Hore, BBM Jenis Baru Segera Dirilis, Namanya Bioetanol, Harga Murah Kualitas di Atas Pertamax 92

Peluncuran BBM Bioetanol ini sejalan dengan tujuan pemerintah untuk mengurangi ketergantungan minyak berbahan baku fosil.

|
Tribun Medan
ILUSTRASI. Berikut Daftar Harga BBM Pertamina dan Shell di Sumatera Utara Yang Berlaku Pada Januari 2023 

TRIBUN-MEDAN.com - Hore BBM baru akan dirilis Pertamina Juni 2023, harga tak sampai Rp 14 ribu.

Pertamina akan segera merilis BBM baru dalam waktu dekat di bulan Juni ini.

Nama BBM baru terebut adalah Bioetanol yang merupakan bahan bakar jenis campuran minyak konvensional dan nabati etanol.

Bioetanol ini berasal dari produk sampingan tebu.

BBM Bioetanol akan diluncurkan setelah melalui berbagai uji coba. 

Terakhir, telah dilakukan road test di Surabaya, Jawa Timur pada 6 Juni 2023.

Pengujian dilakukan menggunakan kendaraan Toyota Kijang Innova Reborn matic in line 16 Valve DOHC dual VVT-i (137 Ps @5600RPM) dengan menempuh jarak harian 500 kilometer per hari.

Peluncuran BBM Bioetanol ini sejalan dengan tujuan pemerintah untuk mengurangi ketergantungan minyak berbahan baku fosil.

Adapun produk sampingan tebu yang digunakan untuk campuran bensin Bioetanol ini merupakan hasil produksi anak usaha PT Perkebunan Nusantara (PTPN) Grup yakni PT Energi Agro Nusantara.

Direktur Utama Holding Perkebunan Nusantara PTPN III (Persero) Mohammad Abdul Ghani mengatakan, PTPN Group berkomitmen untuk terus mengembangkan energi terbarukan berbasis bahan baku ramah lingkungan.

"Ini merupakan salah satu wujud nyata implementasi environment, social, and governance (ESG) kami," ujarnya dalam keterangan tertulis, dikutip Minggu (11/6/2023).

Guna mendorong percepatan pemenuhan bioethanol berbasis tebu, Presiden RI Joko Widodo telah meluncurkan program Bioetanol tebu untuk ketahanan energi pada November 2022, saat kunjungan kerja di pabrik Bioetanol PT Energi Agro Nusantara, Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur.

BBM Subsidi Pertalite. Pertamina buka suara soal isu Pertalite jadi lebih boros sejak harga naik.
BBM Subsidi Pertalite. Pertamina buka suara soal isu Pertalite jadi lebih boros sejak harga naik. (KOMPAS.com/STANLY RAVEL)

Dalam kesempatan tersebut, Jokowi mengharapkan program Bioetanol agar terus diakselerasi, mulai dari Bioetanol 5 persen (E5) pada BBM kemudian meningkat E10, E20, dan seterusnya.

Pada kesempatan yang sama, Presiden Jokowi juga menyaksikan penandatanganan kerja sama antara Holding Perkebunan PT Perkebunan Nusantara III (Persero) dan

PT Pertamina (Persero) tentang penggunaan Bioetanol Menuju Ketahanan Energi Nasional.

Dari kerja sama tersebut, Pertamina berencana akan meluncurkan BBM Bioetanol pada Juni 2023.

Berapa harganya?

Diberitakan Bangkapos.com sebelumnya, kualitas BBM bioetanol ini diklaim mentereng karena dipastikan berada di atas Pertamax 92.

Dikatakan Corporate Secretary PT  Pertamina Patra Niaga Irto Ginting, bensin tersebut tidak akan menggantikan produk BBM yang sudah berada di pasaran.

Sehingga masyarakat yang biasa menggunakan Pertalite atau Pertamax tidak perlu khawatir bakal dihilangkan atau disubsitusi oleh perseroan.

"Bioetanol itu nanti di atas Pertamax dan di bawah Pertamax Turbo," ucap Irto saat dihubungi, (7/6/23).

Jika merujuk pada pernyataan tersebut berarti harga perliter Bioetanol tak mencapai harga Pertamax Turbo yakni Rp 13.600.

Melalui terobosan ini, maka PT  Pertamina akan mengedarkan dua BBM campuran dari bahan nabati, setelah sebelumnya sudah mendistribusikan Biodiesel 35 persen (B35) untuk kendaraan diesel.

 "Jadi bahan bakar nabati ada dua, Biodiesel untuk solar dan untuk gasoline-nya, ada Bioetanol," ujar dia.

Adapun mengenai penyaluran Bioetanol, Irto mengatakan, bakal memulai aktivitas penjualan di Juli 2023 mendatang.

Kota pertama yang mendapat Bietanol ini yakni wilayah Surabaya.

Bioetanol merupakan salah satu bentuk energi terbarukan yang dapat diproduksi dari tumbuhan melalui proses fermentasi.

Etanol sendiri dapat dibuat dari tanaman-tanaman yang umum, salah satunya tebu.

Sementara Biodiesel ialah bahan bakar solar hasil campuran bahan bakar nabati berbasis minyak kelapa sawit, yaitu Fatty Acid Methyl Esters (FAME).

Langkah tersebut dilakukan sebagai salah satu upaya untuk transisi energi guna mewujudkan kemandirian energi Indonesia, di samping menurunkan karbon emisi.

"Ini masih progress. Lebih detil nanti saat launching kita akan sampaikan," ucap Irto.

Belum diketahui berapa harga resminya, namun Bioetanol ini diperkirakan dijual di atas harga Pertamax.

(*/ Tribun-Medan.com)

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved