Liga Champions

LIGA CHAMPIONS: Lukaku Jadi Korban Rasisme di Sosial Media, Imbas Gagalkan Peluang Gol Dimarco

Pemain Inter Milan, Romelu Lukaku kembali menjadi korban rasisme para fan setelah kalah dari Manchester City pada partai final Liga Champions

(BULENT KILIC / AFP)
Pemain Inter Milan Federico Dimarco (R) menyundul bola di samping pemain depan Inter Milan #90 Romelu Lukaku selama pertandingan sepak bola final Liga Champions UEFA antara Inter Milan dan Manchester City di Ataturk Olympic Stadium di Istanbul, pada 10 Juni, 2023. (BULENT KILIC / AFP) 

TRIBUN-MEDAN.com - Ada momen yang terjadi di partai final Liga Champions, Inter Milan berpeluang cetak gol tapi terhalang badan Romelu Lukaku, dan kini berimbas menjadi rasisme.

Pemain Inter Milan, Romelu Lukaku kembali menjadi korban rasisme para fan setelah kalah dari Manchester City pada partai final Liga Champions, Minggu (11/6/2023).

Pasalnya Inter Milan sebenarnya bisa menyamakan kedudukan apabila Romeru Lukaku tidak menggagalkan tandukan rekan setimnya, Federico Dimarco.

Berlangsung di Ataturk Olympic Stadium, Manchester City menang dengan skor 1-0 berkat gol dari Rodri pada menit ke-68.

Terlepas dari apa yang terjadi di lapangan, ternyata akibat insiden tersebut malah berbuntut panjang sendiri bagi Lukaku.

Sebab, akun sosial medianya yaitu Instagram langsung digeruduk banyak orang.

Baca juga: Manchester City Baru 1, Ini Daftar Juara Liga Champions Sepanjang Masa, Real Madrid Koleksi 14 Gelar

Bukan karena dukungan moril kepada Lukaku yang kalah, namun para fan tersebut malah melakukan pelecehan rasis.

Hal tersebut dapat dilihat dari postingan terakhir akun Instagram sang striker pada Rabu (7/6/2023).

Lukaku sendiri bukan pertama kalinya menjadi korban rasisme.

Sebelumnya, Lukaku pernah menjadi target rasisme pada saat Coppa Italia melawan Juventus pada bulan April 2023 lalu.

Baca juga: Manchester City Juara Liga Champions, Akhirnya Pep Raih Treble Winners, Man City Libas Inter 1-0

Momen Lukaku Gagalkan Peluang Dimarco

Romelu Lukaku menjadi rekan duet baru Lautaro Martinez, setelah menggantikan Edin Dzeko pada babak kedua.

Kedatangannya di lapangan sedikit menebar ancaman bagi gawang Man City.

Namun Lukaku justru tidak sengaja membantu Manchester City saat Inter Milan memiliki peluang emas.

Momen itu terjadi saat Federico Dimarco melayangkan dua kali sundulan ke gawang Ederson Moraes.

Dimarco mulanya menyundul bola, namun sempat membentur mistar gawang dan mengakibatkan bola liar.

Baca juga: SOSOK Isabel, Cewek yang Dibawa Erling Haaland ke Dalam Lapangan, Ternyata Sama-sama Anak Bola

Bola pantulan kembali melambung dan Dimarco kembali menanduknya.

Namun dalam posisi gawang Man City yang telah lengah, Lukaku justru mem-block tandukan Dimarco pada menit ke-71.

Padahal jika Lukaku tidak melakukan hal tersebut, Inter Milan berpotensi besar menyamakan kedukan.

Pasalnya Ederson sedang tersungkur setelah mencoba menepis sundulan pertama dari Dimarco.

Pemain Inter Milan Federico Dimarco (R) menyundul bola di samping pemain depan Inter Milan #90 Romelu Lukaku selama pertandingan sepak bola final Liga Champions UEFA antara Inter Milan dan Manchester City di Ataturk Olympic Stadium di Istanbul, pada 10 Juni, 2023. (BULENT KILIC / AFP)
Pemain Inter Milan Federico Dimarco (R) menyundul bola di samping pemain depan Inter Milan #90 Romelu Lukaku selama pertandingan sepak bola final Liga Champions UEFA antara Inter Milan dan Manchester City di Ataturk Olympic Stadium di Istanbul, pada 10 Juni, 2023. (BULENT KILIC / AFP) ((BULENT KILIC / AFP))

Pembelaan Lukaku Tentang Rasisme

Sebelum laga final Liga Champions, Romelu Lukaku pernah berkomentar tentang tindakan rasisme yang pernah dialaminya.

Lukaku mengatakan hal-hal perlu diubah di kompetisi Eropa, seperti yang telah dilakukan di Belgia

"Saya pikir Anda membutuhkan lebih banyak keragaman dalam posisi kekuasaan, di puncak," ujar Lukaku lewat kutipan Mirror pada tanggal 5 Juni 2023.

"Di situlah Anda harus memulai, di situlah kita perlu memiliki keragaman."

"Orang kulit berwarna, tempatkan mereka di bagian atas setiap ruang rapat. Dan saat itulah perubahan akan dimulai," tambah striker pinjaman dari Chelsea itu.

Maka dari itu, federasi sepak bola Belgia mencoba melakukan peraturan baru terkait rasisme.

"Itulah mengapa federasi Belgia mencoba memasukkan orang kulit berwarna, seksualitas yang berbeda, dan hal-hal seperti itu," jelas mantan pemain Manchester United itu.

"Agar setiap situasi yang bisa terjadi, apakah itu rasial atau bentuk atau jenis diskriminasi lainnya, bisa langsung diserang."

"Jika Anda menempatkan orang dengan warna berbeda pada posisi kekuasaan, saya pikir hal-hal akan ditangani lebih cepat dari sekarang," tambah striker asal Belgia itu.

(Tribun-Medan.com)

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com

Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved