Contoh Soal SNBT 2023

Contoh Soal SNBT 2023, Materi Pengetahuan dan Pemahaman Umum Beserta Pembahasan

Tes Pengetahuan dan Pemahaman Umum menjadi salah satu materi dalam Seleksi Nasional Berdasarkan Tes (SNBT) 2023.

Penulis: Istiqomah Kaloko |
HO / Tribun Medan
SMA Belajar Contoh soal Pengetahuan dan Pemahaman Umum SNBT 2023 

TRIBUN-MEDAN. COM - Tes Pengetahuan dan Pemahaman Umum menjadi salah satu materi dalam Seleksi Nasional Berdasarkan Tes (SNBT) 2023.

Tes Pengetahuan dan Pemahaman Umum ini menekankan kemampuan untuk memahami dan mengkomunikasikan pengetahuan yang dianggap penting di lingkungan budaya Indonesia, terutama keterampilan dalam berbahasa, menggunakan kata, dan keluasan serta kedalaman pengetahuan umum.

Dalam proses penyelesaian soal-soal Pengetahuan dan Pemahaman Umum, calon mahasiswa harus mempunyai skill dalam mengetahui arti-arti sebuah kata dan perbedaannya berdasarkan konteks penggunaan, memahami struktur dan organisasi dari sebuah bacaan, memahami informasi baik yang tersurat dan tersirat.

Tak hanya itu, calon mahasiswa juga harus mengerti konteks yang tersirat dari bahasa yang digunakan, mengerti secara garis besar apa yang dibicarakan di sebuah teks dan menyimpulkan informasi tentang penulis teks.

Berikut contoh soal Pengetahuan dan Pemahaman Umum SNBT 2023 lengkap dengan jawaban serta pembahasannya.

Perhatikan teks di bawah ini. Teks berikut untuk menjawab soal nomor 1 - 2

Jumlah pengguna internet yang ada di Indonesia dari tahun ke tahun terus mengalami peningkatan yang cukup signifikan. Perkembangan teknologi komunikasi seperti penggunaan telepon menjadi salah satu penyebab utama dari lonjakan tersebut. Hal ini juga dikarenakan masyarakat menjadi semakin mudah untuk melakukan komunikasi dengan orang lain melalui berbagai media baru yang ada. Dalam hal ini, para pengguna internet memiliki teknologi yang canggih dan bisa mengoperasikannya dengan cukup baik.

Pada tahun 2017, terdapat sebanyak 143,26 juta total dari pengguna internet yang ada di Indonesia. Angka tersebut bahkan lebih dari separuh jumlah penduduk yang ada di Indonesia. Kominfo sendiri memprediksikan bahwa setiap tahunnya, jumlah pengguna internet akan terus mengalami lonjakan. Para pengguna internet ini mengaksesnya melalui berbagai tempat seperti sekolah, kantor, hingga juga warnet.

Penerapan perkembangan teknologi komunikasi dan informasi didukung dengan perkembangan nilai yang ada di tengah masyarakat negara maju. Nilai yang dimaksud tersebut yaitu efektivitas, rasionalitas, serta efisiensi. Saat masyarakat menjadi lebih mudah untuk berkomunikasi, maka perkembangan informasi menjadi lebih mudah dan cepat untuk menyebar ke seluruh dunia di waktu yang bersamaan. Hanya dengan menggunakan satu perangkat saja, para penggunanya bisa melakukan berbagai kegiatan misalnya seperti melakukan transaksi penjualan, menyebarkan informasi, dan lain sebagainya. Meskipun begitu, perkembangan teknologi ini sendiri dianggap sebagai sebuah pisau yang bermata dua.

1. Kesimpulan dari paragraf pertama yang benar yaitu…..

A. Semua orang yang memiliki telepon canggih tidak mengalami gagap teknologi.

B. Sebagian orang dengan telepon canggih mengalami gagap teknologi.

C. Sebagian orang yang tidak memiliki telepon canggih mengalami gagap teknologi.

D. Sebagian orang yang tidak memiliki telepon canggih tidak gagap dalam menggunakan teknologi.

E. Semua pengguna internet yang gagap terhadap teknologi tidak memiliki telepon yang canggih.

Jawaban: A. Semua orang yang memiliki telepon canggih tidak mengalami gagap teknologi.

Pembahasan:

Sesuai dengan pernyataan terakhir pada paragraf tersebut, simpulan yang benar yaitu terdapat pada pilihan jawaban A.

2. Berdasarkan pada kalimat terakhir paragraf ketiga, kesimpulan yang benar mengenai kemajuan dalam teknologi diibaratkan sebagai pisau bermata dua yaitu…..

A. Kemajuan teknologi mampu untuk mempermudah pekerjaan yang dimiliki oleh manusia.

B. Kemajuan teknologi digunakan sebagai media untuk melakukan tindakan kejahatan yang merugikan orang lain.

C. Kemajuan teknologi semakin memudahkan manusia untuk bisa menjalin komunikasi.

D. Kemajuan teknologi membuat manusia menjadi semakin malas untuk melakukan berbagai pekerjaan yang berat.

E. Kemajuan teknologi mampu memberikan dampak yang baik maupun juga dampak yang buruk.

Jawaban: E. Kemajuan teknologi mampu memberikan dampak yang baik maupun juga dampak yang buruk.

Makna yang dimiliki oleh istilah “pisau bermata dua” sesuai dengan KBBI yaitu bahwa hal tersebut memiliki keuntungan maupun kerugian. Kedua dampak yang ada tersebut tidak bisa untuk dihindari oleh pihak yang bersangkutan. Maka dari itu, jawaban dari pilihan yang ada dan paling tepat yaitu pada E.

Teks berikut untuk menjawab soal nomor 3 - 4

(1) Banyak penelitian yang menunjukkan bahwa korban kekerasan seksual didominasi oleh perempuan, sedangkan mayoritas pelaku kekerasan seksual adalah laki-laki. (2) Namun, hal tersebut tidak dapat menafikan fakta bahwa kekerasan seksual dapat terjadi pada laki-laki. (3) Dalam sebuah studi, diungkapkan bahwa ada 33 persen laki-laki yang mengalami kekerasan seksual, khususnya dalam bentuk pelecehan seksual. (4) Bahkan, berdasarkan data Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak tahun 2017, untuk kelompok umur 13—17 tahun, prevalensi kekerasan seksual terlihat lebih tinggi pada laki-laki daripada perempuan. (5) Diketahui bahwa prevalensi kekerasan seksual pada laki-laki usia tersebut mencapai 8,3 persen, dua kali lipat lebih tinggi daripada prevalensi kekerasan seksual pada perempuan yang mencapai 4,1 persen

(6) Temuan-temuan tersebut menjadi menarik karena laki-laki selama ini jarang dianggap sebagai korban kekerasan seksual. (7) Namun, jika ditelusuri lebih lanjut, anggapan itu mungkin muncul karena banyak kasus kekerasan seksual pada laki-laki tak terungkap ke permukaan. (8) Pencarian kasus kekerasan seksual terhadap laki-laki dan penelitian terkait dampak kekerasan seksual pada laki-laki pun masih kurang. (9) Bahkan, ketika ada pun, data yang menunjukkan terjadinya kekerasan seksual pada laki-laki seringkali diacuhkan.

(10) Lebih lanjut, dalam masyarakat, melekat pula toxic masculinity, yakni suatu tekanan budaya bagi laki-laki untuk berperilaku dan bersikap dengan cara tertentu. (11) Dengan mengakarnya toxic masculinity, laki-laki dianggap cukup kuat dan harus mampu melakukan perlawanan ketika kekerasan seksual terjadi. (12) Akibatnya, laki-laki korban seksual seringkali merasa lemah dan tidak berharga karena tidak mampu melindungi diri. (13) Itulah yang menjadikan sebagian laki-laki korban kekerasan seksual enggan melaporkan kasusnya.

3. Bagaimana sikap penulis dalam bacaan tersebut?

A. Prihatin terhadap pandangan masyarakat akan kasus kekerasan seksual pada laki-laki.

B. Peduli kepada laki-laki dan perempuan yang menjadi korban kasus kekerasan seksual.

C. Was-was akan berbagai penyebab terjadinya kekerasan seksual pada laki-laki.

D. Mendukung korban kekerasan seksual untuk melaporkan dan mendata kasusnya.

E. Khawatir dengan makin banyaknya kasus kekerasan seksual yang terjadi di Indonesia.

Jawaban: A. Prihatin terhadap pandangan masyarakat akan kasus kekerasan seksual pada laki-laki.

Pembahasan:

Seorang penulis pasti memiliki tujuan dan sikap tersendiri dalam menuliskan suatu teks. Tujuan dan sikap tersebut umumnya disampaikan secara tersirat dan dapat disimpulkan berdasarkan isi teks. Oleh karena itu, agar bisa mengetahui tujuan dan sikap penulis dalam sebuah teks, pembaca perlu memahami maksud teks secara keseluruhan.

Bacaan dalam soal terdiri dari dua paragraf. Pada paragraf pertama, penulis mengungkapkan bahwa ada laki-laki yang mengalami kekerasan seksual meskipun selama ini hal tersebut dianggap tidak lazim. Dalam paragraf 2, penulis menyebutkan hal-hal yang mungkin menyebabkan kasus kekerasan seksual pada laki-laki dianggap tidak lazim dan sering diabaikan. Penulis menyebutkan bahwa hal tersebut mungkin terjadi karena berbagai hal yang bersumber pada toxic masculinity (berkaitan dengan pandangan masyarakat terhadap laki-laki). Toxic masculinity tersebut akhirnya menyebabkan laki-laki yang menjadi korban enggan melaporkan kasusnya. Berdasarkan isi bacaan, dapat disimpulkan bahwa penulis prihatin terhadap pandangan masyarakat akan kasus kekerasan seksual pada laki-laki. Keprihatinan tersebut ditunjukkan oleh kalimat-kalimat pada paragraf 2.

Pilihan B dan E tidak tepat. Hal yang dibahas pada bacaan adalah kasus kekerasan seksual pada laki-laki, bukan kasus kekerasan seksual secara umum yang terjadi pula pada perempuan.

Pilihan C tidak tepat. Pada bacaan, penulis hanya menyebutkan kemungkinan yang menjadikan kekerasan seksual pada laki-laki kurang mendapat perhatian. Penulis tidak membahas penyebab kekerasan seksual pada laki-laki.

Pilihan D tidak tepat. Pada kalimat (12), disebutkan bahwa laki-laki korban kekerasan seksual enggan melaporkan kasusnya. Namun, penulis tidak menjelaskan lebih lanjut terkait hal tersebut dan tidak menunjukkan dukungan agar korban kekerasan seksual melaporkan dan mendata kasusnya. Selain itu, pihak yang mendata kasus bukanlah korban, melainkan pihak yang berwenang yang dapat melakukan pencatatan.

4. Kalimat yang TIDAK efektif dalam bacaan tersebut adalah…..

A. kalimat (4)

B. kalimat (5)

C. kalimat (6)

D. kalimat (8)

E. kalimat (12)

Kunci Jawaban: C. kalimat (6)

Pembahasan:

Kalimat efektif merupakan kalimat yang dapat dipahami maksudnya secara tepat oleh pembaca. Agar efektif, sebuah kalimat perlu ditulis dengan memperhatikan kelengkapan struktur dan kelogisan, kesejajaran, serta kehematan dan kecermatan. Kalimat yang tidak efektif dalam bacaan tersebut adalah kalimat (6). Secara umum, struktur kalimat (6) adalah K-S-P-K dengan analisis sebagai berikut: Namun (konjungsi antarkalimat), jika ditelusuri lebih lanjut (K), anggapan itu (S) mungkin muncul (P) karena banyak kasus kekerasan seksual pada laki-laki tak terungkap ke permukaan (K). Jika dirinci lebih lanjut, kalimat tersebut mengandung 1 induk kalimat serta 2 anak kalimat, yakni sebagai berikut.

Induk kalimat: anggapan itu (S) mungkin muncul (P)

Anak kalimat 1: jika (konj.) ditelusuri lebih lanjut (P)

Anak kalimat 2: karena (konj.) banyak (P) kasus kekerasan seksual pada laki-laki (S) tak terungkap (P) ke permukaan (K)

Pada anak kalimat kedua, terdapat dua predikat tanpa disertai konjungsi di antara keduanya. Hal tersebut menjadikan kalimat tidak efektif. Agar efektif, kata yang (konjungsi perluasan) dapat ditambahkan di belakang kata laki-laki sehingga struktur anak kalimat kedua akan menjadi seperti berikut: karena (konj.) banyak (P) kasus kekerasan seksual pada laki-laki (S) yang tak terungkap ke permukaan (Perluasan S). Sementara itu, kalimat (4), (5), (8), dan (12) sudah efektif.

Kalimat (4): Bahkan (konj.), berdasarkan data Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak tahun 2017 (K), untuk kelompok umur 13-17 tahun (K. tambahan), prevalensi kekerasan seksual (S) terlihat (P) lebih tinggi (Pel) pada laki-laki daripada perempuan (K).

Kalimat (5): Temuan-temuan tersebut (S) menjadi (P) menarik (Pel) karena laki-laki selama ini jarang dianggap sebagai korban kekerasan seksual (K).

Kalimat (8): Bahkan (konj.), ketika ada pun (K), data yang menunjukkan terjadinya kekerasan seksual pada laki-laki (S) seringkali diacuhkan (P).

Kalimat (12): Itulah (P) yang menjadikan sebagian laki-laki korban kekerasan seksual enggan melaporkan kasusnya (S).

5. Sinonim yang dimiliki oleh kata energi yaitu…..

A. Sumber

B. Kuat

C. Senang

D. Upaya

Jawaban: D. Upaya

Jika dilihat pengertianya di KBBI, energi merupakan kata dengan makna yaitu kemampuan untuk melakukan sebuah kerja serta daya upaya. Maka dari itu, energi memiliki makna yang sama dengan kata upaya sehingga jawaban yang benar yaitu D.

(cr31/tribun-medan.com)

Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved