Mengenali Bahaya Dari Robekan Retina atau Retinal Tears

Retinal tears adalah kondisi medis yang terjadi ketika lapisan tipis jaringan cahaya-sensitive di bagian belakang mata mengalami robekan atau sobekan.

|
Tribun Medan/HO
Mengenali Bahaya Dari Robekan Retina (Retinal Tears) (Oleh dr. Veronica) 

Oleh : dr. Veronica Lie

Apakah anda pernah mendengar istilah robekan retina atau Retinal Tears? Retinal tears atau robekan retina adalah kondisi medis yang terjadi ketika lapisan tipis jaringan cahaya-sensitive di bagian belakang mata yang disebut retina mengalami robekan atau sobekan. Retina sendiri juga berfungsi mengubah cahaya menjadi sinyal saraf yang dikirimkan ke otak untuk membentuk gambar. Jika ada robekan pada retina, hal ini dapat menyebabkan masalah serius pada penglihatan dan memerlukan penanganan medis segera.

Meskipun robekan retina (Retinal Tears) dapat terjadi secara spontan, sering juga disebabkan dengan beberapa kondisi, seperti :

  1. Trauma pada mata (Trauma Okular)
  2. Miopia Berat (minus mata > 6.00 D)
  3. Menjalani operasi katarak mengganti lensa mata dengan lensa tanam (Pseudofakia)

Proses terjadinya robekan retina (Retinal Tears) sebagai berikut :

  1. Degenerasi Retina, merupakan suatu kondisi pada bagian retina mengalami penebalan dan pelekukan, sehingga menyebabkan retina menjadi tipis dan mudah robek.
  2. Tegangan Mekanis, tegangan ini dapat disebabkan oleh beberapa faktor seperti, perubahan bentuk bola mata, benturan pada mata, dan perubahan alami pada mata akibat faktor usia.
  3. Degenerasi Vitreous Gel, dalam kondisi normal, vitreous gel melekat pada retina. Seiring dengan pertambahan usia, vitreous gel mengalami degenerasi dan mungkin terpisah dari retina yang menyebabkan tarikan pada permukaan retina, yang dapat menyebabkan robekan pada retina.
  4. Retinal Detachment (lepasnya retina), Ini merupakan suatu kondisi lanjut dari retinal tears jika tidak diatasi. Pada fase ini retina yang terlepas tidak menerima nutrisi dan oksigen yang cukup, sehingga dapat menyebabkan kerusakan permanen (buta permanen).

Gejala – gejala yang ditunjukkan dari robekan retina (Retinal Tears) adalah kilatan cahaya (Flashes) yang tiba – tiba muncul di bidang pandangan, cahaya yang terlihat seperti berkedip – kedip, meskipun sebenarnya tidak ada rangsangan cahaya dari luar; Benda mengambang (Floaters) adalah bayangan pita atau titik – titik gelap yang terlihat pada bidang penglihatan, benda mengambang ini merupakan benda – benda kecil seperti serat kolagen atau sel – sel darah yang mengapung dalam vitreous gel; Kabur atau berkurangnya penglihatan hal ini dapat terjadi jika robekan retina terjadi di dekat pusat retina (makula).

Tingkat keparahan robekan retina (Retinal Tears) dapat dinilai dari berikut :

  1. Gejala ringan, penglihatan mungkin tidak terpengaruh secara signifikan tetapi gejala yang muncul biasanya ada kilatan cahaya atau floaters.
  2. Gejala sedang, kilatan cahaya menjadi lebih sering dan floaters bisa menggangu penglihatan terutama ketika melihat objek terang.
  3. Gejala parah, kilatan cahaya dan floaters yang lebih intens, menyebabkan penglihatan menjadi kabur atau hilang sebagian penglihatan seperti tertutup tirai.
  4. Gejala darurat, merupakan lepas total lapisan retina dari tempatnya, sehingga menyebabkan pandangan menjadi gelap atau penurunan penglihatan permanen.

Jika mengalami gejala – gejala diatas segera berkonsultasi dengan dokter mata untuk pemeriksaan dan diagnosis yang lebih lanjut. Deteksi dini dan penanganan yang cepat dapat mencegah kemungkinan komplikasi yang lebih serius dan membantu menjaga kesehatan mata anda.

(*)

Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    Komentar

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved