Liga 2
Manajer PSMS Medan Minta PSSI dan PT LIB Beri Kompensasi Terhadap Klub
Lewat pertemuan itu beberapa perwakilan klub berharap kepada Menpora, Zainuddin Amali agar ada solusi kelanjutan Liga 2
TRIBUN-MEDAN.com,MEDAN-Manajer PSMS Medan, Mulyadi Simatupang berharap ada kompensasi pengganti biaya yang diberikan oleh PSSI dan PT LIB selaku operator liga terhadap klub peserta Liga 2.
Baca juga: Striker PSMS Medan Nico Malau Sebut Pengurus PSSI Sudah Tak Takut Tuhan
Hal itu merupakan imbas dari tidak dilanjutkannya kembali kompetisi Liga 2 musim 2022/2023 oleh PSSI dan PT LIB. Terlebih, dikatakan Mulyadi, PSMS Medan mengalami kerugian yang cukup besar.
"Kita berharap harus ada kompensasi, sejauh ini belum ada. Tapi hari ini, beberapa perwakilan Liga 2 itu ada pertemuan dengan Bapak Menpora. Direktur dan Dirtek kita hadir di sana," kata Mulyadi kepada awak media, Senin (16/1/2023).
Dijelaskan Mulyadi, lewat pertemuan itu beberapa perwakilan klub berharap kepada Menpora, Zainuddin Amali agar ada solusi kelanjutan Liga 2 musim 2022/2023 dan kompensasi terealisasi.
Mulyadi juga tidak bisa menyembunyikan kekecewaannya, terlebih PSMS Medan sedang dalam fase terbaiknya. Betapa tidak, skuat berjuluk Ayam Kinantan itu berada di puncak klasemen sementara Liga 2 Wilayah Barat.
"Kita tidak menyangka, kenapa mereka (PSSI) membuat keputusan yang merugikan kita. Ada beberapa (klub) memang yang kita tahu meminta Liga dihentikan. Tapi jumlahnya tidak sampai 20. Senagian dari kita meminta sistemnya yang diubah," ujarnya.
Mulyadi menyimpulkan, pihaknya dan beberapa klub lain meminta untuk kompetisi Liga 2 musim 2022/2023 tetap dilanjutkan. Hal itu juga karena, menyangkut hajat hidup orang banyak.
Menurutnya, keputusan PSSI dan PT LIB yang tidak melanjutkan kompetisi berdampak langsung terhadap pemain, pelatih, ofisial, dan pihak-pihak yang menggantungkan hidupnya di Liga 2 musim 2022/2023.
Baca juga: Liga 2 Dihentikan, PSMS Medan Alami Kerugian Hingga Rp 10,3 Miliar
"Dan yang paling ini (berdampak) nya lagi, bagaimana pembinaan sepakbola di daerah-daerah. Apa lagi kompetisi Liga 1 dibuat tanpa degradasi. Jujur saja, kita meminta pertanggungjawaban mereka (PSSI)," ucapnya.
"Mereka (PSSI) seenaknya saja memberhentikan ini (kompetisi Liga 2 musim 2022/2023). Sementara banyak klub yang menginginkan kompetisi untuk dilanjutkan. Jadi ya, itu keputusan yang betul-betul tidak berpihak kepasa klub, pemain, dan perkembangan sepakbola secara Nasional," katanya lagi.
Diberitakan sebelumnya, akibat dari diberhentikannya kompetisi Liga 2 musim 2022/2023, PSMS Medan mengalami kerugian hingga Rp 10,3 Miliar.
(cr12/tribun-medan.com)
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/medan/foto/bank/originals/Momen-haru-pemain-dan-manajemen-PSMS-berpelukan.jpg)