Belajar Seni Meracik Kopi, Anak Binaan LPKA Kelas I Medan Kanwil Kemenkumham Sumut Jadi Barista

TRIBUN-MEDAN.COM, MEDAN - Anak Binaan Lembaga Pembinaan Khusus Anak (LPKA) Kelas I Medan belajar seni meracik kopi guna menjadi barista handal, Senin (10/04/2023). 

Pembelajaran seni meracik kopi ini adalah bagian dari kegiatan pembinaan keterampilan kemandirian bagi anak binaan, bertempat di ruang Rooftop LPKA Medan bersama Yayasan Pelatihan Moralitas Budi Pekerti Bangsa Indonesia, Dizighui Medan.

Kepala LPKA Medan, Tri Wahyudi, mendukung penuh kegiatan ini dengan memberikan apresiasi kepada Yayasan Pelatihan Moralitas Budi Pekerti Bangsa Indonesia. Ia juga mengapresiasi jajarannya yang terjun langsung mendampingi Anak Binaan dalam belajar seni meracik kopi.

"Kerja sama dengan Yayasan Pelatihan Moralitas Budi Pekerti Bangsa Indonesia, Dizighui Medan. Memberikan pembelajaran seni meracik kopi ini bertujuan untuk mengajarkan dan memberikan pengetahuan kepada Anak Binaan yang memiliki minat bakat di bidang kuliner dan tata boga, agar lebih memgenal kopi," ungkap Wahyudi.

Hal senada juga disampaikan oleh Kepala Subseksi Pendidikan dan Latihan Keterampilan Kerja, Johanes Perpulungan Sitepu mengatakan bahwa "Apalagi saat ini kopi sedang menjadi tren yang cukup baik, sehingga momen ini dimamfaatkan untuk memberikan wawasan dan juga kesempatan bagi Anak Binaan untuk belajar mengenai tata cara seni meracik kopi dan bagaimana berbisnis kopi," ujarnya.

Asyiknya meracik kopi menjadi sebuah minuman yang memiliki cita rasa seni, membuat para Anak Binaan tampak bersemangat dalam mengikuti pembelajaran Barista ini, salah satunya adalah AR (16). AR merasa mengolah kopi menjadi minuman yang nikmat dan memiliki karya seni memang sedikit susah namun mengasyikkan.

"Membuat kopi itu ternyata susah, sebab dalam membuat kopi yang tepat ternyata tidak bisa asal menyeduh dengan air panas kemudian di aduk-aduk, seperti yang sering saya lakukan bila di rumah," ujar AR.

Meski demikian, AR tampak bersemangat dalam mengikuti pembelajaran ini, karena ingin bisa membuat kopi dengan berbagai gambar seperti yang diajarkan oleh para Laose Barista Dizighui Medan. (*)