News Video

Grigory Klinishov, Pencipta Bom Termonuklir Rusia Ditemukan Meninggal Dunia di Apartemennya

Dalam laporannya, pencipta bom itu sempat menuliskan pesan terakhir kepada keluarga sebelum meninggal.

TRIBUN-MEDAN.COM - Rusia kembali kehilangan salah satu ilmuwan kebanggan negara.

Pencipta bom hidrogen, Grigory Klinishov (92) ditemukan meninggal dunia di apartemennya, Sabtu (17/6).

Diduga Grigory Klinishov sengaja mengakhiri hidup karena depresi dengan penyakit yang dideritanya.

Media Rusia, TASS baru mengungkap kematian Klinishov pada Kamis (22/6).

Dalam laporannya, pencipta bom itu sempat menuliskan pesan terakhir kepada keluarga sebelum meninggal.

Tidak diketahui secara pasti penyakit apa yang diderita Klinishov.

Namun kondisi kesehatannya dilaporkan memburuk sepeninggal sang istri.

Sebagai informasi, Kkinishov merupakan seorang fisikawan ternama di Rusia.

Ia pernah belajar di Institut Fisika Teknik Moskow yang sekarang dikenal sebagai Universitas Nuklir Riset Nasional.

Klinishov kemudian bekerja sebagai insinyur di departemen yang dipimpin Andrei Sakharov.

Ia merupakan salah satu pengembang bom hidrogen Soviet yang pertama.

Klinishov sendiri merupakan salah satu pencipta RDS-37, bom termonuklir dua tahap pertama Soviet, yang juga dikenal sebagai bom hidrogen.

Bom itu diuji pada tahun 1955 dan menghasilkan ledakan termonuklir mencapai 1,7 megaton.


(Tribun-Video.com)

Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved