Pelecehan

Biadabnya Orang di India, Dua Wanita Ditelanjangi dan Diarak Serta Diraba-raba Kemaluannya

Dua wanita ditelanjangi dan diarak di jalanan. Tidak hanya itu, dua wanita tersebut juga dilecehkan secara terang-terangan

Penulis: Liska Rahayu | Editor: Array A Argus
Twitter
Tangkapan layar video viral dua orang wanita diarak dalam kondisi bugil dan diperkosa massal sekumpulan pria di wilayah Manipur, India. 

TRIBUN-MEDAN.COM- Insiden kerusuhan etnis di India berujung pada aksi pelecehan terhadap dua orang wanita dari suku Kuki.

Dalam aksinya, warga suku Meitei menelanjangi dua wanita, serta melakukan pelecehan dengan cara meraba-raba alat vital kedua korban di jalan raya.

Aksi tersebut kemudian viral di media sosial.

Menurut informasi, aksi pelecehan ini terjadi di Manipur 

Melansir Associated Press pada Kamis (20/7/2023), polisi membuka kasus serangan rudapaksa ini setelah videonya menyebar luas.

Namun, penyelidikan polisi di India dianggap terlalu lamban, sebagaimana laporan dari BBC.

Dari keterangan yang didapat, empat orang pelakunya ditangkap setelah kasus dilaporkan selama dua bulan lebih. 

“Yang bersalah harus bertanggung jawab. Apa yang telah terjadi pada anak-anak perempuan Manipur tak akan pernah dimaafkan,” ujar Perdana Menteri India Narendra Modi, Kamis (20/7/2023).

Polisi menyebut serangan seksual terhadap dua perempuan itu terjadi pada 4 Mei, sehari setelah kerusuhan meletus di negara bagian itu. 

Menurut laporan polisi yang dibuat pada 18 Mei, massa juga telah membunuh dua orang anggota keluarga kedua perempuan itu.

Kedua korban berasal dari suku Kuki, sementara massa yang menyerang keduanya adalah suku Meitei.

Kerusuhan yang nyaris menjurus pada perang saudara di Manipur itu dipicu oleh penolakan permintaan suku Meitei yang mayoritas beragama Hindu oleh komunitas Kuki yang kebanyakan menganut Kristen.

Suku Meitei meminta agar kaum mereka mendapat status istimewa yang membuat mereka dapat membeli lahan di area perbukitan yang dihuni oleh kaum Kuki dan bekerja di pemerintahan. 

Sejak kerusuhan antara suku Meitei dan Kuki pecah, sedikitnya 130 orang tewas dan 60 ribu lainnya terpaksa mengungsi.

Menurut laporan polisi, kedua perempuan yang berusia 21 tahun dan 42 tahun itu tengah berjalan berkelompok bersama keluarga mereka, seorang perempuan lain yang lebih tua dan dua orang lelaki, ayah dan saudara laki-laki perempuan muda. 

Mereka menghindari kerusuhan etnis yang meletus di negara bagian Manipur yang terjadi sejak dua bulan lalu.  

Kedua perempuan yang ditelanjangi itu merupakan warga suku Kuki dan dilecehkan oleh kaum lelaki dari suku Meitei.

Serangan terhadap dua perempuan malang itu terjadi pada awal konflik saat mereka berupaya melarikan diri usai desa mereka diserang dan dibakar oleh massa berjumlah sekitar 800 – 1.000 pria yang kebanyakan dibekali senjata.

Dalam keterangannya, kedua perempuan itu menyebut mereka diselamatkan oleh polisi, namun direbut paksa oleh massa, lalu ditelanjangi dan diarak.

Laporan itu juga menyebut bahwa dua lelaki anggota keluarga perempuan korban serangan seksual itu telah dibunuh.

Salah seorang perempuan juga dilaporkan diperkosa beramai-ramai.

Sementara itu, perempuan ketiga, yang tak tampak dalam video yang viral, juga dilaporkan ditelanjangi.

Belasan Ribu Warga Demo Tuntut Keadilan
Belasan ribu orang berdemonstrasi menuntut pihak-pihak yang terlibat dalam kasus dua perempuan India yang diarak telanjang dan diperkosa beramai-ramai di negara bagian Manipur ditangkap.

Sekitar 15.000 demonstran, kebanyakan perempuan, berpartisipasi dalam aksi di Churachandpur, dekat ibu kota Manipur, Imphal, Sabtu (22/7/2023).

Demonstran mendesak aparat menangkap semua pihak yang terlibat kasus pemerkosaan tersebut.

Demonstran juga menuntut agar Biren Singh, pejabat tinggi di negara bagian Manipur, dipecat.

Kekerasan etnis di Manipur sendiri telah menewaskan lebih dari 130 orang sejak Mei lalu.

Dua dari 130 korban tewas adalah kerabat dari dua perempuan yang diperkosa beramai-ramai dan videonya viral di media sosial.

Video kekerasan seksual terhadap kedua perempuan itu mengejutkan India ketika dibagikan secara luas pada Rabu (19/7/2023).

Dalam video, terlihat massa mengepung dua perempuan dan menyeret mereka ke lapangan.

Polisi India menyebut insiden itu terjadi pada 4 Mei 2023. Kasus ini telah dilaporkan ke pihak kepolisian Manipur pada 18 Mei lalu.

Di lain sisi, pemerintah Manipur mengumumkan tersangka kelima sehubungan kasus perkosaan ini telah ditangkap.

Direktur Jenderal Kepolisian Manipur Rajiv Singh menyebut aparat tengah beroperasi untuk menangkap tersangka-tersangka lain.

Kekerasan etnis di Manipur dipicu permintaan etnis Meitei, umumnya beragama Hindu, kepada etnis Kuki, umumnya beragama Kristen agar dibolehkan membeli tanah di kawasan perbukitan yang dihuni Kuki dan suku lain.

(*/Tribun-Medan.com)

Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved