Viral Medsos

Viral Anggota DPRD Fraksi PDI-P Ngamuk di Minimarket, Hingga Ancam Bakar Toko

Viral di media sosial sebuah video yang memperlihatkan anggota DPRD Kabupaten Halmahera Tengah (Halteng) Jonathan Pata mengamuk di salah satu minimark

Penulis: Istiqomah Kaloko |

TRIBUN-MEDAN.COM - Viral di media sosial sebuah video yang memperlihatkan anggota DPRD Kabupaten Halmahera Tengah (Halteng) Jonathan Pata mengamuk di salah satu minimarket.

Anggota DPRD fraksi PDI-P itu ngamuk di minimarket diduga karena dalam keadaan mabuk.

Aksi arogan Anggota DPRD Halmahera Tengah itu kemudian direkam oleh salah satu pengunjung minimarket, dan kini remaman itu viral di media sosial.

Adapun salah satu akun yang membagikan video itu adalah akun Twitter @REEPORT_ID.

Dalam keterangan unggahan itu disebutkan bahwa aksi Jonathan Pata ngamuk di minimarket itu terjadi pada Sabtu, (29/7/2023) lalu.

"Anggota DPRD FRAKSI PDI-P Halmahera Tengah, Maluku Utara, Jonathan Pata Pata mengamuk di Indomaret Lelilef pada Sabtu, 29 Juli 2023. Dan memukuli karyawan," isi narasi dalam keterangan unggahan itu.

Dalam video singkat itu, terlihat Anggota Dewan yang mengenakan celana pendek dan kaos putih marah-marah saat masuk ke toko.

Di dalam toko, beberapa karyawan dan pelanggan Indomaret terlihat panik atas kemarahan Anggota Dewan yang sering disapa Jonathan.

Selanjutnya, Jonathan memukul seorang pembeli Indomaret dan melempar sekop ke kaca toko sebelum keluar dari toko.

Tak sampai di situ, Jonathan terdengar mengucapkan kata-kata tidak pantas dan menantang karyawan untuk berkelahi dengannya.

Bahkan, dalam video tersebut, Jonathan mengancam akan membakar toko minimarket tersebut.

Akibat insiden tersebut, pihak Indomaret langsung menutup pelayanan toko dan melaporkan kejadian tersebut ke polisi.

Selain itu, Jonathan juga terdengar berteriak tanpa jelas di sepanjang Jalan Raya Lelilef.

Dilansir dari berbagai sumber, Politikus PDIP melakukan hal tersebut karena dirinya kesal karena manajemen minimarket tidak membangun drainase sesuai permintaannya.

Jonathan ingin menemui pimpinan manajemen Indomaret untuk mempertanyakan mengapa tidak ada saluran drainase saat minimarket dibangun, yang berdampak pada lingkungan.

Selain menyebabkan ruas jalan tergenang air, Jonathan juga menyatakan bahwa rumahnya yang berjarak sekitar 20 meter dari minimarket tersebut akan terkena dampaknya.

Dia menegaskan bahwa dia telah memberitahu pengelola minimarket tentang masalah ini selama proses pembangunan dan permintaannya telah disetujui.

Setelah minimarket selesai dibangun, Jonathan kembali menemui para pekerja untuk menanyakan alasan mengapa tidak dibangun saluran drainase.

Namun, para pekerja mengatakan bahwa bos mereka tidak mengizinkan pembangunan tersebut.

Situasi ini membuat Jonathan emosi karena pesannya sejak awal diabaikan. Oleh karena itu, dia datang ke minimarket untuk menemui pimpinan manajemen Indomaret.

Jonathan juga mengatakan bahwa dia terpaksa membuat saluran drainase secara manual tepat di belakang minimarket agar air dari minimarket tidak meluber ke rumah-rumah dan jalanan.

Jonathan menyatakan bahwa persoalan ini sebelumnya telah dia sampaikan ke rekannya di DPRD Halteng.

Dia meminta agar pihak manajemen minimarket diundang untuk membahas masalah ini, tapi permintaannya tidak direspon.

(cr31/tribun-medan.com)

Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved