News Video

Keluarga Korban Minta Semua Pelaku Pembunuhan Francis Hutasoit Dihukum Seberat-beratnya

Ayah korban pembunuhan Francis Hutasoit ikut serta dalam konferensi pers di Mapolres Tapanuli Utara

Penulis: Maurits Pardosi | Editor: Fariz

TRIBUN-MEDAN.com, TARUTUNG - Ayah korban pembunuhan Francis Hutasoit ikut serta dalam konferensi pers di Mapolres Tapanuli Utara, Jumat (10/3/2023). Bersama kuasa hukum keluarga korban Lambas Tony Pasaribu minta aparat penegak hukum memberikan hukuman yang setimpal bagi pelaku.

Sebelumnya, Lambas Tony Pasaribu menguraikan perihal anggota keluarga yang turut hadir dalam konferensi pers. Terlihat ayah Francis Hutasoit tak banyak bicara.

Ia memperhatikan satu per satu pelaku saat digiring kembali ke ruang tahanan sembari jalani proses hukum. Ia mengatakan, ayah korban dan keluarga belum bisa memberikan keterangan lebih lanjut karena meras sedih dan kehilangan putranya.

"Kamu mengapresiasi kinerja kepolisian yang telah menangkap seluruh pelaku. Kami ingin penegakan hukum yang seadil-adilnya," terang Lambas Tony Pasaribu, Jumat (10/3/2023).

Pascakonferensi pers, ayah Francis Hutasoit yang bernama Abidin Hutasoit kisahkan sosok anaknya. Puteranya dikenal sebagai sosok yang rajin bekerja.

Sebagai lajang, Francis Hutasoit juga setia menemani ibunya berjualan di Pasar Tradisional Siborongborong setiap hari pekannya setiap minggu.

"Dia adalah anak patuh dan baik. Dia satu-satunya yang membantu kamu dalam pekerjaan," ujar Abidin Hutasoit (54) saat berada di Mapolres Tapanuli Utara, Jumat (10/3/2023).

Ia melihat keempat tersangka dihadirkan dalam konferensi pers tersebut. Ia tetap tegar bersama anggota keluarga lainnya yang ditemani oleh kuasa hukum Lambas Tony Pasaribu.

Ia juga menyampaikan, anaknya adalah lajang yang polos dan tulus berteman. Bahkan, ia dikenal sebagai sosok yang mau berjuang bagi adik-adiknya yang tengah sekolah.

"Dia itu orang baik. Dia itu enggak tahu apa-apa," sambungnya.

"Dia adalah pejuang bagi adik-adiknya. Ia rajin bekerja agar bisa adik-adiknya sekolah," terangnya.

"Maka setiap ada pekan, dialah yang membawa anaknya marrenggerengge (dalam bahasa Indonesia berjualan di pasar tradisional)," terangnya.

Melalui kuasa hukum, ia menyampaikan agar semua pelaku dihukum yang seberat-beratnya sesuai dengan perbuatannya.

(cr3/www.tribun-medan.com).

Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved