahun yang dialami oleh temannya maupun yang terjadi di lingkungan mereka bertempat tinggal. 

“Mana mungkin anak mengurus anak! Perkawinan anak berdampak pada masa depan, yaitu Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT) dan perceraian.  Umur 18 bahkan 19 tahun belum cukup dewasa untuk memperoleh pekerjaan, atau pendapatan. Umur 25 tahun adalah usia matang untuk rahim perempuan dibuahi,” ujar Dina menirukan pernyataan Karya Sasta Maria Lumbantobing, peserta perwakilan FPM dampingan PESADA dalam keterangan persnya yang diterima Tribun-Medan.com, Kamis (3/8/2023).

Baca juga: Peringati International Women’s Day, Konsorsium Permampu Lakukan Diskusi Reflektif

Senada dengan Karya, Cici Piola (18 tahun) yang berasal dari FPM Riau berpendapat bahwa usia matang untuk menikah adalah usia 20 sampai 25 tahun. Pendapat ini juga menjadi pandangan umum dari para peserta perayaan.

Menurut mereka, di usia itu  pola pikir, pendidikan dan kondisi keuangan sudah cukup mampu untuk menghadapi masalah di rumah tangga. Perkawinan di bawah 19 tahun dapat memberi dampak yang bahkan bisa menyebabkan kematian di usia muda.

Suara perempuan muda dan para laki-laki muda pendukung semakin menguatkan Konsorsium Permampu dengan dukungan program INKLUSI untuk fokus memperkuat Program Pencegahan dan Penanganan Perempuan Korban Perkawinan Usia <19>

Program Permampu ini juga didasari  data KPPPA, di mana angka perkawinan anak di Indonesia mencapai 11,21 persen di tahun 2017 dan meski pernah turun ke angka 10,82 persen tahun 2019; tetapi di masa Covid-19 angka perkawinan anak justru meningkat tajam.

Hal ini ditemukan oleh Komnas Perempuan di tahun 2019, di mana terdapat 23.126 kasus pernikahan anak, dan di tahun 2020 jumlahnya naik tajam menjadi 64.211. Sementara target RPJM Indonesia tahun 2020-2024, seharusnya angka perkawinan anak harus turun menjadi 8,74 persen.

UU 16 Tahun 2019 tentang Perubahan Atas UU 1 Tahun 1974 yang menyatakan usia 19 tahun sebagai usia perkawinan minimum, harus terus disosialisasikan dan diinternalisasikan di seluruh institusi, khususnya keluarga dan lembaga agama.

“Permampu  mengimbau agar  menghindari segala bentuk dispensasi perkawinan d bawah usia 19 tahun dengan terus mengadakan pendidikan Hak Kesehatan Seksual dan Reproduksi (HKSR) di semua institusi khususnya di keluarga, lembaga pendidikan, dan lembaga kesehatan,” kata Dina. (top/Tribun-Medan.com)

Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved