Viral Medsos
DULU Dihina Karena Bangun Rumah dari Sampah,Kini Kakek Ini Dipuji Usai Kena Banjir, Rumahnya Ngapung
Kini, setelah daerah tempat tinggalnya kena banjir, orang-orang yang dulu menghinanya pun berbalik menjadi memujinya.
TRIBUN-MEDAN.com - Viral kisah seorang kakek yang dulunya dihina karena membangun rumah terapung dari tempat sampah.
Kini, setelah daerah tempat tinggalnya kena banjir, orang-orang yang dulu menghinanya pun berbalik menjadi memujinya.
Kakek asal Malaysia ini dulunya diejek karena membangun sebuah rumah terapung dari tempat sampah.
Namun, si kakek tak peduli dengan orang-orang yang mengejeknya.
Sang kakek kemudian membuktikan hasil kerja kerasnya saat banjir datang.
Ia tersenyum di saat orang-orang lain merasa gelisah.
Musim hujan tak hanya terjadi di Indonesia.
Negara tetangga seperti Malaysia juga memasuki musim hujan.
Bahkan, sebagian wilayah di Malaysia diketahui terendam banjir akibat curah hujan yang tinggi.
Banyak yang mengeluh atas musim hujan tersebut, namun ada pula warga Malaysia yang adem ayem meski musim hujan datang.
Seperti yang dialami oleh kakek satu ini.
Sempat diejek oleh beberapa orang karena membangun rumah terapung untuk musim hujan, kakek ini akhirnya bisa tersenyum lebar ketika usahanya membuahkan hasil.
Beberapa bulan lalu, kakek bernama Bakar Che Ahmad dari Kampung Tebak, Kemamam, Malaysia merenovasi rumahnya.
Jika biasanya merenovasi rumah menggunakan batu bata ataupun semen, kakek itu justru menggunakan 69 tempat sampah plastik.
Dia sengaja menggunakan sampah plastik karena dia ingin merenovasi rumahnya menjadi rumah terapung.
Dikutip dari TribunJatim.com, puluhan botol plastik itu berfungsi sebagai pukat untuk memastikan rumah mengapung dan tidak terendam saat banjir.
Bahkan rumah bisa mengapung di ketinggian 5 meter (m).
Diketahui, ide itu muncul setelah rumah sang kakek dan istrinya, Fatimah Salleh, sering kebanjiran.
Total biaya pembangunan rumah apung berjumlah RM47.000.
Baca juga: Viral Fans Fanatik Argentina Namai Sang Cucu Muhammad Messi, Warganet: Semoga Pintar Main Bola
Baca juga: Setelah Viral Wanita Kebaya Merah, Kini Polisi Dalami Video Syur Wanita Kebaya Hijau
Sementara itu, pada baru-baru ini, anak kakek itu mengungkap keadaan rumah sang ayah yang tidak ditenggelami air ketika musim banjir.
Padahal dulu ayahnya sempat diejek orang-orang karena membangun rumah terapung.
Namun kini, keputusan sang ayah membangun rumah terapung justru membuahkan hasil.
Menurut keterangannya, ayahnya telah memasang tiang pengikat rumah untuk memastikan rumah tersebut tidak hanyut jauh dari lokasi asal meski sedang dilanda banjir.
Mengenai hal itu, keluarga kakek itu berharap ide tersebut boleh dijadikan inspirasi untuk semua orang.
Video tersebut telah hampir ditonton sebanyak 2.9 juta pengguna dan rata-rata netizen memberikan pujian.
Mereka kagum karena sang kakek memiliki kreativitas yang luar biasa.
Rumah Warga Tak Mampu Dalamnya Sangat Rapi, Luarnya Kumuh
Melansir dari TribunStyle ( grup TribunJatim.com ), cerita tentang rumah keluarga tak mampu ini dibagikan oleh pemilik akun Twitter bernama @mulia__aziz.
Diberitakan Borak Daily, Maznah Ismail, seorang pelajar dari UTM Skudai Malaysia, tinggal bersama keluarga kakaknya yang kurang mampu.
Rumah sang kakak yang bernama Radzuan Ismail itu terletak di Malan, Dangi, Malaysia.
Sehari-hari, Radzuan Ismail bekerja sebagai buruh di perkebunan kelapa sawit.
Setiap bulannya, ia menerima gaji sebesar Rp 4 juta, padahal Radzuan memiliki seorang istri dan 6 anak yang harus dinafkahi.
Gaji yang ia dapat hanya cukup untuk keperluan sehari-hari.
Praktis tak ada dana untuk membangun rumah yang layak.
Dari foto-foto yang beredar, Radzuan dan keluarganya hanya tinggal di bangunan semi permanen yang terletak di sebuah lahan kosong.
Tak ada dinding kokoh di rumah tersebut.
Rumah Radzuan Ismail hanya terdiri dari beberapa seng yang saling digabungkan.
Bahkan beberapa bagian hanya menggunakan kain untuk membatasi bagian dalam dan luar rumah.
Atapnya juga terbuat dari seng dan terpal seadanya.
Terlihat dari luar, kondisi rumah tersebut tampak memprihatinkan dan tak layak.
Namun, publik justru dibuat kagum dengan bagian dalam rumah.
Hal itu karena bagian dalam rumah terlihat begitu bersih meski kondisi seadanya.
Terdapat sebuah karpet biru yang menjadi alas.
Untuk tidur, Radzuan menggunakan tenda kemah sederhana yang dipasang di dalam rumah.
Peralatan makan dan masak ditata rapi di salah satu pojok ruangan.
Bahkan bagian luar rumah juga terjaga kebersihannya.
Tidak ada sampah berserakan, semua terawat dengan baik.
Apa yang ditemukan di rumah keluarga tak mampu ini pun menuai pujian publik.
Para netizen terkesan karena kondisi sulit tak membuat keluarga ini lalai menjaga kebersihan.
"Daun kering saja tak kelihatan, ini bukti meski miskin tapi tetap bisa jaga kebersihan."
"Kagum, rumah bersih bahkan ada sajadah, ini bukti miskin tak selalu kotor dan bodoh."
(*/Tribun-Medan.com)
Artikel ini telah tayang di TribunJatim.com
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/medan/foto/bank/originals/DULU-Dihina-Karena-Bangun-Rumah-dari-SampahKini-Kakek-Ini-Dipuji-Usai-Kena-Banjir-Rumahnya-Ngapung.jpg)