Tak Pernah Muncul Bela Anaknya, Ternyata Ortu AGH Sakit Keras: Kakaknya Juga Habis Operasi Jantung

Meski begitu, banyak warganet yang tidak percaya bahkan menyebut jika keluarga AGH ini banyak drama.

Kolase Tribun Medan/HO
Ayah AGH 

TRIBUN-MEDAN.com - Setelah namanya viral karena terlibat dalam kasus penganiayaan David, orangtua AGH kini juga ikut disorot.

Seperti dikutip dari SuryaMalang, sosok orang tua pacar Mario Dandy ini pun disebutkan cuma orang biasa yang punya toko material di depan rumahnya.

Meski begitu, banyak warganet yang tidak percaya bahkan menyebut jika keluarga AGH ini banyak drama.

Terkait sosok orangtua AGH ini, kini terbongkar lewat kuasa hukum pacar Mario Dandy, Mangata Todding Allo.

Tak pernah muncul di hadapan publik, orangtua AGH (15) pacar Mario Dandy Satriyo ternyata sedang tidak baik-baik saja.

Kakak AGH, Ivana Yoan buka suara terkait kasus penganiayaan David Ozora (17). Ivana membantah adiknya AGH (15) memprovokasi Mario Dandy Satryo
Kakak AGH, Ivana Yoan buka suara terkait kasus penganiayaan David Ozora (17). Ivana membantah adiknya AGH (15) memprovokasi Mario Dandy Satryo (HO)

Hal tersebut disampaikan oleh pengacara AGH, Mangatta Toding Allo, kepada awak media, pada Senin (6/3/2023).

Mangatta Toding Allo menjelaskan saat ini orangtua dan kakak AGH sedang sakit parah.

"Memang pihak keluarganya sedang sakit," ucap Mangatta Toding Allo.

Ayah AGH menderita stroke, sementara ibunya sedang berjuang melawan kanker paru-paru.

"Ayahnya sakit stroke, kami buka saja," kata Mangatta Toding Allo.

"Dan ibunya sedang sakit kanker paru-paru," imbuhnya.

Lalu Ivana Yoan kakak AGH yang sempat muncul menyampaikan pembelaan, ternyata baru saja menjalani operasi jantung.

"Dan kakaknya yang kemarin muncul di media itu memang habis operasi jantung," kata Mangatta Toding Allo.

"Tapi dia memberanikan diri menyampaikan suara dari pihak keluarga," imbuhnya.

Melalui Mangatta Toding Allo, Ivana Yoan kemudian menyampaikan permohonan maaf kepada keluarga David (17).

"Namun memang ada kelupaan, untuk meminta maaf kepada keluarga David," ucap Mangatta Toding Allo.

AGH Mundur dari Tarakanita dan Didampingi Psikolog

Terkuak kondisi terkini AGH setelah resmi ditetapkan sebagai pelaku penganiayaan terhadap anak pengurus GP Ansor, Cristalino David Ozora (17).

Merasa terpuruk sejak kasus penganiayaan David menyeruak, AGH kini didampingi oleh seorang psikolog independen.

"AG sedang dalam pendampingan psikolog independen. Kami harus menunggu hasil dari psikolog tersebut," ujar dia.

Tak cuma didampingi psikolog, AGH diketahui mundur dari SMA Tarakanita 1 Jakarta.

Pengunduran diri AGH dibenarkan oleh Mangatta Toding Allo.

"Siap benar (AG mengundurkan diri dari sekolah)," kata Mangatta saat dikonfirmasi, Jumat (3/3/2023).

Mangatta menjelaskan, pengunduran diri AGH tidak terkait dengan status kliennya yang kini telah ditetapkan sebagai pelaku penganiayaan.

Menurut Mangatta, AGH sudah mengajukan pengunduran diri sejak 28 Februari 2023 atau ketika kliennya masih berstatus sebagai saksi.

"Pengunduran diri sudah diajukan tanggal 28 Februari, saat status klien kami masih anak saksi," ungkap dia.

Diketahui dari TribunJakarta, Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Kombes Hengki Haryadi mengatakan, penyidik menemukan bukti bahwa penganiayaan yang dilakukan Mario Dandy Cs kepada David sudah direncanakan sejak awal.

"Kami melihat di sini bukti digital bahwa ini ada rencana sejak awal. Pada saat menelepon SL kemudian ketemu SL, pada saat di mobil bertiga, ada mensrea atau niat di sana," ungkap Hengki saat jumpa pers di Polda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Kamis (2/3/2023).

Salah satu bukti yang ditemukan adalah chat atau percakapan Whatsapp (WA).

"Setelah kami adakan pemeriksaan, kami libatkan digital forensik, kami temukan fakta baru dan bukti baru, ada chat WA," kata Hengki.

Selain itu, lanjut Hengki, polisi juga menemukan bukti lain seperti video di handphone (HP) dan rekaman CCTV.

Dengan bukti-bukti tersebut, polisi dapat melihat secara jelas peran dari masing-masing tersangka dan pelaku.

"Video yang ada di HP, CCTV di TKP sehingga kami bisa liat peranan masing-masing orang. Kami komitmen semua yamg salah harus dihukum, meskipun anak secara formil ini diatur di Undang-Undang peradilan anak," ungkap Hengki.

(*/ Tribun-Medan.com)

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved