Piala Dunia di Kedai Tok Awang

Modric tak Pernah Takut Messi

Kalah 0-3 di Piala Dunia 2018 membuat Argentina waspada. Argentina tahu daya sengat Kroasia. Argentina paham betul Krosia tak boleh dikasih angin.

Penulis: T. Agus Khaidir | Editor: T. Agus Khaidir
AFP/JAVIER SORIANO
BENTROK - Pemain Paris Saint-Germain berkebangsaan Argentina Lionel Messi (kiri) tersungkur mendapatkan tekel dari pemain Real Madrid berkebangsaan Kroasia Luka Modric, pada pertandingan putaran kedua babak 16 besar Liga Champions 2021-2022 di Santiago Bernabeu Stadium, Madrid, Spanyol, 9 Maret 2022. Modric dan Messi akan bentrok memperkuat tim nasional negara masing-masing di babak Semi Final Piala Dunia 2022 yang digelar Rabu (14/12/2022) dini hari WIB. 

Piala Dunia 2022 sampai juga di babak semi final. Sungguh bukan turnamen yang mulus. Kalau diingat-ingat sebenarnya turnamen-turnamen sebelumnya juga demikian, tapi memang baru Qatar yang diiringi begitu banyak kontroversi.

Mulai dari isu suap bidding, pelanggaran-pelanggaran Hak Azasi Manusia (HAM), selentingan pengaturan skor yang menguntungkan tuan rumah, serta siasat-siasat –yang dianggap bulus dan tak sportif– dalam rangka memilih lawan di fase gugur.

Namun Piala Dunia 2022 sampai juga di semi final. Empat tim tersisa: Kroasia, Argentina, Maroko, dan Prancis. Mungkin bukan yang terkuat. Bukan yang terdahsyat.

Mungkin pula ada campur tangan keberuntungan yang mereka bisa mengalahkan lawan-lawannya. Semua kemungkinan boleh saja dikemukakan, pastinya, mereka memang sudah sampai di semi final.

Dua yang disebut pertama dijadwal berlaga di Lusail Stadium, Rabu, 14 Desember dini hari WIB. Dua bintang besar akan berhadapan, Luka Modric dan Lionel Messi.

“Ini kayak pertemuan sehari-hari aja. Sudah sering main orang ni dua. Pas masih sama-sama di Liga Spanyol, paling enggak, dalam setahun pasti ketemu dua kali di El Clasico,” kata Jek Buntal.

Sejak masuk babak semi final, Jek mendadak mengalihkan dukungannya ke negara yang dalam asumsinya lebih “diremehkan”, Kroasia dan Maroko. Sebelumnya, tidak jelas tim mana yang ia dukung. Kemungkinan antara Jerman, Belanda, atau Portugal.

RIVALITAS - (Foto Kombinasi) Pemain Tim Nasional Kroasia Luka Modric dan pemain Tim Nasional Argentina Lionel Messi kala berseragam Real Madrid dan Barcelona serta Paris Saint German. Kroasia dan Argentina akan berhadapan di babak semi final Piala Dunia 2022 yang digelar Rabu (14/12/2022) dini hari WIB.
RIVALITAS - (Foto Kombinasi) Pemain Tim Nasional Kroasia Luka Modric dan pemain Tim Nasional Argentina Lionel Messi kala berseragam Real Madrid dan Barcelona serta Paris Saint German. Kroasia dan Argentina akan berhadapan di babak semi final Piala Dunia 2022 yang digelar Rabu (14/12/2022) dini hari WIB. (AFP/Geoffroy VAN DER HASSELT/JOSEP LAGO/ LLUIS GENE/OSCAR DEL POZO/ Kirill KUDRYAVTSEV)

“Dan satu yang pasti,” sergah Leman Dogol, “Modric tak pernah takut sama Messi. Percaya diri kali kawan ini di lapangan. Apalagi sekarang. Kelen tengok, lah, cemana mainnya waktu lawan Brasil. Dingin, tenang, tapi menghanyutkan. Enggak satu orang pun pemain Brasil bisa ambil bola dari kakinya.”

Leman menambahkan, setidaknya sampai sejauh ini, usia bagi Luka Modric tidak lebih dari sekadar angka. September kemarin ia genap 37 tahun. Namun sejak laga pertama kontra Maroko, sama sekali tidak kelihatan tanda-tanda ketuaan itu.

Modric selalu masuk starting line up dan nyaris bermain full. Dia hanya ditarik keluar saat melawan Kanada, di menit 86, kala Kroasia sudah unggul 3-1 (Kroasia menambah satu gol lagi di menit 94). Melawan Jepang, pelatih Kroasia Zlatko Dalic menggantinya di menit 99.

Mak Idam menyahuti Jek dan Leman. Bilangnya, duel singa-singa tua ini akan jadi sisi menarik tersendiri dari laga keenam antarkedua tim. Sebelumnya, Kroasia dan Argentina telah bertanding sebanyak enam kali.

Secara keseluruhan kedudukan berimbang. Kroasia menang dua kali, Argentina menang dua kali, satu pertandingan lainnya seri.

Namun laga terakhir lebih memihak ke Kroasia. Laga berlangsung di Nizhny Novgorod Stadium, Rusia, pada babak penyisihan grup Piala Dunia 2018. Kroasia menang tiga gol tanpa balas. Rebic, Modric, dan Rakitic membobol gawang Wilfredo Caballero.

Tepukul kali, lah, pastinya, Argentina kalah segitu telaknya. Entah-entah pun trauma pulak. Apalagi, di tim Kroasia sekarang, ada enam pemain yang tersisa dari tim yang ngebantai mereka waktu itu,” ucap Mak Idam pula.

Dejan Lovren, Marcelo Brozovic, Ivan Perisic, Andrei Kamaric, Mateo Kovacic, dan –sudah barang tentu– Luka Modric, masih berseragam Kroasia.

Adapun di kubu Argentina hanya tiga pemain tersisa; Nicholas Otamendi, Angel di Maria, dan Lionel Messi.

Apakah mereka trauma? Barangkali tidak persis begitu. Luka atas kekalahan itu rasa-rasanya belum seberapa jika dibanding, misalnya, luka Brasil tatkala dipermalukan Jerman 1-7 di kandang sendiri.

Toh, walau kalah, Argentina tetap lolos dari fase penyisihan.

Namun tentunya mereka jadi jauh lebih waspada. Argentina tahu daya sengat Kroasia. Argentina paham betul Krosia tak boleh dikasih angin.

"Ibarat kata kalok dibiarkan ngelunjak. Makanya, kalok nggak mau rusak, harus dimatikan cepat-cepat,” kata Lek Tuman yang dibenarkan Jontra Polta.

“Tapi masalahnya, sampek pertandingan perempat final kemarin, enggak ada yang bisa matikan orang itu,” sergah Jek Buntal. “Jangankan yang cepat-cepat, yang lambat-lambat jugak tak ada. Brasil yang paling dekat, sudah hampir menang, tapi itulah, masih ada 15 menit perasaan udah di atas angin pulak orang tu. Dimasukkan pelatihnya ampas kayak Si Fred. Rusak ke mana-mana jadinya.”

Singgungan perihal Fred, tumben, tidak lantas membuat percakapan bergeser ke Brasil. Lek Tuman, Mak Idam, Leman Dogol, dan Jontra Polta menyebut kekonyolan Tite, kecil kemungkinan kembali diulang Lionel Scaloni, Pelatih Kepala Argentina.

Selain memang tidak memiliki pemain seperti Fred, gaya bermain Argentina juga cenderung lebih rapat ketimbang Brasil. Di lain sisi, lebih nakal juga.

ADU STRATEGI - (Foto Kombinasi) Pelatih Kepala Tim Nasional Argentina Lionel Scaloni (kiri) dan Pelatih Kepala Tim Nasional Kroasia Zlatko Dalic dalam aksi masing-masing di laga Piala Dunia 2022. Kedua pelatih akan beradu strategi pada laga semi final Piala Dunia 2022 yang mempertemukan Kroasia dan Argentina, Rabu (14/12/2022) dini hari WIB.
ADU STRATEGI - (Foto Kombinasi) Pelatih Kepala Tim Nasional Argentina Lionel Scaloni (kiri) dan Pelatih Kepala Tim Nasional Kroasia Zlatko Dalic dalam aksi masing-masing di laga Piala Dunia 2022. Kedua pelatih akan beradu strategi pada laga semi final Piala Dunia 2022 yang mempertemukan Kroasia dan Argentina, Rabu (14/12/2022) dini hari WIB. (AFP/Juan MABROMATA/Jack GUEZ)

Ini kelihatan sekali pada laga kontra Belanda. Pola 3-5-2 kerap bertransisi jadi 5-3-2, dengan Rodrigo De Paul dan Alexis MacAllister, pemain berdarah Irlandia sebagai poros permainan di lini tengah bersama Enzo Jeremías Fernandez yang nyaris tidak pernah berhenti bergerak sepanjang laga. Dia masih bisa melakukan sprint, lari kencang dengan intensitas tinggi di menit-menit akhir babak perpanjangan waktu.

Dengan kata lain, Argentina, lebih bertenaga ketimbang Brasil. “Dan satu lagi, jangan pernah dilupa, mereka punya Messi. Brasil tidak punya. Ada Neymar, tapi dia nggak seperti Messi,” ujar Jontra Polta

Pada intinya, Brasil tidak memiliki gelandang kreatif. Mereka bermain dengan dua pemain bertipikal pivot, pemain yang lebih kuat dalam bertahan ketimbang menyerang pada diri Casemiro dan Lucas Paqueta.

Ini membuat Tite menempatkan Neymar benar-benar sebagai pemain nomor 10. Posisi yang sebenarnya sudah lama tidak ia tempati, termasuk di klub.

Neymar canggung dengan posisi ini. Messi, terang saja, tidak. Sebaliknya ia justru amat nyaman menjadi sentral dari segenap alur permainan Argentina. Messi menggendong Argentina sepenuhnya, dan tak masalah, lantaran memang ini yang ia kehendaki.

“Iya, karena sebenarnya memang masih sanggup jugak dia. Soal menggendong ini, Ronaldo pastilah mau jugak. Masalahnya, dia yang nggak kuat lagi. Udah gemetar lututnya. Udah berasap. Makanya didudukkan Santos dia di bangku cadangan,” kata Lek Tuman sembari tertawa.

Dalam upayanya menggendong Argentina, Messi mendapat bantuan dari pemain-pemain muda, plus para senior yang tunduk pada segenap “titah-perintahnya”.

Dalam situasi yang sedikit berbeda, Luka Modric juga seorang ‘big bos’ di Tim Nasional Kroasia. Maka bentrok bisa dipastikan berlangsung sengit, yang sangat boleh jadi akan memanjang sampai ke babak tambahan, bahkan penalti.

Sampai di sini, di Kedai Tok Awang terbentuk dua kubu. Lek Tuman, Mak Idam, dan Leman Dogol memegang Kroasia. Sebaliknya Jek Buntal dan Sudung yang sedari tadi sama sekali tidak bicara lantaran serius menonton drama seri ‘Kupu-kupu Malam’, lebih condong ke Argentina.

Alasan mereka, kedua kiper sama-sama jago penalti, tapi dari sisi ketenangan pemain dalam melakukan eksekusi, Argentina sedikit lebih baik dari Kroasia.

Perdebatan saling adu analisis dan argumentasi akhirnya putus setelah Ocik Nensi melempar pertanyaan. "Eh, betewe, ada yang tahu nggak kelen siapa Ivana Knoll? Kok, sering kali kudengar namanya belakangan ini. Bagus, lah, pastinya, ya? Bagus mana sama Maria Vania?" (t agus khaidir)

SUPORTER - Suporter Tim Nasional Kroasia yang merupakan seorang model dan influencer media sosial Ivana Knoll berpose saat difoto di sela-sela pertandingan babak Penyisihan Grup F Piala Dunia 2022 kontra Belgia di Ahmad Bin Ali Stadium, Al-Rayyan, sebelah barat Kota Doha, Qatar, 1 Desember 2022. Knoll merupakan suporter fanatik yang hadir dalam tiap laga Tim Nasional Kroasia sejak Piala Dunia 2014.
SUPORTER - Suporter Tim Nasional Kroasia yang merupakan seorang model dan influencer media sosial Ivana Knoll berpose saat difoto di sela-sela pertandingan babak Penyisihan Grup F Piala Dunia 2022 kontra Belgia di Ahmad Bin Ali Stadium, Al-Rayyan, sebelah barat Kota Doha, Qatar, 1 Desember 2022. Knoll merupakan suporter fanatik yang hadir dalam tiap laga Tim Nasional Kroasia sejak Piala Dunia 2014. (AFP/OZAN KOSE)
Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved