Berita Viral
Seorang Penyadap Tuak Tewas di Atas Pohon Kelapa
Sejumlah saksi mendengar ada orang berteriak minta tolong dari arah kebun rumah sekitar pukul 10.30 WIB. Pemilik lahan mengecek arah suara.
TRIBUN-MEDAN.COM - Seorang pria setengah baya bernama Sumijo diduga meninggal dunia di atas pohon kelapa pada Pedukuhan Sremo Lor, Kalurahan Hargowilis, Kapanewon Kokap, Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta.
Pria berusia 54 tahun itu dalam keadaan sedang bekerja menderes (menyadap) nira di ketinggian 12 meter pohon kelapa.
Relawan dari SAR Linmas Sermo berhasil menurunkan pria itu menggunakan tali bantuan.
"Kebetulan dia sedang bekerja sebagai buruh deres tapi bukan di lahan sendiri. Di bekerja di lahan orang lain,” kata Kepala Kepolisian Sektor Kokap, Ajun Komisaris Polisi Zainuri di ujung telepon, Rabu (8/2/2023).
Awalnya, sejumlah saksi mendengar ada orang berteriak minta tolong dari arah kebun rumah sekitar pukul 10.30 WIB. Pemilik lahan mengecek arah suara.
Tidak hanya pemilik lahan, tetangganya juga mendekati kebun kelapa ini begitu mendengar suara orang minta tolong. Rupanya Sumijo yang masih di atas pohon yang minta tolong.
Kedua orang itu segera minta bantuan pada dukuh setempat, relawan SAR Linmas Sermo dan Kepolisian Sektor Kokap. Polisi dan relawan tiba bersama tim medis dari Puskesmas Kokap.
Zainuri mengatakan, evakuasi dilakukan tim SAR. Mereka menurunkan tubuh Sumijo dan langsung diperiksa tim medis Puskesmas. Sumijo dinyatakan sudah meninggal dunia.
Keterangan yang dihimpun di masyarakat, Sumijo memiliki riwayat sakit jantung. Diduga karena hal ini Sumijo kambuh ketika naik pohon lalu meninggal dunia.
Dari hasil medis Puskesmas Kokap 2 ini, korban tidak diketemukan tanda-tanda penganiayaan. Ia dikembalikan ke keluarganya.
"Agar warga mengetahui riwayat kesehatannya dan tidak memaksakam diri beraktifitas dgn resiko tinggi," kata Novi.
Zainuri mengungkapkan, Kokap dihuni banyak penderes. Pekerjaan dilakoni orang yang sudah tua. Sebaliknya yang muda sudah meninggalkan pekerjaan seperti ini.
Karena itu, Zainuri berpesan untuk warga lebih hati-hati dalam aktivitas, terutama menderes. Tiap penderes harus tahu kekuatan badan sendiri.
Imbauan, bila sudah tahu kondisi badan. Maka lebih baik berhati dan harus benar melakukan dan hati di masa hujan licin.
“Kami mengimbau, bila sudah tahu kondisi badan. Maka lebih baik hati-hati dan harus benar melakukan kegiatan, juga hati-hati di masa hujan yang lincin,” kata Zainuri.
(*/tribun-medan.com)
| Pakaian Dosen Levi dan AKBP B Disita, Hasil Olah TKP Pasangan 5 Tahun Mesum di Kamar 210 Semarang |
|
|---|
| AKBP Basuki Belum Pasti Jadi Tersangka, Kamar Hotel 210 Jadi Saksi Bisu Tewasnya Dosen Levi |
|
|---|
| Pilu Permintaan Terakhir Alvaro Kiano Sebelum Diculik dan Dihabisi Ayah Tiri, Kakeknya Sampai Sedih |
|
|---|
| Motif Ayah Tiri Habisi Nyawa Alvaro Kiano, Usai Ditangkap Pelaku Pilih Akhiri Hidup di Sel Tahanan |
|
|---|
| Nasib AKBP Basuki Terancam DIpecat di Sidang Etik, Menguak Penyebab Tewasnya Dosen Levi |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/medan/foto/bank/originals/Kepolisian-Sektor-Kokap-Polres-Kulon-Progo.jpg)