News Video

Korban Lakalantas di Samosir Dinilai Parah, RSU Hadrianus Rujuk 3 Orang ke Medan

Direktur Rumah Sakit Umum Hadrianus Pangururan dr Riwan Hartono Sihaloho mengutarakan, pihaknya harus merujuk tiga orang korban lakalantas

Penulis: Maurits Pardosi | Editor: Fariz

TRIBUN-MEDAN.com, PANGURURAN – Direktur Rumah Sakit Umum Hadrianus Pangururan dr Riwan Hartono Sihaloho mengutarakan, pihaknya harus merujuk tiga orang korban lakalantas yang terjadi di Kecamatan Nainggolan, Kabupaten Samosir pada Senin (11/4/2023). Pascakejadian, pihaknya telah merawat 12 orang korban. Selain yang dirujuk, pihaknya masih mengupayakan perawatan intensif di rumah sakit tersebut.

“Korban yang terjadi di Nainggolan sudah ada di rumah sakit ini sudah ada berjumlah 12 orang. Satu orang meninggal dunia dan tiga orang rencananya dirujuk karena ada patah tulang di bagian dada, ada juga pendarahan otak dan ada juga patah di bagian kaki,” ujar Direktur RSU Hadrianus Pangururan, Selasa (11/4/2023).

Dalam perawatan, pihaknya juga sudah siagakan sejumlah dokter di bidang bedah, umum dan radiologi. Para dokter tersebut terlihat tengah sibuk memberikan pertolongan bagi para korban lakalantas yang mengakibatkan dua orang meninggal dunia.

“Yang lain, sekarang sedang dirawat dan ada juga yang masih dalam penanganan,” terangnya.

“Di sini kita sudah siagakan dokter bedah, umum, radiologi sudah merapat ke UGD untuk penanganan ini secara komplit,” sambungnya.

Ia juga menjelaskan alasan perujukan para korban lakalantas ke rumah sakit yang ada di Kota Medan. Setidaknya, para korban tersebut alami pendarahan di bagian kepala, patah tulang bagian dada dan kaki.

“Yang kita rujuk itu karena ada pendaran di kepala, diperlukan dokter bedah saraf. Yang kedua, ada patah tulang di bagian dada, hampir seluruhnya di sebelah kanan. Itu juga perlu mendapatkan operasi, perlu dokter spesialis bedah urat,” sambungnya.

“Jadi, untuk pasien-pasien yang tidak bisa kita tangani di sini akan kita lakukan rujukan ke Medan,” sambungnya.

Karena kecelakaan tersebut menelan korban meninggal dunia, luka berat dan ringan, ia berharap masyarakat berhati-hati dalam mengendara. Khusus bagi penyedia jasa pengangkutan umum, ia berharap agar memeriksa keadaan kendaraan sebelum mengangkut para penumpang.

“Harapan saya, untuk semua masyarakat Samosir agar lebih berhati-hatilah dalam mengemudikan kendaraaan. Khususnya, bus-bus kendaraan umum karena itu menyangkut masyarakat banyak. Lebih hati-hati, jangan ngebut. Hal-hal yang perlu diperbaiki pada mobil segera dilakukan untuk mengurangi resiko kecelakaan,” pungkasnya.

(cr3/www.tribun-medan.com).

Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved