Pilpres 2024
Nama Profesor Muhadjir Effendy Masuk Radar Cawapres Ganjar Pranowo, PP Muhammadiyah Angkat Bicara
Profesor Muhadjir Effendy masuk dalam bursa calon wakil presiden (cawapres) PDIP untuk Ganjar Pranowo. Beginilah reaksi PP Muhammadiyah.
TRIBUN-MEDAN.com - Profesor Muhadjir Effendy masuk dalam bursa calon wakil presiden (cawapres) PDIP untuk Ganjar Pranowo.
Tak mengherankan, nama tokoh Muhammadiyah yang juga Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) ini masuk dalam bursa karena rekam jejaknya nan apik selama ini.
Terkait masuknya nama Profesor Muhadjir Effendy, Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah pun angkat bicara.
Sekretaris Umum (Sekum) PP Muhammadiyah Abdul Mu'ti alias Abe menyatakan masuknya nama Muhadjir sebagai cawapres itu memberikan alternatif pilihan baru bagi masyarakat.
"Sehingga masuknya nama pak Muhadjir sebagai salah satu calon wakil presiden itu menurut saya sebuah sebuah respons dari partai politik atas usulan Muhammadiyah supaya kita ini tidak seperti fait accompli oleh partai-partai politik dengan dengan figur yang itu-itu saja," kata Abe kepada awak media saat ditemui di Kantor PP Muhammadiyah, Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (22/6/2023).
Lebih lanjut, Abe juga menyatakan munculnya nama Muhadjir Effendy yang tidak pernah disinggung sebagai cawapres akan membuat pilihan rakyat lebih banyak.
Hal tersebut juga menurut Abe sebagaimana harapan dari PP Muhammadiyah dalam gelaran Pemilu mendatang.
"Dan mudah-mudahan dengan dengan masuknya nama-nama baru ini publik lebih punya banyak alternatif dan dalam bahasa di Muhammadiyah itu lebih tercerahkan lah kira-kira begitu," ujar dia.
Hanya saja, Abe menyatakan seluruh keputusan pengusungan capres dan cawapres itu berada di kewenangan partai politik bersama koalisinya.
Namun, tokoh Muhammadiyah itu berharap kepada pimpinan partai politik untuk dapat mendengar aspirasi dari publik termasuk PP Muhammadiyah.
Dimana aspirasi yang dimaksud salah satunya yakni terkait harus adanya alternatif bagi rakyat dalam memilih Capres-Cawapres.
"Juga (untuk) memberikan penilaian terhadap figur-figur yang muncul supaya rakyat ini diberi banyak alternatif diberi banyak alternatif," tukas dia.
Sebelumnya, Ketua DPP PDIP Ahmad Basarah menilai terbuka potensi Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan RI (Menko PMK) Muhadjir Effendy sebagai bakal calon wakil presiden untuk Ganjar Pranowo dari PDIP.
Basarah menyebut adanya potensi dari Muhadjir maju sebagai cawapres itu karena sosok yang bersangkutan mewakili tokoh Muhammadiyah.
Sementara untuk tokoh dari Nahdlatul Ulama (NU), Basarah menyatakan sudah mendapatkan figur, bahkan ada beberapa nama.
"Tapi kan begini ya, bacawapres dari tokoh-tokoh NU sudah ada beberapa. Saya kira wajar saja kalau kemudian prof Muhadjir ini juga bisa menjadi kandidat bacawapres yang mewakili tokoh Muhammadiyah," kata Basarah saat ditemui usai acara Haul Bung Karno, di Masjid At-Taufiq, Jakarta Selatan, Rabu (21/6/2023).
Terlebih kata Basarah, salah satu organisasi masyarakat (ormas) Islam terbesar yang menaungi Muhadjir juga merupakan pihak-pihak yang turut membangun bangsa Indonesia.
"Kan Muhammadiyah juga ikut berjasa mendirikan bangsa dan negara ini, ya," ucap dia.
Kendati demikian, saat disinggung terkait adanya potensi itu, Muhadjir menanggapinya secara santai.
Dirinya hanya memastikan kalau Muhammadiyah bukanlah partai politik.
"Ya tapi yang jelas Muhammadiyah bukan parpol lho ya," tutur dia.
Diketahui, ada beberapa nama sosok yang masuk sebagai radar cawapres untuk Ganjar Pranowo dari PDIP.
Adapun beberapa nama itu berasal dari beberapa golongan, di antaranya dari Menteri, Tokoh Agama hingga para Menteri di Kabinet Indonesia Maju.
Nama yang turut disebut diketahui ada 10 orang, keseluruhannya menurut PDIP sudah berada di kantong Megawati Soekarnoputri.
Termasuk kata dia, nama Menkopolhukam Mahfud MD, Menko PMK Muhadjir Effendy, Ketum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), hingga nama Imam Besar Masjid Istiqlal Nasaruddin Umar.
Profil Ringkas Muhadjir Effendy
Prof. Dr. Muhadjir Effendy, M.A.P. lahir di Madiun, Jawa Timur pada tanggal 29 Juli 1956.
Ia adalah Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan pada Kabinet Indonesia Maju yang dilantik sejak 23 Oktober 2019 dan menjabat hingga sekarang.
Sebelumnya, Prof. Dr. Muhadjir Effendy, M.A.P. mengemban tugas sebagai Menteri Pendidikan dan kebudayaan periode 2016-2019 dalam Kabinet Kerja (reshuffle jilid ke-2).
Di samping jabatan pemerintahan, dirinya juga menjadi Guru Besar PLS-FIP, Universitas Negeri Malang (2014-Sekarang)
Riwayat Pekerjaan:
- Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (2016-2019)
- Guru Besar PLS-FIP, Universitas Negeri Malang (2014-Sekarang)
- Rektor Universitas Muhammadiyah Malang (2000-2016)
| Nama 55 Anggota DPRD DI Yogyakarta Periode 2024-2029, PDIP Kursi Terbanyak Disusul Gerindra dan PKS |
|
|---|
| Nama 50 Anggota DPRD Surabaya 2024-2029, PDIP, Gerindra dan PKB Raup Kursi Terbanyak |
|
|---|
| NASIB PDIP Usai Kalah di Pilpres Juga Bisa Gagal Raih Kursi Ketua DPR Gegara Oposisi: Revisi UU MD3 |
|
|---|
| USAI Nyatakan Gabung Koalisi Prabowo, Cak Imin Minta Relawan Perubahan Jangan Berhenti Berjuang |
|
|---|
| PKS Niat Gabung Koalisi Prabowo: Golkar Anggap Sensitif, Gelora Tegas Tolak, PSI Sebut Tak Sehat |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/medan/foto/bank/originals/muhadjir_20160729_100219.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.