Viral Medsos

Forkoma PMKRI Kritik Bupati Lebak Iti Octavia Jayabaya soal Kisruh Perayaan Natal

Forum Komunikasi Alumni Perhimpunan Mahasiswa Katolik Indonesia (Forkoma PMKRI) kritik Bupati Lebak atas dugaan pelarangan ibadah Natal.

Editor: AbdiTumanggor
IST
Ketua Umum Forkoma PMKRI Hermawi Taslim (kedua dari kanan), Penasihat Forkoma PMKRI Leonardo J Renyut bersamq Sandra Nangoy (kiri) dan Heri Soba saat bertemu Presiden Joko Widodo (tengah) di Jakarta, Selasa (21/2/2017). (IST) 

TRIBUN-MEDAN.COM - Forum Komunikasi Alumni Perhimpunan Mahasiswa Katolik Indonesia (Forkoma PMKRI) kritik Bupati Lebak atas dugaan pelarangan ibadah Natal.

Dugaan larangan Bupati Lebak Iti Octavia Jayabaya atas rencana ibadah Natal di Kecamatan Maja tersebut mendapat kritikan dari Hermawi Taslim, Ketua Forum Komunikasi Alumni Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik indonesia (Forkoma PMKRI).

Menurut Taslim tidak selayaknya Bupati melakukan pelarangan mengingat beribadah adalah merupakan hak azazi yang paling mendasar. Apalagi di kawasan Kecamatan Maja belum ada gereja. Justru Bupati seharusnya berterima kasih kepada warga yang berinisiatif mempersiapkan ibadah natal di Eco Club Citra Maja Raya.

"Maja adalah kota baru yang dibangun di era Pemerintahan Presiden Joko Widodo. Di kawasan itu sudah ada penghuni baru sekitar 5.000 keluarga, 2.500 di antaranya tinggal di kawasan Citra Maja Raya, perumahan yang dibangun oleh Ciputra. Kawasan itu ramai sekali, layaknya kota baru, berbagai fasilitas umum sudah ada. Anehnya tidak satupun gereja di sana," ujar Taslim.

Ketua Umum Forkoma PMKRI Hermawi Taslim (kedua dari kanan), Penasihat Forkoma PMKRI Leonardo J Renyut bersamq Sandra Nangoy (kiri) dan Heri Soba saat bertemu Presiden Joko Widodo (tengah) di Jakarta, Selasa (21/2/2017). (IST)
Ketua Umum Forkoma PMKRI Hermawi Taslim (kedua dari kanan), Penasihat Forkoma PMKRI Leonardo J Renyut bersamq Sandra Nangoy (kiri) dan Heri Soba saat bertemu Presiden Joko Widodo (tengah) di Jakarta, Selasa (21/2/2017). (IST)

Masih menurut Taslim, arahan Bupati Iti Octavia yang mengatakan perayaan Natal seharusnya di tempat resmi seperti di gereja menunjukkan bahwa bupati sama sekali tidak memiliki wawasan keagamaan yang memadai.

"Natal itu bisa di mana saja, Natal kan memperingati kelahiran Yesus. Tidak ada keharusan melaksanakan Natal di gereja, tradisi umat Kristen selama beribu tahun, perayaan Natal bisa dilakukan di mana saja,"ujar pengacara senior ini.

Ajakan Bupati Iti Octavia agar Natal dirayakan di Rangkas Bitung yang merupakan ibu kota Kabupaten Lebak, menurut Taslim, tidak realistis karena jarak antara Maja dan Rangkas Bitung sekitar 12 kilometer.

"Itu jelas sangat menyulitkan dan memberatkan bagi umat yang tidak memiliki kendaraan sendiri. Pemerintah seharusnya mambantu memfasilitasi dan mempermudah warga dalam menjalankan ibadah agama, bukannya sebaliknya," ujar Taslim.

Taslim mengaku mendapat banyak keluhan dari umat Kristen atas keputusan bupati yang kurang bijaksana itu.

"Sebagai anak bangsa, kita sedih, kok hal-hal yang seperti ini masih saja terjadi di era sekarang ini," ujar Taslim yang kerap diundang di berbagai Forum Internasional di Vatikan itu.

Bupati Lebak Iti Octavia Jayabaya (berbaju putih) -
Bupati Lebak Iti Octavia Jayabaya (berbaju putih) - (TRIBUN/DANY PERMANA)

Selanjutnya Baca: VIRAL Bupati Lebak Disebut Larang Perayaan Natal, Ternyata Begini Duduk Perkara Sebenarnya

(*/tribun-medan.com)

Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved