Kasus Pembunuhan Mutilasi
Terungkap Alasan Pelaku Mutilasi Ecky Simpan Jasad Angela dalam Boks di Kontrakan
Ecky juga mengaku kebingungan dalam mencari tempat untuk menguburkan jenazah korban.
TRIBUN-MEDAN.com - Jasad perempuan korban mutilasi di salah satu rumah kontrakan di daerah Tambun Selatan, Bekasi, Jawa Barat, diketahui bernama Angela Hindriati Wahyuningsih (54).
Polisi mengungkapkan jasad perempuan paruh baya itu disimpan di dalam boks oleh tersangka M Ecky Listhiantho (34) selama satu tahun lebih.
Alasan Ecky nekat 'tinggal' bersama jasad Angela karena takut aksinya diketahui warga.
Kasubdit Resmob Ditreskrimum Polda Metro Jaya Kompol Resa Marasabessy mengungkapkan hal itu berdasarkan hasil pemeriksaan terhadap Ecky.
"Dia (Ecky) itu kenapa menyembunyikan jasad korban di tempatnya karena takut ketahuan oleh warga," kata Resa, Jumat (6/1/2023), seperti dikutip dari Kompas.com.
Selain itu, dia menyebut, seusai mengeksekusi Angela pada 2021 silam, Ecky juga mengaku kebingungan dalam mencari tempat untuk menguburkan jenazah korban.
"Selain itu pelaku bingung mau dikubur dan buang ke mana jasad korban," jelas Resa.
Alhasil, Ecky memutuskan untuk memutilasi korban dan memasukan jasad ke dalam boks yang berada di dalam kontrakannya itu.
Diberitakan sebelumnya, kasus ini terungkap setelah polisi mencari keberadaan Ecky Listhiantho yang sebelumnya dilaporkan hilang oleh keluarganya.
Pencarian Ecky terus dilakukan hingga akhirnya pada Jumat (30/12/2022) pekan lalu, polisi menemukan petunjuk bahwa Ecky berada di wilayah Tambun, Kabupaten Bekasi.
IDentitas Korban Terungkap dari DNA
Pelaku mutilasi di Bekasi, M Ecky Listiantho (34), diduga menyimpan mayat korban di kontrakannya selama 1 tahun 1 bulan.
Disampaikan Direskrimum Polda Metro Jaya Kombes Hengki Haryadi, pelaku membunuh dan memutilasi Angela Hindriati Wahyuningsih (54) pada November 2021.
"Pembunuhan diduga terjadi pada bulan November 2021. Dan selama kurun waktu kurang lebih 1 tahun 1 bulan, jenazah di simpan di kost-kostan tersangka yang juga sering digunakan tersangka apabila tidak berada di rumahnya," kata Kombes Hengki kepada wartawan, Jumat (6/1/2023).
Hengki memaparkan, identitas korban dapat terungkap setelah dilakukan
pemeriksaan DNA hasil kolaborasi antara kedokteran forensik RS Bhayangkara, RS Sutanto dan Laboratorium Forensik Polri.
Lamanya proses identifikasi lantaran, tim penyidik perlu memastikan identitas korban dengan mengedepankan scientific crime investigation.
Lebih lanjut, tim penyidik resmob ditreskrimum Polda Metro Jaya masih tetap menganalisa terkait motif dan lain sebagainya.
"Termasuk juga latar belakang tersanfka yang melakukan tindak kejahatan yang cukup keji ini," tutur dia.
Team penyidik juga bekerja sama dengan team APSIFOR ( asosiasi psikologi forensik) dan juga psikiatri forensik.
Sebelumnya, kasus dugaan mutilasi terkuak berawal dari laporan istri pelaku ke Mapolsek Bantar Gebang yang mencari keberadaan Ecky lantaran ia tak kunjung pulang ke rumahnya di Kecamatan Mustika Jaya, Kota Bekasi, sejak 23 Desember 2022 lalu.
Polisi yang menelusuri keberadaan Eky kemudian menghampiri kontrakan yang disewanya di Tambun Selatan pada Kamis (29/12/2022) malam.
Bukan Eky yang didapati petugas, melainkan potongan tubuh korban mutilasi berjenis kelamin perempuan.
Potongan tubuhnya ditemukan polisi di dalam dua boks yang diletakkan di kamar mandi. Kondisi potongan tubuh itu bahkan telah membusuk dan mengering.
Kronologi Hilangnya Angela Hindriati
Teka-teki tentang siapa wanita korban mutilasi di sebuah rumah kontrakan di Tambun Selatan, Kabupaten Bekasi, berhasil terpecahkan.
Wanita yang dimutilasi oleh M Ecky Listhiantho (34) diketahui bernama Angela Hindriati Wahyuningsih, yang mana ia adalah sosok yang pernah dilaporkan hilang oleh keluarganya pada 2019 silam.
"Iya betul (Angela korban mutilasi)," kata kakak Angela, Turyono Wahadi kepada kompas.com, Kamis (5/1/2023).
Kronologi hilangnya Angela Hindriati.
Angela, kata Turyono, telah menghilang sejak Mei 2019 lalu dan tak pernah mengabari keluarga sampai akhirnya dikabarkan menjadi korban mutilasi.
Jauh sebelumnya, Turyono menyatakan bahwa adiknya hilang kontak dengan pihak keluarga dan rekan kerjanya pada Senin (24/6/2019) di Bandung.
Kala itu, posisi terakhir Angela berada di Hotel Grand Cordella, Kota Bandung, untuk melaksanakan tugas dari kantornya.
Angela Hindriati bekerja di perusahaan Superindo di Jakarta.
"Informasi yang kami terima dari rekan kerjanya, bahwa Angela ditugaskan ke Bandung hanya seorang diri. Tanggal 21 Juni 2019 adik saya masih ke Superindo Ciputat, kemudian keesokan harinya tugas ke Superindo Pondok Kelapa dan lanjut ke Cibinong. Pada 23 Juni 2019 berangkat ke Bandung untuk tugas, check out dari hotel pada Senin (24/6/2019) sekira pukul 10.00 WIB," kata Turyono Wahadi, Senin (29/7/2019), dilansir dari TribunJabar.
Pada Senin (24/6/2019), sekitar pukul 12.00 WIB, Turyono mengatakan bahwa Angela masih berkomunikasi (chat) di grup Whatsapp kantornya.
Dalam percakapan di grup Whatsapp tersebut, Angela Hindriati menyampaikan bahwa dirinya sedang dalam perjalanan pulang dari Bandung ke Jakarta, kemudian tidak ada lagi kabar darinya.
Informasi hilangnya Angela Hindriati pertama kali disampaikan oleh rekan kantornya kepada kakak Angela dan Turyono yang tinggal di Pamulang, Tangerang Selatan.
"Dari rekannya kantor menelepon kakak saya yang tinggal di Pamulang, menanyakan keberadaan Angela karena belum masuk kantor dan belum menyerahkan laporan proposal hasil dari penugasan di Bandung," kata Turyono.
Saat itu pihak keluarga tidak langsung menghubungi polisi, tetapi mencari informasi melalui rekan-rekan dan sahabat Angela.
Setelah upaya yang dilakukan tidak membuahkan hasil, keluarga Angela melapor ke Polsek Setiabudi, Kuningan, Jakarta Selatan.
Namun, karena posisi terakhir Angela berada di Kota Bandung, pihak kepolisian di Jakarta menolak laporan tersebut dan menyarankan keluarga Angela untuk langsung membuat laporan ke wilayah hukum Polda Jabar.
"Itulah alasannya, kami baru melaporkan pada Jumat (26/7/2019) ke SPKT Polda Jabar," kata Turyono.
Selama kurang lebih 3,5 tahun dinyatakan hilang, Angela Hindriati berhasil diketahui keberadaannya, tetapi dalam kondisi yang tidak bernyawa dan tubuhnya tidak utuh.
Guna memastikan korban mutilasi adalah Angela, penyidik Polda Metro Jaya membongkar makam anak Angela yang bernama Anna Laksita Leialoha.
Makam Anna yang dibongkar penyidik Polda Metro Jaya berada di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Kampung Kandang, Jagakarsa, Jakarta Selatan.
Sementara itu, Dirkrimum Polda Metro Jaya Kombes Pol Hengki Haryadi mengatakan, penyidik sampai saat ini tengah memastikan identitas korban mutilasi.
"Kalau identitas mayat sudah firm, maka kami akan memberikan penjelasan lanjutan secara komprehensif," kata Hengki.
"Jenazah ini di perkirakan lama, oleh karenanya tingkat kesulitan cukup tinggi. Perlu ketelitian dan kehati hatian," sambung Hengki.
(*/tribun-medan.com)
Sumber Artikel Kompas.com (Tribunnews.com/Rina Ayu)
Terungkap Alasan Pelaku Mutilasi Ecky Simpan Jasad Angela dalam Boks di Kontrakan
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/medan/foto/bank/originals/Sosok-wanita-menjadi-korban-mutilasi.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.