Berita Populer
BERITA POPULER: Terungkap Identitas 3 Oknum TNI Sekap Pekerja,Wanita Pemandu Karaoke Ditemukan Tewas
Terkuaknya identitas tiga oknum TNI yang melakukan penyekapan dan mengintimitasi pekerja PT RGA, Wahyu Abdi Rangkuti.
Penulis: Salomo Tarigan | Editor: Salomo Tarigan
TRIBUN-MEDAN.com - Berikut berita populer Tribun-Medan.com hari ini, Selasa (20/6/2023).
Berita pertama, terkuaknya identitas tiga oknum TNI yang melakukan penyekapan dan mengintimitasi pekerja PT RGA, Wahyu Abdi Rangkuti.
Sesuai dengan laporan korban, penyekapan terjadi di markas Deninteldam I/BB.
Teranyar, korban resmi membuat laporan pengaduan.
Berita populer lainnya yakni penemuan jasad seorang wanita yang bekerja sebagai pemandu karaoke.
Diduga wanita tersebut mengakhiri hidupnya.
Berikut berita Populer Tribun-Medan hari ini, Selasa (20/6/2023).selengkapnya.
1. Penyekapan oleh Oknum TNI
Kasus dugaan penyekapan dan intimidasi yang diduga dilakukan oknum TNI terhadap pekerja PT RGA mencuat.
Menurut kuasa hukum korban, Riki Irawan kasus tersebut dilaporkan ke Denpom I/5 Medan dan Polrestabes Medan.
Di Denpom, pihaknya melaporkan tiga orang oknum Denintel berinisial Serka TR, Sertu A dan Serka YY.
Sementara di Polrestabes Medan, korban melaporkan Direktur PT RGA berinisial RJG dan juga pengacaranya.
Baca juga: CPNS 2023 - Syarat Mendaftar CPNS, 6 Dokumen Disiapkan Pelamar saat Pendaftaran, Wajib Dilengkapi
Baca juga: TERBONGKAR Pungli Sebesar Rp 4 Miliar di Rutan KPK, Albertina Ho: Jumlah Mungkin Masih Berkembang
Kedua laporannya itu terkait, tindak pidana penculikan, pengancaman, penyekapan, dan perampasan.
"Setelah mendapatkan telpon dari klien kami, yang menghubungi pakai nomor yang kami lacak itu nomor personel Denintel, atas nama Serka YY," kata Riki kepada Tribun-medan, Senin (19/6/2023).
"Kami bersama kawan-kawan Denpom subuh tanggal 23 Febuari menjemput korban dari markas Denintel," sambungnya.
Ia mengatakan, saat itu juga pihaknya langsung mendatangi Denpom I/5 Medan untuk membuat laporan pengaduan dengan nomor LP/08/II/2023.
Baca juga: Diduga Diserobot Mafia Tanah, Zuriat Kesultanan Langkat Tempuh Jalur Hukum
Lalu, setelah itu mendatangi Polrestabes Medan untuk melaporkan Direktur PT RGA, dengan nomor STTLP/B/656/II/SPKT/Polrestabes Medan/Polda Sumatera Utara.
"Jadi setelah empat bulan laporan ini bergulir, Denpom baru meningkatkan kasus ini dari penyelidikan ke penyidikan," sebutnya.
"Laporan polisi di Polrestabes Medan, sampai saat ini belum bergulir sampai ketingkat penyidikan," sambungnya.
Ia menjelaskan, dari hasil penyelidikan pihak Denpom yang diterimanya, bahwa kuat dugaan memang benar yang menjemput korban dari Pekanbaru itu merupakan oknum Denintel Bukit Barisan.
Sebab, selama ini diduga Deninteldam I/BB menjadi pengawas di PT RGA yang saat ini sedang mengerjakan proyek Gedung Alquran di Pekanbaru.
"Kuat dugaan bahwa memang yang menjemput saudara Wahyu oknum-oknum Denintel Bukit Barisan, yang bertugas di Pekanbaru," ucapnya.
"Kemudian diantarkan ke markas Denintel Medan Kodam I Bukit Barisan, kemudian ada proses pengancaman di sana," tambahnya.
Riki juga menjelaskan, motif dari penyekapan dan intimidasi tersebut lantaran korban dipaksa ataupun dituduh telah menggelapkan uang perusahaan sebesar Rp 629 Juta.
"Jadi dari penjelasan pihak Denpom, mengakui ada kesulitan mereka untuk memeriksa oknum-oknum Denintel ini. Karena sepertinya ada petinggi-petinggi di Denintel yang terkesan menghambat proses ini," ujarnya.
Dikatakannya, terkait kejadian ini pihaknya juga berencana mengirimkan surat kepada Pusat Polisi Militer Angkatan Darat atau Puspomad dan juga Kepala Staf Angkatan Darat.
"Kemungkinan besar dalam bulan ini kami akan berangkat ke Jakarta untuk melaporkan itu," bebernya.
Selain itu, ia juga berharap kepada pihak kepolisian agar laporannya terhadap Direktur PT RGA berinisial RJG, juga segera diproses.
"Kami berharap pihak Polda Sumut khusus nya, untuk segera menindaklanjuti meningkatkan laporan kami dari penyelidikan ke penyidikan," ujarnya.
Sebelumnya, Wahyu Abdi Rangkuti, seorang pekerja di PT RGA mengaku mendapatkan tindakan yang tidak menyenangkan hingga mengalami trauma.
Setelah disekap dan diintimidasi yang diduga dilakukan oleh oknum Deninteldam I/BB.
Menurutnya, kejadian yang menimpanya itu terjadi pada bulan Febuari 2023 silam.
Ia mengatakan, kejadian itu berawal dari dirinya di jemput dari Pekanbaru, saat itu PT RGA tempat dirinya bekerja sedang mengerjakan proyek Gedung Alquran.
"Tanggal 21 Febuari itu, mereka (oknum Denintel) membawa saya dari Pekanbaru ke Medan, untuk orangnya sekitar ada lima sampai enam orang dua mobil," kata Wahyu kepada Tribun-medan, Senin (19/6/2023).
Wahyu mengatakan, malam itu dirinya tidak sendiri di jemput melainkan bersama dengan seorang lagi rekannya bernama Surono.
Namun, ketika dibawa mereka dipisahkan dengan mobil yang berbeda.
"Pas mau berangkat itu mereka meminta agar handphone dimatikan, kemudian berangkatlah dari Pekanbaru di perjalanan kami berhenti. Di situ datang satu mobil lagi untuk membawa saya, jadi kami di pisah," sebutnya.
"Di situlah hp saya diambil, setelah habis itu berjalan ke Medan, sampai tanggal 22 Febuari di jam empat sore sampai di Markas Denintel," sambungnya.
Korban sempat mengaku diintimidasi di Markas Deninteldam, dan juga diminta mengaku telah melakukan penggelapan uang sebanyak Rp 629 juta.
Padahal uang yang diterimanya di bulan Agustus 2022 itu dipakai untuk membayar upah para pekerja.
2. Pemandu Karaoke Tewas
Seorang wanita yang bekerja sebagai pemandu karaoke mengakhiri hidupnya di kamar kos di jalan Bukit Keminting X Palangkaraya, Minggu (18/6/2023).
Sebelum mengakhiri hidupnya dengan cara gantung diri, wanita berinisial RM tersebut diketahui sempat live di Instagram miliknya.
Bahkan rekaman layar saat wanita tersebut melakukan percobaan bunuh diri kini beredar luas di media sosial.
Ada pun salah satu akun yang membagikan video itu adalah Instagram @julak_hairot_official.
"UPDATE NEWS, PALANGKARAYA; SEORANG GADIS 19 TAHUN TEWAS GANTUNG DIRI YANG SEBELUMNYA SEMPAT LIVE GANTUNG DIRI," isi narasi dalam keterangan unggahan @julak_hairot_official.
Dalam video tersebut, tampak korban tengah memengang seutas tali.
Tali itu tampak diikatkannya ke sebuah kayu yang menggantung diantara dua dinding.
Entah bagaimana kejadian selanjutnya, namun live Instagram tersebut tiba-tiba saja berhenti.
Sebelum meninggal dunia, diketahui RM minum tiga botol alkohol jenis anggur merah bersama dua temannya.
Bahkan RM mengungkapkan tiga kali soal keinginannya untuk mengakhiri hidupnya.
Jenazah RM ditemukan di kos Ishlah, Jalan Bukit Keminting X, Jekan Raya, Kota Palangkaraya, Kalimantan Tengah.
Dilansir dari Tribun Kalteng, teman Almarhum, Rahul membenarkan dirinya bersama RM dan Rizal minum alkohol jenis anggur merah tersebut.
“Kami bertiga minum anggur merah mulai pukul 21.00 WIB, pada Sabtu (17/6/2023) sebanyak 3 botol,” kata Rahul.
Rahul menjelaskan awalnya mereka hanya minum dua botol, kemudian membeli dua botol lagi setelah minuman sebelumnya habis.
“Yang mengajak kami minum almarhum RM ini, katanya dia sedang galau karena ada masalah keluarga,” jelasnya.
Diduga karena merasa sedih dan tertekan akibat masalah keluarga, RM mengajak Rahul dan temannya untuk minum alkohol.
Selain itu, Rahul mengaku bahwa dia baru mengenal RM dalam satu minggu terakhir.
Baca juga: Singgung Kapolri, Kasus Denny Siregar Santri Calon Teroris, Hasbil Lubis: Dilanjutkan atau Distop
“Saya dan teman saya baru kenal dengan almarhum ini baru satu minggu, itupun dikenalkan oleh teman saya yang saat ini sedang magang,” ungkapnya.
Diketahui bahwa almarhum bekerja sebagai pemandu lagu di salah satu tempat karaoke di Kota Palangkaraya, Kalimantan Tengah.
“Almarhum ini bekerja sebagai pemandu lagu di tempat karaoke, tapi saya tidak tahu dimana,” kata Rahul.
Setelah minum, Rahul menyatakan bahwa RM marah-marah dan mengatakan ingin bunuh diri sebanyak tiga kali.
“Jadi RM ini sempat mengamuk, ia sempat membenturkan kepalanya pada dinding dan mengatakan sudah lelah hidup,” ujarnya.
“Dia sempat bilang mau bunuh diri, terus sempat kami beri tahu agar tidak gegabah dan nekat, namun malah mengamuk dan pindah ke kamar nomor 9,” sambung Rahul.
Setelah pindah kamar, Rahul dan temannya tidur, mengira bahwa RM juga beristirahat.
Baca juga: Dikira Belut, Ternyata Ular Kobra Menyusup ke Wastafel, Wanita Ini Mendadak Sadar saat Menyentuhnya
Baca juga: TERBONGKAR Pungli Sebesar Rp 4 Miliar di Rutan KPK, Albertina Ho: Jumlah Mungkin Masih Berkembang
((cr11/tribun-medan.com/cr31/tribun-medan.com)
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/medan/foto/bank/originals/Polrestabes-Medan-daf.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.