Ijeck
Hadiri Pembukaan Pekan Budaya Nusantara, Wagub Sumut Ijeck Harap Jadi Magnet Datangkan Wisatawan
Ijeck berharap, ke depan banyak membuat kegiatan pekan budaya ini agar mendapatkan keuntungan ekonomi.
TRIBUN-MEDAN.COM, MEDAN - Wakil Gubernur Sumatera Utara, Musa Rajekshah berharap, Pekan Budaya Nusantara yang digelar Yayasan Istana Harta Lima Penjuru (YIHLP), di Maha Vihara Maitreya, Kompleks Cemara Asri jadi magnet datangkan wisatawan.
Acara ini akan digelar selama empat hari, yakni sejak 1-4 Februari 2023.
Sebelum acara dimulai, Wagub Sumut bersama Sekretaris Jendral Wantanas RI, Laksamana Madya TNI Dr Ir Harjo Susmoro, Dirjen Kebudayaan Kemdikbud Ristek RI yang diwakili Direktur KMA, Samsul Hadi, Bupati Sergai Darwa Wijaya, Wakil Bupati Deliserdang, HM Ali Yusuf Siregar, Perwakilan YIHLP, Ade Chandra dan lainnya juga melepas parade multi etnis yang diikuti beragam etnis yang ada di Sumut.
Bukan hanya itu, Wagub Sumut bersama jajaran lainnya juga menerima penghargaan tokoh kehormatan Tionghoa Sumatera Utara.
Penghargaan ini diterima Wagub Sumut dengan menerima kaligrafi bertuliskan Mandarin dan dipakaikan baju Cheongsam.
"Saya apresiasi kegiatan ini. Tadi di awal kita sudah sama-sama melepas pawai budaya dari etnis Tionghoa dan suku yang ada di Sumut. Ini menandakan bahwa Sumut sangat kaya budaya dan etnik," ujar pria yang akrab disapa Ijeck tersebut.
Ijeck berharap, ke depan banyak membuat kegiatan pekan budaya ini agar mendapatkan keuntungan ekonomi.
Karena ini bisa menjadi potensi wisata dan menjadi magnet bagi wisatawan baik lokal maupun mancanegara untuk datang ke Sumut.
Jika bisa, pekan budaya ini bisa menjadi agenda tahunan.
"Apalagi ada bazar UMKM nya. Karena seperti yang kita ketahui bahwa UMKM ini penopang ekonomi kita," ujar Ijeck.
Sementara itu, Sekretaris Jendral Wantanas RI, Laksamana Madya TNI Dr Ir Harjo Susmoro dalam kesempatan itu mengatakan bahwa saat ini di Sumut ada sekitar 11 etnik hidup berdampingan.
Sementara di Indonesia ada sekitar 1340 etnik.
"Bisa dibayangkan perbedaan itu. Perbedaan itu yang menjadikan keindahan kita untuk hidup berdampingan. Haruskan perbedaan itu membuat kita bertengkar?. Haruskan perbedaan itu membuat kita berselisih dalam berbangsa?," ujarnya.
Lebih lanjut ia mengatakan bahwa bukan suatu kebetulan Indonesia memiliki keberagaman. Keberagaman inilah yang menjadi kekayaan dan membuat bangsa ini maju. "Bunga itu indah karena ada yang putih unggu dan warna lainnya. Begitu juga Indonesia. Kalau hanya satu suku saja, maka tidak seru. Kita berbhineka," sebutnya.
Perwakilan YIHLP Ade Chandra berharap ke depan pemangku kepentingan bisa segera mendata cagar-cagar budaya yang menjadi aset.
"Begitu juga dengan perayaan Cheng Beng kami berharap bisa menjadi perayaannya warga Sumut," ucapnya.
Dalam Pekan Budaya Nusantara ini, juga akan ada Rekor Muri Tarian Liong Terpanjang se Indonesia.
Dirjen Kebudayaan Kemdikbud Ristek RI yang diwakili Direktur KMA, Samsul Hadi mengatakan bahwa pemerintah menyiapkan dana abadi untuk pelestarian budaya Indonesia.
"Masyarakat sudah bisa menggunakan ini agar budaya kita terus bisa dilestarikan," ujarnya.
*
| Ijeck Apresiasi Program Rumah Tempe dan Rumah Tahfidz Entrepreneur DDW di Deliserdang |
|
|---|
| Terima Audiensi Pembina IMI Sumut, Menpora Dito Sambut Baik Persiapan WRC 2025 di Sumatera Utara |
|
|---|
| Ijeck Resmikan Masjid Al Musannif ke-43 di Gung Pinto, Sisakan Kenangan Mendalam |
|
|---|
| Resmikan Masjid Al-Musannif Ar Raudhah ke-42, Ijeck Harap Buka Full Time |
|
|---|
| Ketua Golkar Sumut Ijeck Raih Penghargaan dari JMSI Award Sebagai Tokoh Penggerak Olahraga |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/medan/foto/bank/originals/Pekan-Budaya-Nusantara.jpg)