Jelang Ramadan
Jelang Ramadan, Pemakaman Mandailing Medan Dipadati Peziarah
Ramadan yang diperkirakan akan dimulai besok, Kamis (23/3/2023), tak terlewat dari tradisi ziarah yang senantiasa dilakukan sebelum memulai puasa.
Penulis: Husna Fadilla Tarigan |
TRIBUN-MEDAN.COM, MEDAN- Ramadan yang diperkirakan akan dimulai besok, Kamis (23/3/2023), tak terlewat dari tradisi ziarah yang senantiasa dilakukan sebelum memulai ibadah puasa.
Kegiatan ziarah sebagai bentuk budaya yang kerap sekali dilakukan umat Islam sebelum memasuki bulan Ramadhan.
Tradisi tersebut pun membuat tanah wakaf perkebunan Mandailing yang sudah ada sejak Tahun 1891 ini tampak ramai dan dipadati para keluarga yang ingin ziarah.
Tercatat 4 ribuan makam dengan luas lebih 2 hektar ini tampak ramai, yang berlokasi di jalan Brigjend Katamso, Kelurahan Sei Mati, Kecamatan Medan Maimun, Rabu (22/3/2023).
Ipong sebagai salah satu pengurus kenaziran pemakaman Mandailing ini mengatakan tahun ini lebih ramai para pengunjung atau keluarga yang berziarah jika dibandingkan tahun lalu.
“Tahun ini agak lebih lumayan ramai daripada tahun kemaren mungkin karena sudah selesai COVID ini,” jelasnya.
Puncak keramaian atau padatnya pada Minggu (19/3/2023) atau H-4 puasa, mayoritas penziarah berasal dari Medan dan ada juga di luar kota seperti Jakarta.
Namun, para peziarah tak perlu repot untuk membersihkan makam. Begitu datang, para peziarah bisa fokus berdoa untuk sanak keluarga mereka yang sudah lebih dahulu pergi.
Sebab dikatakan Ipong, setiap hari tanah wakaf perkebunan Mandailing ini dibersihkan.
"Sehingga pihak keluarga dikenakan biaya pengutipan kebersihan setiap tahunnya sebesar Rp60ribu," ungkapnya.
Meskipun pihak kenaziran sudah mengelola pemakaman tersebut sedemikian rupa, masih saja terlihat para pungli di pemakaman berdalih membantu membersihkan.
Hal tersebut cenderung menganggu para peziarah yang ingin berdoa untuk keluarganya.
Berdasarkan pantauan Tribun terlihat spanduk besar terpasang dengan bacaan "Stop Pungutan Liar" karena dianggap menganggu ketenangan para peziarah.
Tradisi ziarah tak terlepas dari bunga, tampak deretan penjual bunga musiman juga sudah memadati area pemakaman tersebut.
Salah satunya ada Siti yang sudah 3 tahun sebagai penjual bunga disekitaran makam Mandailing ini, ia mengatakan meskipun pengunjung meningkat, tapi pembeli bunga ziarah tahun ini semakin sepi. Sehingga omzet tak sebanding pada tahun lalu.
“Yang jual bunga kek gini pun udah mulai ramai jadi kayak bersaing lah kami,” ucap Siti.
Bunga ziarah yang dijual Siti perbungkus seharga Rp5ribu terdiri dari bunga kertas, daun pandan, bunga kenanga dan beberapa jenis bunga lainnya. (cr26/tribun-medan.com)
| Jelang Ramadan Harga Bahan Pangan Turun, Daging Sapi Melonjak Tinggi Rp 160 Ribu Perkilogram |
|
|---|
| Berkah Jelang Ramadan, Pedagang Bunga Diburu Peziarah Hingga Raup Keuntungan Ratusan Ribu Perhari |
|
|---|
| Tradisi Punggahan Jelang Ramadan, Harga Daging Sapi Naik Hingga Rp 150 Ribu |
|
|---|
| Jelang Ramadan, Pedagang Daging Sapi Perkirakan Harga Daging Capai Rp 130 Ribu Perkilogram |
|
|---|
| Jelang Ramadan, Pesanan Sepatu dan Sendal Produksi Warga Binaan Rutan Kelas I Medan Meningkat |
|
|---|