Berita Viral
INI Hitung-Hitungan Jika Utang Negara Dibayar Patungan, Jerome Polin Rinci Beban Per Orang: Gimana?
Ini hitung-hitungannya jika utang negara dibayar oleh seluruh rakyat Indonesia. Ahli matematika Jerome Polin merincikan jumlah utang Indonesia
TRIBUN-MEDAN.com - Ini hitung-hitungannya jika utang negara dibayar oleh seluruh rakyat Indonesia. Ahli matematika Jerome Polin merincikan jumlah utang Indonesia jika dibayar per orang oleh seluruh rakyat Indonesia.
Jerome Polin menyebutkan rakyat Indonesia harus membayar Rp 28 juta lebih apabila mau utang Indonesia lunas.
Hal itu disebutkan Jerome Polin di akun Tiktoknya pada Sabtu (24/6/2023).
Sampai Senin (26/7/2023) video tersebut telah disaksikan 1,5 juta netizen.
Mengenakan kemeja putih yang berbalut jas, Jerome pun mencoret-coret papan tulis di kamarnya.
Awalnya, Jerome menuliskan utang negara yakni Rp 7.849,8 triliun.
Sedangkan, jumlah rakyat Indonesia sebagai pembaginya sebanyak 273,52 juta orang.
Baca juga: Ngaku-ngaku Jadi Polisi, Pria Ngamuk saat Ditegur karena Merokok sambil Berkendara
Baca juga: Kapolri Copot Kapolres Binjai, Dicampakkan ke Yanma, Sempat Bantah Isu Dugaan Pelecehan
Menjawab pertanyaan, Jerome pun membagi total utang negara dengan total rakyat Indonesia. Hasilnya, rakyat Indonesia harus patungan sebesar Rp 28.690.000 per orang agar utang negara bisa dilunasi.
"Rp 28.690.000 kira-kira per orang," ujarnya menahan tawa.
"Gimana guys, mau patungan ga?" tanya Jerome nyinyir.
Netizen pun berkomentar ogah untuk patungan membayar utang negara. Pasalnya, hidup tanpa utang saja sudah susah.
“Bang tabungn saya aja belum sampai 1 jt bang,” komentar netizen.
Konten kreator Jerome Polin bikin heboh lewat perhitungannya soal utang negara yang mencapai Rp 7.849,8 triliun.
Mungkin bagi rakyat Indonesia persoalan utang negara itu tak penting, karena yang mengurusi masala berat itu adalah pemerintah.
Namun, berdasarkan perhitungan Jerome Polin, yang ahli matematika itu, utang negara tersebut turut menjadi tanggung jawab rakyat Indonesia.
Penjelasan Menkeu
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menjelaskan pengadaan utang pemerintah selalu dilakukan dengan penuh kehati-hatian di tengah dinamika perekonomian global yang tidak stabil.
Adapun hingga 31 Maret 2023, utang pemerintah mencapai Rp 7.879 triliun.
Jumlah tersebut naik Rp 17,39 triliun dari Februari 2023 yang hanya Rp 7.816 triliun.
“Pengadaan utang tetap dilakukan dengan prinsip kehati-hatian dengan kondisi pasar dan kas pemerintah yang saat ini cukup tinggi,” kata Sri Mulyani dikutip dari Kontan.co.id, Senin (8/5/2023).
Dia mengatakan, di tengah gejolak perekonomian global yang tidak baik, pengadaan utang yang dilakukan pada kuartal I 2023 tersebut masih terukur dengan baik.
Pembiayaan utang, penerbitan Surat Berharga Negara (SBN), pinjaman, sejauh inji dilakukan sesuai dengan rencana yang ada.
Selain itu, pengadaan utang juga selalu menyesuaikan dengan kondisi kas negara yang saat ini masih terjaga. Sri Mulyani menjelaskan bahwa perekonomian global saat ini sedang menghadapi tekanan dari tingginya inflasi dan suku bunga yang terus melonjak.
Suku bunga yang melonjak di negara maju tersebut dapat memengaruhi kondisi negara berkembang
“Jadi kebutuhan pembiayaan hingga April dan Mei masih cukup ample (cukup) di tengah dinamika perekonomian global yang tidak pasti,” jelasnya.
Dia menambahkan, kinerja APBN hingga saat ini juga masih berjalan dengan baik, bahkan akan tetap berperan optimal sebagai peredam gejolak global dan momentum nasional.
APBN juga akan tetap dikelola dengan hati-hati dan konservatif, dengan cara memberikan ruang sebagai shock absorber untuk meredam gejolak ekonomi namun tetap dalam batas wajar.
“Meskipun komoditas dalam tren moderasi. Kita tetap antisipasi lewat APBN,” tambahnya.
Sebagai informasi, Kementerian Keuangan (Kemenkeu) mencatat, posisi utang pemerintah mencapai Rp 7.879,07 triliun atau setara 39,17 persen terhadap produk domestik bruto (PDB) hingga akhir Maret 2023.
Nilai utang pemerintah tersebut naik Rp 17,39 triliun dari posisi di Februari 2023 yang sebesar Rp 7.861,68 triliun dengan rasio 39,09 persen terhadap PDB.
Kendati terjadi kenaikan secara nominal maupun rasio terhadap PDB, Kemenkeu menilai peningkatan utang itu masih dalam batas aman.
Lantaran, rasio utang pemerintah masih jauh di bawah batas maksimal yang ditentukan dalam Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2023 yakni 60 persen trhadap PDB.
Menurut Sri Mulyani, pemerintah melakukan pengelolaan utang secara baik dengan risiko yang terkendali, antara lain melalui komposisi yang optimal, baik terkait mata uang, suku bunga, maupun jatuh tempo.
Secara rinci, berdasarkan jenisnya, utang pemerintah yang sebesar Rp 7.879,07 hingga Maret 2023 didominasi oleh surat berharga negara (SBN) sebesar Rp 7.013,58 triliun atau sekitar 89,02 persen dari total utang.
Selain itu, berasal dari pinjaman yang tercatat sebesar Rp 865,48 triliun atau 10,98 persen dari total utang.
Adapun untuk besaran utang dalam bentuk SBN, terdiri dari domestik atau denominasi rupiah sebesar Rp 5.658,77 triliun, mencakup surat utang negara (SUN) senilai Rp 4.600,97 triliun dan surat berharga syariah negara (SBSN) Rp 1.057,80 triliun.
Kemudian terdiri dari denominasi valas sebesar Rp 1.354,81 triliun, yang mencakup SUN senilai Rp 1.056,40 triliun dan SBSN mencapai Rp 298,42 triliun.
Sementara itu, untuk utang senilai 865,48 triliun yang berasal dari pinjaman, yakni mencakup pinjaman dalam negeri sebesar Rp 21,31 triliun dan pinjaman luar negeri senilai Rp 844,17 triliun.
Secara rinci pinjaman luar negeri itu terdiri dari pinjaman bilateral sebesar Rp 264,69 triliun, multilateral Rp 527,13 triliun, serta comercial banks sebesar Rp 52,35 triliun.
(*)
Berita sudah tayang di Wartakota
| RESMI Melapor, Wardatina Beberkan Bukti CCTV Inara Rusli Jalin Hubungan Gelap dengan Suaminya |
|
|---|
| JOKOWI Dituding Masih Cawe-cawe, Sindiran Ahmad Ali: Ada Nenek-nenek Puluhan Tahun Jadi Ketua Partai |
|
|---|
| KERAP Terjadi Kecelakaan, Warga Gelar Ritual Ruwat Jalan Tolak Bala di TKP, Lengkap Nasi Tumpeng |
|
|---|
| VIRAL Pria Ngaku Anak Propam Bawa Mobil Sitaan Jalan-jalan, Kombes Radjo Harahap: Asbun Aja Itu Anak |
|
|---|
| PENJELASAN Kombes Radjo Harahap soal Viral Pria Mengaku Anak Propam Bawa Mobil Sitaan Jalan-jalan |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/medan/foto/bank/originals/Ini-hitung-hitungannya-jika-utang-negara-dibayar-oleh-seluruh-rakyat-Indonesia.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.