Berita Viral

Fakta Baru Digantinya Doni Amansa Jadi Paskibraka, Kuasa Hukum Beber Berita Acara Hasil Seleksi

Seperti diketahui, seorang siswa bernama Doni Amansa telah lolos seleksi Pasukan Pengibar Bendera Pusaka atau Paskibraka Sulawes Tenggara.

|
Editor: Liska Rahayu
KOLASE/TRIBUN MEDAN
Siswa lolos paskibraka bernama Doni Amansa yang mendadak diganti buka suara soal kronologi kejadian 

TRIBUN-MEDAN.com - Muncul fakta baru di tengah kisruh penggantian siswa SMA yang lolos seleksi Paskibraka Nasional di Sulawesi Tenggara.

Seperti diketahui, seorang siswa bernama Doni Amansa telah lolos seleksi Pasukan Pengibar Bendera Pusaka atau Paskibraka Sulawes Tenggara.

Doni Amansa, siswa SMA 1 Unaaha di Konawe  ini selanjutnya akan mewakili Sulawesi Tenggara untuk Tim Paskibraka Nasional.

Namun, Doni Amansa batal berangkat setelah namanya diduga diganti setelah panitia seleksi tingkat provinsi mengumumkan hasilnya.

Panitia memutuskan siswa SMA asal Baubau, Wiradanata Setya Persada, dan Nadira Syalvallah, sebagai perwakilan Sultra untuk Tim Paskibraka Nasional di Jakarta.

Lantas, polemik penggantian nama Doni yang seharusnya mewakili Sultra sebagai Paskibraka 2023 kembali diungkap tim kuasa hukumnya.

Hal tersebut diungkap melalui salinan tulisan tangan yang diduga merupakan berita acara hasil seleksi Paskibraka Nasional tingkat Provinsi Sultra tahun 2023.

Berita acara tersebut tertulis hasil penilaian tim seleksi merekomendasikan ketua tim seleksi tingkat provinsi untuk mengutus nama Doni Amansa (putra) dari Kabupaten Konawe dan Nadhirah Salvanah (putri) asal Kota Baubau.

Sementara nama yang dipersiapkan sebagai cadangan Paskibraka Nasional tertera nama Wiradinata Setya Persada (putra) asal Kota Baubau dan Aini Nurfitriani (putri).

Kuasa hukum Doni Amansa, Andre Darmawan, menyebut, bukti salinan tulisan tangan berita acara hasil seleksi ditulis oleh pihak perwakilan BPIP.

"Tulisan tangan dari BPIP yang kemudian dibacakan oleh panitia daerah," ungkapnya saat dikonfirmasi via pesan WhatsApp, Rabu (19/7/2023).

Andre mengatakan salinan dokumen itu akan menjadi bukti tambahan kuasa hukum untuk diberikan ke penyidik kepolisian setelah pihaknya melaporkan Kepala Kesbangpol Sultra, Harmin Ramba ke Polda Sultra.

Tim kuasa hukum Doni melaporkan Harmin Ramba ke Polda Sultra pada 17 Juli 2023 lalu atas dugaan penyebaran berita bohong dengan hasil seleksi calon Paskibraka Nasional perwakilan Sulawesi Tenggara tahun 2023.

"Ini untuk tambahan bukti di polisi dan BPIP," kata Andre.

Kronologi Siswa SMA Asal Konawe Diganti Meski Sudah Lolos Seleksi

Kuasa hukum ungkap kronologi penggantian Doni Amansa, siswa SMA asal Konawe sebagai Pasukan Pengibar Bendera Pusaka atau Paskibraka Nasional utusan Sulawesi Tenggara.

Untuk diketahui, penggantian nama Doni Amansa sebagai perwakilan Sultra jelang keberangkatan ke Jakarta menjadi polemik.

Doni Amansa yang merupakan siswa SMAN 1 Unaaha itu bersama Nadira Syalvallah siswi SMA asal Baubau diketahui lolos sebagai tim inti yang akan mewaliki Sultra di Istana Negara.

Namun, saat pembekalan untuk pemberangkatan ke Jakarta, nama Doni diganti dengan Wiradanata Setya Persada, siswa SMA asal Baubau.

Berdasarkan hasil seleksi tingkat provinsi, nama Wiradanata diumumkan sebagai tim cadang atau pengganti.

Kemudian, polemik tersebut dijelaskan oleh kuasa hukum Doni Amansa, Andre Darmawan di Kantor LBH Himpunan Advokat Muda Indonesia (HAMI) Sulawesi Tenggara.

berita acara seleksi calon paskibraka sultra
Fakta terbaru polemik penggantian nama Doni Amansa, Pasukan Pengibar Bendera Pusaka atau Paskibraka Sulawesi Tenggara (Sultra) meski lolos seleksi. Hal tersebut diungkap melalui salinan tulisan tangan berita acara hasil seleksi Paskibraka Nasional tingkat Provinsi Sultra tahun 2023.

Andre Darmawan mengatakan, awalnya Doni bersama peserta lain mengikuti seleksi pengibar bendera tingkat provinsi pada 15-18 Mei 2023.

Selanjutnya, pelaksanaan seleksi tersebut dilakukan oleh panitia dari Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP).

Di akhir seleksi, panitia menyampaikan empat nama yang akan menjadi perwakilan Sultra untuk Paskibraka Nasional.

"Di akhir seleksi sudah diumumkan peringkat satu sampai empat. Untuk peringkat pertama Nadhira, kedua Doni, ketiga Wira, dan keempat Aini," ujar Andre, Minggu (16/7/2023).

Andre mengatakan, dari hasil seleksi panitia, kliennya disampaikan peringkat satu dan dua akan menjadi tim inti sementara tiga dan empat jadi cadangan.

Kemudian mereka saling salaman bahkan keesokan harinya Doni bersama tiga rekannya sudah diwawancarai di RRI sebagai calon perwakilan Paskibraka Nasional asal Sultra.

"Setelah diumumkan Doni dan Wira dibawa ke RRI untuk diwawancarai bahwa mereka inilah yang mewakili Sultra Paskibraka Nasional," jelas Andre.

Dalam pengumuman tersebut, kata Andre Darmawan, banyak peserta dan panitia lain yang menyaksikan.

"Hasil tulisan panitia dari BPIP atau panitia pusat dan memang ada panitia pusat yang memantau," ucapnya.

Kemudian, Doni bersama Nadhira dibuatkan satu grup WhatsApp Capasnas 2023 oleh Ayu yang menjadi panitia.

Grup WhatsApp tersebut berisi tiga orang untuk komunikasi persiapan mereka jelang keberangkatan ke Jakarta.

"Di grup ini isinya cuman tiga orang, Ibu Ayu, Doni sama Nadhira. Di dalam grup itu isinya bagaimana mereka dibekali kemudian disampaikan bagaimana mereka bicara," jelasnya.

Di tanggal 6 dan 9 Juni 2023, Doni dan Nadhira dipanggil mengikuti pembekalan. Mereka disampaikan belum pasti dikirim ke Jakarta karena masih satu tahap seleksi.

"Klien saya mengatakan, karena kita mau seleksi lagi di tanggal 6 dan 9 masih ada tes peraturan baris berbaris, tes speaking mengenai Sulawesi Tenggara," jelasnya.

"Kemudian setelah hasil seleksi ini mereka akan melakukan pembekalan, tapi pembekalan ini dengan seleksi," sambungnya.

Namun, setelah pembekalan di tanggal 6-9 Juni, Doni dikeluarkan dari grup WA Capasnas tanpa penjelasan dari panitia.

"Setelah itu dia menunggu informasi sampai ada informasi bahwa yang berangkat itu Wiradanata Setya sama Nadhira. Bukan lagi Doni Amansa," ujar Andre Darmawan.

Penjelasan Kesbangpol

Sebelumnya, Kepala Kesbangpol Sultra, Harmin Ramba, buka suara soal pelajar asal Unaaha yang batal diberangkatkan sebagai anggota Paskibraka Nasional.

Kata Harmin, pihaknya hanya melakukan pembekalan terhadap 4 orang calon anggota Paskibraka.

Dari 4 nama itu, nama Doni Amansa yang merupakan pelajar asal Unaaha tersebut turut dibawa.

"Itu adalah pembekalan. Kenapa kita panggil 4? Kan kita belum tahu siapa mau dikirim. Seandainya kita sudah tahu yang mau dikirim ya kita ambil 2," katanya.

Harmin menegaskan saat itu belum ada keputusan resmi dari Gubernur Sultra soal penetapan nama yang akan menjadi anggota Paskibraka Nasional.

Sebanyak 4 nama yang diikutkan pembekalan tersebut baru calon anggota Paskibraka yang masuk sebagai kategori terbaik.

"Kemarin pun hasil seleksi yang kita lakukan, yang kita keluarkan (loloskan) 4. Kemudian perlu kita bekali, kan ada namanya cadangan," jelasnya.

Sehingga, 4 nama yang mengikuti pembekalan tersebut masih akan dilakukan penilaian akhir.

Setelah dilakukan penilaian, ternyata nama Doni Amansa berada di bawah nama Wiradinata Setya Persada.

Nilai itu pun akhirnya menjadi acuan penetapan nama calon anggota Paskibraka Nasional yang kemudian dibuatkan Surat Keputusan atau SK dari Gubernur Sultra.

"Tidak ada manipulasi, saya jamin," ujarnya.

(*/Tribun-Medan.com)

Artikel ini telah tayang di TribunnewsSultra.com

Sumber: Tribun sultra
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved