Berita Viral

Tenteng Celurit dan Parang, Dua kelompok Remaja di Sukabumi Saling Serang Bikin Warga Ketakutan

Dais (22) mengungkapkan peristiwa tersebut terjadi Selasa (25/7/2023) sekitar pukul 01.30 WIB di saat situasi arus lalu lintas sepi

Editor: Satia
TRIBUN MEDAN/ARJUNA BAKKARA
ilustrasi 

TRIBUN-MEDAN.COM, MEDAN - Mencekam, dua kelompok remaja menenteng celurit dan parang di Jalan RA Kosasih, Sukabumi.

Diduga dua kelompok ini akan melakukan perang.

Akibatnya, sejumlah warga dan pengendara tak berani melintasi jalan ini, lantaran akan ada perang antar dua kelompok.

Kejadian ini viral di media sosial.

Baca juga: Bhabinkamtibmas Polsek Sosa Lakukan Sambang Ke Desa Binaan

Dikutip dari Tribun-Cirebon.com, dalam video yang beredar terlihat dua kelompok remaja tersebut saling serang menggunakan celurit

Terlihat dari latar tempat, peristiwa tersebut tepatnya di Jalan RA Kosasih, di depan ruko Sate Haji Mamat, Kecamatan Sukaraja, Kabupaten Sukabumi. 

Dari video yang beredar terlihat dari satu kelompok datang dari arah Kota Sukabumi dan satu kelompok lagi dari arah Sukaraja.

Salah seorang saksi, Dais (22) mengungkapkan peristiwa tersebut terjadi Selasa (25/7/2023) sekitar pukul 01.30 WIB di saat situasi arus lalu lintas sepi. 

Baca juga: Lima Guru Honorer SDN 066655 Ngadu ke DPRD Medan Lantaran Dipecat Sepihak, Kadisdik Membantah

"Pertamanya situasi jalan sepi, saya lagi beli bubur, tiba-tiba kayak ada rame- rame gitu, eh taunya iya pada bawa celurit gede 3 orang. Yang ini pada lari nih enggak tahu 4 orang enggak tahu 2 orang" ujarnya, kepada Tribunjabar.id, Selasa (25/07/2023). 

Lalu, kata Dais, ada 2 orang lari saling kejar hingga terjadilah saling serang.

"Arah dari sini ke situ kayaknya mah emang terjadi perselisihan, di situ terus putar balik lagi soalnya pada lari gitu," ucapnya.

Baca juga: Kabag Ops Polres Palas Bantah Dituding Main Serong dengan Anggota DPRD Palas

Dais menyebut, kedua kelompok remaja tersebut, bukan  geng motor. Diduga meteka berawal dari saling berpapasan. 

"Dia teriak-teriaknya di sini cuman pakai bahasa Indonesia 'kalo berani jangan banyakan' katanya. Kan kalau misalkan anak geng motor yang lagi pada ngobrol nongkrong di toko pasti kena. Jadi semua yang enggak salah kena," ujarnya.

Saat dikonfirmasi, pihak Polsek Sujaraja Polres Sukabumi Kota, mengaku sedang menyelidikunya. 

Baca juga: Menteri Perhubungan Budi Karya Diperiksa KPK Soal Kasus Suap Rel Kereta Api

"Sementara ini baru diselidiki, kita cari informasi dulu. Barusan dapat dari warga informasinya," ucap Kapolsek Sukaraja, Kompol Dedi Suryadi.

Sejauh ini pihaknya kata Dedi kerap melakukan patroli mengantisipasi adanya gangguan kamtibmas. 

"Patroli rutin ke semua tempat, apakah itu kerawanan kejahatan jalanan, permukiman sesuai dengan kerawanan," ucapnya. 

 

(Tribunmedan.com)

 

 

Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved