Viral Medsos

Oknum Polisi Hamili Wanita tapi Ogah Tanggung Jawab, Kapolres Membenarkan: akan Kami Proses

Orang tuanya bersikeras tidak mau mempertanggungjawabkan. Malahan ortu pelaku memaki-maki korban. Inilah kalimat tak pantas itu.

tangkapan layar
Tangkap layar tiktok tanpa id akun, diduga anonim milik perempuan di Mamuju melakukan percakapan dengan salah satu anggota Kepolisian Resor (Polres) Mamasa viral sejak beberapa hari lalu. Dia meminta pertanggungjawaban karena diduga hamil. 

TRIBUN-MEDAN.com - Baru-baru ini, viral di media sosial seorang wanita diduga dihamili oleh oknum polisi di Mamasa, Sulawesi Barat.

Informasi ini viral setelah sebuah akun anonim TikTok, menunggah percakapannya dengan salah seorang yang diduga anggota Kepolisian Resor (Polres) Mamasa.

Dalam video tersebut, perempuan yang belum diketahui itu meminta pertanggungjawaban karena sedang hamil.

Dalam videonya, wanita tersebut mengaku hubungannya tidak direstui oleh keluarga oknum polisi tersebut.

"Tapi orang tuanya bersikeras tidak mau mempertanggungjawabkan. Malahan orang tuanya maki-maki saya, saya yang disalahkan sepenuhnya sampai mengeluarkan kalimat, 'kan sudah keluar mi, tinggalkan mi'," tulis wanita itu dalam video pendeknya.

Si wanita pun sudah pernah mengadukan pelaku ke kantor oknum polisi tersebut sebelum diunggah di media sosial.

Namun, saat itu sang wanita tidak membuat laporan polisi (LP) karena berharap masalah ini dapat diselesaikan secara baik-baik.

"Sebenarnya laporan pertamaku tidak sempat bikin LP karena saya memang mau damai ji dia juga minta ji baik-baik, saya disuruh bikin surat pernyataan yang awalnya dia mau, jadi tidak mau lagi," imbuhnya.

VIRAL Wanita Diduga Dihamili Oknum Polisi di Mamasa, Ortu Pelaku tak Restui hingga Maki-maki Korban
Tangkap layar tiktok tanpa id akun, diduga anonim milik perempuan di Mamuju melakukan percakapan dengan salah satu anggota Kepolisian Resor (Polres) Mamasa viral sejak beberapa hari lalu. Dia meminta pertanggungjawaban karena diduga hamil.

Kapolres Mamasa, AKBP Harry Adrian membenarkan adanya postingan viral akun TikTok yang sudah diputar ratusan ribu penonton.

"Iya terkait itu benar, bersangkutan dengan anggota Polres Mamasa," ujar AKBP Harry Adrian saat dikonfirmasi wartawan, Minggu (2/7/2023).

"Setelah kami lacak, akun yang dimaksud ada di Mamuju," sambungnya.

Meski begitu, dirinya belum banyak memberi keterangan karena masih dalam penyelidikan Unit Propam Polres Mamasa.

"Sudah dibuatkan surat perintah penyelidikan dengan pemanggilan yang bersangkutan saat itu juga waktu viral malam sebelum tanggal 1 Juni," jelasnya.

Perwira polisi dua bunga itu mengatakan pihaknya perlu memastikan kebenaran konten tersebut.

"Kalau betul, akan kami proses," singkatnya.

Oknum Polisi Siksa Mantan Pacar Hingga Berlumuran Darah, Kondisi Korban Memprihatinkan

Sebelumnya, ada pula kejadian di mana seorang oknum polisi menyiksa mantan pacarnya hingga berlumuran darah.

Kabar ini pun viral di media sosial.

Dilansir dari akun twitter @txtdaribandung, Selasa (7/3/2023), seorang wanita asal Bandung menjadi korban kekerasan dari mantan pacarnya dan harus dilarikan ke rumah sakit lantaran bersimbah darah.

Dalam cuitan akun tersebut tampak wanita memakai baju garis-garis hitam dan celana denim panjang tengah berbaring di rumah sakit.

Dari celana wanita tersebut muncul bekas darah.

Bahkan tampak pula potret diduga lokasi kejadian yaitu di sebuah kamar mandi yang sudah dipenuhi darah.

Tangkapan layar dari akun @aridanuraini yang diunggah ulang oleh @txtdaribandung lantas mengungkap bahwa korban di paksa melakukan bunuh diri oleh pelaku.

Jika tak melakukan bunuh diri, maka korbanlah yang akan dihabisi langsung oleh pelaku.

Dalam keadaan tertekan, korban pun melakukan percobaan bunuh diri dengan melempar gelar ke kepala namun justru terkena pembuluh darah di tangan korban sendiri.

Tak sampai di situ, korban masih mendapat perlakuan buruk yaitu disiksa oleh pelaku yang juga mantan pacar dari korban.

Bahkan teman korban mengatakan bahwa pelaku tidak segera membawa korban ke rumah sakit dan bahkan menyiksanya di tempat kejadian.

Pasalnya lelaki tersebut merupakan seorang polisi sehingga mudah untuk mengelak dan dipercayai oleh rekan lainnya.

Meskipun demikian, kini masalah tersebut tetap dilaporkan ke pihak berwajib dan tengah menunggu pengarahan lanjut.

(*/Liska Rahayu/Tribun-Medan.com)

Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved