Berita Sumut
Cerita Ketua KPU Toba Saat Monitoring Tahapan Pemilu Hingga Sambangi Masyarakat ke Ladang
Bahkan, ia harus mengendarai sepeda motor dan berjalan kaki saat melakukan monitoring.
Penulis: Maurits Pardosi |
Cerita Ketua KPU Toba Saat Monitoring Tahapan Pemilu Hingga Sambangi Masyarakat ke Ladang
TRIBUN-MEDAN.com, BALIGE – Ketua KPU Toba Henri M Pardosi bercerita soal rintangan dan tantangan yang dihadapinya saat monitoring pelaksanaan tahapan pemilu.
Ia mengutarakan, sejumlah desa masih relatif sulit ditempuh menggunakan kendaraan roda empat.
Bahkan, ia harus mengendarai sepeda motor dan berjalan kaki saat melakukan monitoring.
Setidaknya, ia harus sambangi kawasan tersebut saat lakukan verifikasi faktual keanggotaan partai, verifikasi faktual dukungan bagi calon perseorangan DPD, dan e-coklit.
“Pertama yang perlu kita lihat bahwa letak geografis Toba ada banyak daerah yang prasarana dan infrastruktur termasuk jalan dalam keadaan kurang baik. Misalnya, Desa Meranti Tengah. Ada juga daerah yang fasilitas jalannya kurang baik, misalnya Desa Napajoring, Sipagabu, Liattondung. Ada juga jalan di kawasan tersebut yang sudah dibangun dan rusak kembali yakni 7 desa di kawasan Surungan yang berada di Kecamatan Habinsaran,” terang Ketua KPU Toba Henri M Pardosi, Senin (6/3/2023).
“Kemudian beberapa desa lain yang tak bisa saya sebutkan di daerah pegunungan. Di Toba, ada sejumlah kecamatan yang berada di daerah pegunungan antara lain; Silaen, Habinsaran, Nassau, Borbor, Pintu Pohan Meranti, dan ada sebagian di Kecamatan Ajibata,” terannya.
Baginya, jalani daerah terpencil tersebut merupakan kenikmatan tersendiri. Ia bisa bertemu dengan masyarakat sekitar, berbincang dan mengenal lebih dekat.
“Tapi bukan sekadar membahas letak geografis saja, tapi juga soal kearifan lokal. Toba secara umu, ketika KPU berkunjung, masyarakat sekitar miliki respek yang bagus,” terangnya.
“Mendekatkan diri ke masyarakat sama halnya mendekatkan tahapan dan jadwal KPU ke masyarakat. Itu yang kita pahami,” sambungya.
Ia yakin, sambangi masyarakat merupakan cara ampuh mempublikasikan kegiatan dan jadwal KPU terhadap masyarakat sekitar.
“Selain itu juga pendekatan personal ke masyarakat itu juga amat penting. Saya kira, penyelenggaraan pemilu akan lebih dekat manakala kita dekat dengan masyarakat,” sambungnya.
“Setidaknya. Ada dua kegiatan besar yang sudah kita lakukan ke masyarakat, misalnya verifikasi faktual keanggotaan partai dan dukungan terhadap perseorangan DPD. Kita langsung temui masyarakat yang bersangkutan,” terangnya.
Ia berharap, masyarakt semakin dekat dengan KPU yang membuat perjalanan pemilu menjadi lancar.
“Selanjuntnya, e-coklit. Kita datangi masyarakat yang di Meranti Tengah misalnya, kita harus kendarai sepeda motor di atas jalan yang kurang bagus. Kita juga harus jumpai masyarakat yang tengah berada di ladang,” terangnya.
“Saya adalah putera desa dan desa itu adalah bagian penting dari hidup saya,” pungkasnya.
(cr3/tribun-medan.com)
| Nasib Kadishub Medan Erwin Saleh yang Mendadak Opname Usai Tersangka, Kejaksaan Siap Jemput Paksa |
|
|---|
| 3 Anggota Polda Sumut Diduga Mabuk Tabrak Wanita di Merak Jingga Belum Diproses ke Sidang Etik |
|
|---|
| Daftar 5 Jabatan Eselon IIB yang Kosong di Pemko Siantar, Akan Digelar Seleksi Terbuka |
|
|---|
| Duduk Perkara Bripda G Hajar Pengendara di Depan Polda Sumut,Alami Gangguan Jiwa tapi Aktif di Polri |
|
|---|
| Menteri Purbaya Disinggung soal Pembobolan Saldo Nasabah Bank di Karo, Hingga Kini Belum Tuntas |
|
|---|