News Video

Perangi Stunting Pemkab Sergai dan PT MMP Salurkan 9 Ribu Sirup Olahan Eskstrak Ikan Gabus

Perusahaan Mega Medica Pharmaceuticals (MMP) bersama Pemerintah Kabupaten Serdang Bedagai menyalurkan 9 ribu sirup anak.

Penulis: Anugrah Nasution | Editor: Fariz

TRIBUN-MEDAN. com, SERGAI - Perusahaan Mega Medica Pharmaceuticals (MMP) bersama Pemerintah Kabupaten Serdang Bedagai menyalurkan 9 ribu sirup anak. Hal ini dilakukan sebagai upaya memerangi jumlah stunting di Kabupaten Serdang Bedagai.

Direktur PT MPP Sutristo mengatakan, penyaluran sirup terhadap anak disalurkan melalui 20 puskesmas di 6 Kelurahan, dan 243 Desa di Kabupaten Serdang Bedagai.

"Jadi kita sudah salurkan 9 ribu sirup yang berisi kombinasi eskstrak ikan gabus, meniran dan temulawak dari PT Mega Medica Pharmaceuticals dan berhasil menurunkan angka stunting sebesar 38 persen," kata Sutristo usai mengikuti kegiatan refleksi inovasi stunting yang digagas BKKBN RI dan dihadiri sejumlah Kepala Daerah di kompleks Kantor Bupati Serdang Bedagai, Selasa (28/2/2023).

Sutristo menyebutkan, pemberian sirup terhadap anak stunting dilakukan usai adanya kolaborasi riset stunting oleh Universitas Bina Nusantara (Binus), Pemkap Sergai, USU dan PT Mega Medica MP Pharmaceuticals.

"Karena anak anak stunting itu tidak bisa menggunakan tablet makanya kita berikan sirup dan terbukti berdasarkan penelitian yang kita lakukan khasiatnya baik untuk anak anak stunting, menambah nafsu makan, imun tubuh dan meningkatkan berat dan tinggi anak," sambungnya.

Sirup olahan PT MMP berbahan baku ikan gabus channa striata dengan pakan organika maggot dan indukan ikan hasil domestikasi sehingga sustainability dan kwalitas produk dapat tetap terjaga.

"Uji praklinis menunjukkan kombinasi ekstrak ikan gabus, temulawak, meniran dalam bentuk sirup dapat mencegah stunting," ujarnya Sutristo.

Sementara itu, Prof. Bens Pardamean, B.Sc. M.Sc.,Ph.D. selaku ketua tim peneliti menyebutkan, penanganan stunting perlu dilakukan untuk mencapai bonus demografi Indonesia.

Bens yakin penyusunan strategi menurunkan stunting dapat dilakukan dengan meningkatkan prasana dan intervensi program pemerintah.

"Untuk di Sergai peneliti telah melakukan beberapa pendalaman terhadap satu produk suplemen ikan gabus yang berkhasiat untuk meningkatkan nafsu makan dan hasilnya setelah dilakukan survei diperoleh penurunan stunting hingga 38 persen di kabupaten sergai bekerjasama dengan BKKBN RI dan Binus University," ujar Bens.

Bens mengatakan, dalam laporan penelitian studi reistry prevalensi stunting yang dilakukan pihaknya menunjukkan pertumbuhan balita stunting jauh lebih baik dibanding dengan anak yang tidak diberi sirup olahan ikan gabus.

Dalam penelitian itu, para peneliti menggunakan system managemen basis data StuntingDB yang sudah dirancang dan dikembangkan oleh Universitas BINUS sebagai database penyimpanan serta sarana dalam memantau data tumbuh kembang anak balita stunting di Kabupaten Serdang Bedagai.

"Memang ini perlu terus diteliti, bagaimana perkembangan anak stunting, karena kita melakukan hanya 6 bulan. Namun sejauh ini hasilnya baik dan perlu ditingkatkan," ujar Bens.

Sementara itu Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) dr. Hasto Wardoyo, Sp. OG merasa senang dengan riset stunting yang dilakukan di Pemkap Serdang Bedagai dengan melibatkan unsur akademisi, pemerintah, masyarakat, dan industri.

Diungkapkannya, populasi stunting di dunia pada tahun 2019 didominasi oleh populasi Asia yaitu sebanyak 54 persen dari prevalensi stunting di Dunia.

Selain Asia, kasus stunting pada populasi Afrika berkontribusi 40

Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved