Sosialisasi dan Pelatihan Eco Enzyme Kepada Anggota MUI Kota Medan

Eco Enzyme Nusantara wilayah Sumut dan Walubi Sumut bekerjasama dengan MUI Kota Medan menggelar sosialisasi eco enzyme kepada anggota MUI Kota Medan.

Tribun Medan/HO
Eco Enzyme Nusantara wilayah Sumut dan Walubi Sumut bekerjasama dengan Majelis Ulama Indonesia Kota Medan menggelar sosialisasi eco enzyme kepada seluruh anggota MUI Kota Medan pada Rabu (21/6/2023). 

TRIBUN-MEDAN.com, MEDAN - Eco Enzyme Nusantara wilayah Sumut dan Walubi Sumut bekerjasama dengan Majelis Ulama Indonesia Kota Medan menggelar sosialisasi eco enzyme kepada seluruh anggota MUI Kota Medan pada Rabu (21/6/2023). Bertempat di Aula MUI Kota Medan Sumatera Utara.

Kegiatan ini dimaksudkan untuk membangun budaya mengurangi sampah melalui bioteknologi pengolahan sampah organic berbasis eco enzyme sebagai aksi nyata dalam pelaksanaan Medan Menuju Kota Sehat.  Ketua Walubi Sumut Brilian Moktar  menjelaskan tujuan kegiatan itu guna memberikan edukasi kepada para anggota MUI. Terkait pemanfaatan sisa sayur dan buah agar tidak menumpuk di TPA untuk bisa diolah menjadi Eco Enzyme yang memiliki banyak manfaat.

Pemateri dari relawan Eco Enzyme Sumut memaparkan bahan organik yang digunakan, kulit buah dari sisa sayuran rumah tangga yang dibuang. Dirinya menambahkan, edukasi kepada para anggota MUI ini merupakan yang pertama kalinya dilaksanakan di MUI Kota Medan . Tak hanya menggunakan sampah organik dari rumah tangga, namun juga memanfaatkan tanaman disekitar lingkungan rumah tinggal. Eco enzyme ini adalah hasil dari fermentasi limbah dapur organik semisal ampas buah dan sayuran, gula dan juga air. Ia memiliki warna cokelat gelap dan memiliki aroma fermentasi asam manis yang cukup kuat. Eco enzyme sendiri memiliki banyak sekali manfaat mulai dari menjadi pupuk bagi tanaman hingga menjadi pestisida alami, pemateri juga mempraktikkan langsung cara membuat eco enzyme dengan perbandingan 1:3:10, yaitu 1 bagian gula/molase, 3 bagian bahan organik, dan 10 bagian air.

Begitu banyak manfaatnya yang bisa dihasilkan dari eco enzyme setelah 100 hari kemudian. Bisa buat mandi, bisa buat luka, bisa buat ngepel, pembersih dapur, cuci baju. Kalau buat diri kita bisa buat sikat gigi, bisa buat muka, bisa buat shampoo, dan masih banyak lagi,” jelas pemateri.

Kegiatan ini direspon baik oleh anggota Mejelis Ulama Indonesia Kota Medan dengan sangat antusias. Di tengah-tengah kesibukan, mereka menyempatkan diri untuk hadir dalam kegiatan ini. Sebanyak 100 orang anggota yang hadir dalam acara sosialisi ini. Banyak dari mereka yang baru tahu kalau sampah organik yang sering dibuang itu ternyata bisa diubah menjadi sesuatu yang berguna untuk kehidupan sehari-hari. Selain itu juga bisa menjaga lingkungan di sekitar mereka.

Plh Majelis Ulama Indonesia ( MUI ) Kota Medan Drs Burhanuddin Damanik, MA dalam sambutannya mengatakan menyambut baik kedatangan Ketua Walubi Sumatera Utara, Brilian Moktar beserta team sosialisasi Ecoenyme yang berbagi pengetahuan dan informasi dan gembira menyambut kehadiran seluruh majelis yang hadir pada kesempatan siang hari itu. Memberikan bantuan berupa sembako merupakan kegiatan beramal, demikian juga kegiatan yang dilakukan team Walubi ( Perwakilan Umat Budha Indonesia) Sumut hari ini, ungkapnya.

Ini yang disebut dalam Hadiz, Ilmu yang bermanfaat tentu saja bukan hanya ilmu agama, tapi juga segala ilmu yg baik yg apabila itu kita sampaikan dan kita informasikan  bagi orang lain dan dimanfaatkan oleh orang lain maka selama itu pula kita mendapat pahala yang mengalir daripadaNya. Plh Majelis Ulama Indonesia Kota Medan Burhanuddin juga mengharapkan semua yang hadir dapat menerapkan ilmu yang sudah diterima dan membagikannya kepada orang lain sehingga juga membuat manfaat bagi diri sendiri dan orang lain.

Dalam kesempatan ini, Plh Majelis Ulama Indonesia Burhanuddin menyampaikan sebentar lagi akan dilakukan kegiatan ibadah Idul Adha. Dan menghimbau agar seusai kegiatan Idul Adha, tempat kegiatan perlu dibersihkan sehingga tidak menimbulkan aroma yang bisa dikomplain warga sekitar.

Eco Enzyme Nusantara wilayah Sumut, Walubi Sumut bekerjasama dengan MUI Kota Medan
Eco Enzyme Nusantara wilayah Sumut dan Walubi Sumut bekerjasama dengan Majelis Ulama Indonesia Kota Medan menggelar sosialisasi eco enzyme kepada seluruh anggota MUI Kota Medan pada Rabu (21/6/2023).

Antusias yang sangat besar ini membuat Brilian Moktar yakin apa yang dia sharing tentang eco enzyme di depan para anggota MUI bisa mereka terapkan dan menjadi kebiasaan baik di lingkungan mereka masing-masing. Dengan eco enzyme, sampah organik bisa dibuat menjadi cairan enzyme yang memiliki banyak manfaat. Selain ke pelestarian lingkungan, dampaknya yang lebih dekat dengan kesehatan diri kita, keluarga dan lingkungan, sebutnya.

Menanggapi pembahasan tentang kehalalan, Ketua Walubi Sumut Brilia Moktar menyatakan siap mendaftarkan kehalalan produk ini ke MUI. Namun terlepas dari pada formalitas dokumen, Brilian Moktar kembali menegaskan agar semua hadirin yang hadir mempraktekkan ilmu yang didapat hari ini ke rumah masing masing. Dan pada prakteknya, hadirin yang pada hari itu kebanyakan adalah ibu ibu, akan lebih tahu halal tidaknya produk yang dibuatnya. Karena bahannya jelas, hanya air, gula merah dan kulit buah dan sayur. Tidak bisa memakai unsur bahan yang berminyak, seperti ampas kelapa apalagi daging. Bersih tidaknya bahan yang dipakai ibu ibu yang menentukan, karena dibuat sendiri. Karena bagian daripada halal adalah bahan yang dipakai harus bersih. Bersih dan halal.

Brilian Moktar menyampaikan prinsip pembuatan adalah memakai bahan kulit buah buahan yang basah dan lunak. "Jangan memakai bahan kulit salak atau lengkeng. Kulit salak dan lengkeng itu sudah kering. Jangan juga memakai biji yang keras seperti biji salak. Pakailah kulit buah seperti kulit pepaya, kulit nenas, kulit mangga, kulit semangka, sisa sayur kangkung. Cuci dan bersihkan sebelum mulai perendaman" seperti yang sudah disampaiknya oleh pemateri pada saat acara, tuturnya.

Ketua DPD Walubi Sumut ini juga menjelaskan, kegiatan ecoenzyme Walubi Sumut kali ini merupakan rangkaian safari Walubi sosialisasi 100 Desa ecoenzym. Sebelumnya sudah pernah dilakukan sosialisasi di desa Bakaran Batu, Beringin,  Batang Kuis, Sei Rengas, Pematang Johar, dan dua desa di Deli Tua.

Master Cheng Yen, pernah berkata bahwa setiap orang itu selalu punya andil (peranan) untuk ikut melestarikan Bumi, ungkap Brilian Moktar.

(*)

Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    Komentar

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved