Viral Medsos

Dipanggil Presiden Jokowi ke Istana, Prabowo: Hidup Itu Jangan Dibikin Rumit

Presiden Joko Widodo memanggil Menteri Pertahanan Prabowo Subianto ke Istana Merdeka, Jumat (9/6/2023) kemarin.

|
Penulis: AbdiTumanggor | Editor: AbdiTumanggor
Tim Media Menteri Pertahanan Prabowo Subianto
Menteri Pertahanan Prabowo Subianto berkumpul dengan sejumlah menteri Kabinet Indonesia Maju di sela-sela mendampingi kunjungan kerja Presiden Joko Widodo di Kuala Lumpur, Malaysia Rabu (7/6/2023). (Tim Media Menteri Pertahanan Prabowo Subianto) 

TRIBUN-MEDAN.COM - Presiden Joko Widodo memanggil Menteri Pertahanan Prabowo Subianto ke Istana Merdeka, Jumat (9/6/2023) kemarin.

Sebelumnya, Presiden Jokowi memang berencana mengundang Menhan Prabowo untuk meminta penjelasan mengenai proposal perdamaian Ukraina-Rusia yang dilontarkan Prabowo di Singapura pekan lalu.

Menhan Prabowo terlihat masuk melalui Wisma Istana Kepresidenan. Namun, belum diketahui pasti agenda pertemuan Jokowi dengan Prabowo.

Melalui pesan singkat, Deputi Bidang Protokol Pers dan Media Sekretariat Presiden, Bey Machmudin menyebut hal yang wajar jika Presiden memanggil menterinya.

Terkait isi pertemuan apakah menyangkut proposal perdamaian, menurut Bey Presiden pasti sudah sempat menanyakan perihal Proposal Perdamaian Rusia-Ukraina dan pada saatnya Presiden akan menjelaskan hasil pembahasannya.

Sebelumnya, Menteri Pertahanan Prabowo Subianto sempat melontarkan pandangannya terkait resolusi Ukraina Rusia saat menjawab pertanyaan mengenai konflik Rusia-Ukraina.

Di depan para Menteri Pertahanan berbagai negara, Prabowo mengusulkan Rusia dan Ukraina berdamai dengan pengawasan Perserikatan Bangsa-Bangsa.

5 poin yang diusulkan Prabowo menuai kritik, baik oleh Ukraina maupun Rusia.

Terutama tentang zona demiliterisasi dan referendum yang diawasi PBB.

Peran Indonesia memang dihitung saat ini setelah berhasil bertemu Presiden Ukraina Volodimir Zelensky di Kiev dan Presiden Rusia Vladimir Putin di Moskwa pada 2022 lalu.

Sehingga di mana pijakan Indonesia tecermin dari sikap dan ucapan Wakil Pemerintah Indonesia di depan forum dunia.

Namun inisiatif negara non blok seperti Indonesia juga diperlukan demi memecahkan kebuntuan situasi Konflik Rusia-Ukraina.

Baca juga: Terkait Proposal Damai Rusia-Ukraina, Jokowi: Itu Proposal Prabowo Sendiri, Nanti Diminta Penjelasan

Baca juga: Menhan Ukraina: Kami Menghargai Presiden Jokowi, Tapi Kami Tak Butuh Mediator Seperti Ini Datang. .

Prabowo: Hidup Itu Jangan Dibikin Rumit

Sebelumnya, Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto berkumpul dengan sejumlah menteri kabinet indonesia maju di sela-sela mendampingi kunjungan kerja Presiden Joko Widodo (Jokowi) ke Kuala Lumpur, Malaysia, Rabu (7/6/2023) lalu.

Perjumpaan antarmenteri itu diselingi diskusi dan senda gurau. Prabowo berbincang santai dengan Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan (Zulhas), Menko Polhukam Mahfud MD, Menteri Dalam Negeri Tito Karnavin, dan Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah. 

Menteri Investasi Bahlil Lahadalia dan Menteri Sekretariat Negara Pratikno juga tampak ikut meriung dengan menteri-menteri lainnya.

"Hidup itu jangan dibikin rumit, menurut saya. Sebagai mantan tentara ya," kata Prabowo seraya terkekeh. Ucapannya itu disambut tawa para menteri. 

"Keep it simple, bener gak? Kalau kita sudah gabung dalam satu kapal, sudah, percaya dengan nahkoda saja," sambungnya, dikutip dari siaran pers Tim Media Menhan Prabowo Subianto yang diterima Kompas.tv, Sabtu (10/6). 

Saat itu para menteri yang berada di meja pun terkekeh. Zulhas kemudian menyambut pernyataan Prabowo tersebut.

"Paling enak tuh, Pak," katanya, disusul tawa para menteri yang saat itu kompak mengenakan batik.

Dalam kegiatannya di Kuala Lumpur, Prabowo turut mendampingi Presiden Jokowi.

Selama kunjungan kerjanya di Malaysia, Presiden Jokowi bertemu Perdana Menteri (PM) Anwar Ibrahim dan Raja Yang di-Pertuan Agong Sultan Abdullah.

Kunjungan Kerja ini merupakan kunjungan balasan untuk memenuhi undangan Anwar Ibrahim.

Pada agenda itu, Presiden Jokowi membahas soal perundingan-perundingan penting yang tak kunjung selesai di antaranya isu mengenai perbatasan Indonesia-Malaysia dan perlindungan pekerja migran Indonesia di Negeri Jiran.

Baca juga: Hanya karena Lawakan Jocelyn Chia, Singapura-Malaysia Memanas

(*/tribun-medan.com/kompas tv)

Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved