News Video

Kasus Dugaan Pungli Kepala Sekolah SMKN 1 Sale, Setiap Siswa Diminta Bayar Rp300 Ribu

Total uang yang terkumpul mencapai Rp 300 juta dan digunakan untuk membangun sarana ibadah musala di sekolah negeri tersebut.

TRIBUN-MEDAN.COM - Kasus dugaan pungli berkedok infak yang dilakukan oleh Kepala Sekolah SMKN 1 Sale, Rembang jadi sorotan.

Adapun, dalam kasus itu, setiap siswa diminta membayar uang gedung Rp 300 ribu setiap kenaikan kelas.

Dikabarkan, total uang yang terkumpul mencapai Rp 300 juta dan digunakan untuk membangun sarana ibadah musala di sekolah negeri tersebut.

Hal itu diungkapkan oleh Kepala Disdikbud Jawa Tengah, Uswatun Hasanah, Selasa (11/7/2023).

Setelah melakukan pemeriksaan, Kepala SMKN 1 Sale, Widodo mengakui adanya pungutan infak untuk membangun musala.

"Hasilnya kepala sekolah mengakui adanya pungutan infak untuk membangun musala atau sarana ibadah melalui komite sekolah," ucap Uswatun.

Adapun, pungutan untuk pembangunan musala itu dilakukan sejak 2022.

Setiap siswa, diminta membayar uang gedung sebesar Rp 300 ribu.

Adapun, dari hasil pungli berkedok infak itu terkumpul uang Rp 300 juta.

Karena pungutan itu, kini sang kepala sekolah telah dibebastugaskan sementara dari jabatannya.

Sebagai informasi, kasus ini terkuak secara tidak sengaja.

Yakni, saat seorang siswi curhat pada Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo.

Tepatnya, pada acara seminar di Pendopo Kabupaten Rembang, Senin (10/7) lalu.


(Tribun-Video.com/Tribunnews.com)

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Terungkapnya Pungli Berkedok Infak di SMKN 1 Sale, Siswa Curhat ke Ganjar, Terkumpul Rp 300 Juta,

Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved