Dirjen Dikti Sarankan Perguruan Tinggi Se-Indonesia Jadikan Universitas Terbuka Sebagai Patron MBKM

Dirjen Dikti sampaikan bahwa implementasi MBKM lebih baik memanfaatkan mata kuliah yang ditawarkan UT agar lebih efisien melalui pola resource sharing

Tribun Medan/HO
Dirjen Dikti, Prof. Nizam menyampaikan di depan forum Rakernas LPTNU yang juga dihadiri oleh Rektor-Rektor PTN bahwa dalam implementasi Kampus Merdeka mahasiswa dari perguruan tinggi lain lebih baik memanfaatkan mata kuliah yang ditawarkan UT agar lebih efisien melalui resource sharing. 

TRIBUN-MEDAN.com, MEDAN - Pendidikan pada perguruan tinggi merupakan jenjang pendidikan yang mana pada akhirnya akan menghasilkan lulusan mahasiswa yang mampu menjadi agent of change di lingkungan masyarakat serta lulusan mahasiswa tersebut dapat mewujudkan Tri Dharma Perguruan Tinggi yaitu pendidikan dan pengajaran, penelitian dan pengembangan serta pengabdian masyarakat.

Merdeka Belajar dan Kampus Merdeka dianggap perlu agar para siswa dan mahasiswa dapat mengoptimalkan bakatnya dan dapat berkontribusi dalam memberikan sumbangan semaksimal mungkin dalam berkarya bagi bangsa Indonesia. Sekarang ini banyak sekali tuntutan-tututan untuk mahasiswa, dengan kurikulum merdeka ini muncullah program MBKM yaitu Merdeka Belajar Kampus Merdeka yang mana berguna untuk mengasah skill mahasiswa, atau semacam training terjun langsung ke masyarakat, agar ketika kelak para mahasiswa lulus dari perguruan tinggi mereka siap untuk terjun dalam dunia masyarakat maupun dunia kerja.

Sekarang program ini sedang gencar dilakukan oleh pemerintah Republik Indonesia yang terus dikampanyekan dalam forum-forum pertemuan pendidikan tinggi.

Dirjen Dikti, Prof. Ir. Nizam, M.Sc., DIC., Ph.D., dalam sambutannya pada acara Rapat Kerja Nasional Lembaga Pendidikan Tinggi Nahdlatul Ulama (LPTNU) di Santika Dyandra Hotel and Convention, Medan, Sumatera Utara pada Rabu-Kamis, (8-10/3/2023). Dalam sambutannya ia mengatakan bahwa implementasi Kampus Merdeka, mahasiswa dari perguruan tinggi lain lebih baik memanfaatkan mata kuliah yang di tawarkan oleh Universitas Terbuka.

Nizam mengatakan, bahwa mata kuliah di Universitas Terbuka lebih efisien melalui pola resource sharing.

Setelah dibuka oleh Wakil Presiden Republik Indonesia, KH. Maruf Amin, Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek), Nadiem Anwar Makarim juga turut menghadiri pembukaan Rapat Kerja Nasional (Rakernas) dan Konferensi Pendidikan Tinggi Nahdlatul Ulama (NU) yang mengangkat tema “Merawat Jagat, Membangun Peradaban dengan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi".

Kegitan tersebut berlangsung dengan agenda perumusan kurikulum ASWAJA serta merumuskan tata kelola PTNU. Hadir dalam Rakernas dan Konferensi tersebut, Menteri Agama RI, Yaqut Cholil Qoumas, Kepala BPIP, Yudian Wahyudi, Wakil Gubernur Sumatera Utara, Musa Rajekshah, Wali Kota Medan, Bobby Afif Nasution, Rois ‘Aam, Miftachul Akhyar, Ketua LPTNU, Ainun Na’im, dan Rektor Perguruan Tinggi NU seluruh Indonesia serta jajaran Pengurus Besar NU.

Dalam kegaitan tersebut seluruh perguruan tinggi bersekapat program Merdeka Belajar Kampus Merdeka ini dapat meningkatkan kompetensi lulusan, baik soft skill maupun hard skill, agar lebih relevan dan siap dengan kebutuhan zaman, menyiapkan lulusan sebagai pemimpin masa depan bangsa yang unggul dan berkepribadian baik.

(*)

Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    Komentar

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved