Berita Seleb
Ifan Seventeen Geram Konsernya Dibubarkan Paksa hingga Disinggung Soal Tsunami: Ini Masalah Etika!
Musisi Ifan Seventeen mengungkapkan kekesalannya usai konser privat yang digelar di Banyuwangi, Jawa Timur dihentikan mendadak oleh petugas keamanan.
TRIBUN-MEDAN.com – Musisi Ifan Seventeen mengungkapkan kekesalannya usai konser privat yang digelar di Banyuwangi, Jawa Timur dihentikan mendadak oleh petugas keamanan.
Tak mau hal itu terulang lagi, Ifan Seventeen pun menyampaikan beberapa poin yang ia anggap sebagai masalah.
Ifan Seventeen juga sangat menyayangkan kinerja buruk antara pihak event organizer (EO) dan pihak lokasi, hingga acara konsernya harus dihentikan paksa.
Kekesalan Ifan Seventeen itu ditumpahkannnya melalui unggahan Instagram pribadinya.
"INI SOAL ETIKA! Gini loh bapak2 security yang terhormat, kalau(pun) dalam pelaksanaan ada hal-hal yang tidak sesuai diperjanjian antara pihak penyelenggara & pihak hotel tempat acara.”
“Biasanya perihal batas waktu acara, monggo diselesaikan dulu dengan eo nya, dengan cara baik2," kata Ifan Seventeen.
Dalam unggahan tersebut, Ifan Seventeen juga membagikan detik-detik saat sekuriti memintanya untuk berhenti menyanyi sekaligus menghentikan acara yang sedang berlangsung.
Ifan Seventeen menegaskan bahwa ia hanya mengisi acara sesuai undangan yang diterima, sehingga ia akan bekerja secara profesional.
"Kami ini diundang pihak penyelenggara dalam rangka menghibur sebagai bentuk pekerjaan kami.”
“Jadi selama pihak eo ataupun pihak penyelenggara tidak menginstruksikan (lewat manager kami) untuk berhenti, kami tidak akan berhenti, itu bentuk PROFESIONALISMEnya," tuturnya.
Mengingat kejadian tersebut sering terjadi, Ifan Seventeen berusaha mengingatkan agar sekuriti atau petugas keamanan konser mengerti posisi pengisi acara di atas panggung.
Menurutnya, petugas keamanan tidak sepatutnya naik ke atas panggung untuk menghentikan acara, tetapi sebaiknya menghubungi pihak panitia dahulu.
"Karna ini sering terjadi, semoga menjadi pelajaran untuk bapak bapak keamanan dimanapun, kami musisi ini diundang pak, bukan yang punya acara.”
“Jadi kalau ada yang tidak sesuai, hub panitianya, bukan dengan cara sok jagoan petantang petenteng naik ke atas panggung lalu berteriak kepada kami," katanya.
Tak berhenti sampai sana, Ifan Seventeen kemudian menyinggung orang-orang bermasalah yang terlibat dalam konser tersebut.
“Kalo tidak bisa elegant setidaknya jangan bodoh," jelasnya.
Warganet pun ramai berkomentar dalam unggahan Ifan itu, tak sedikit yang memberikan dukungan kepada Grup band tersebut.
Namun di balik ramainya komentar yang memberi dukungan, ternyata masih saja ada warganet yang jahil.
Warganet tersebut malah menyinggung tragedi tsunami Banten yang menewaskan 3 personel Seventeen 2018 silam.
Jelas komentar nyinyir itu membuat Ifan dan personil lainnya murka.
Yudhi Rus Harjanto yang diketahui sebagai gitaris pertama Seventeen sekaligus pendiri Seventeen juga ikut marah.
"Kata security, masih mending cuma ditegur security daripada ditegur gempa & tsunami. Ingatkan tsunami 2018 yang dialami. Bukan masalah etika, etika bisa kami cari sendiri," komentar akun @dra_as
Yudhi Rus Harjanto melalui akun Instagram @joddie_rose meminta pemilik akun @dra_ash untuk segera meminta maaf.
Apabila permintaan maaf tidak diterima pihak band dalam waktu 24 jam, Yudhi berencana membawa masalah ini ke jalur hukum.
"Saya peringatkan ya jangan bawa bawa tragedi yang menimpa keluarga kami. 1 x 24 jam kamu ga minta maaf @divisihumaspolri siap ketuk pintu rumahmu saya tunggu dari sekarang!" tulis Yudhi Rus Harjanto.
Bukannya meminta maaf, pemilik akun @dra_ash hanya menghapus komentarnya di postingan Ifan Seventeen.
Rekan Ifan Seventeen itu pun menyebut akunnya diblokir netizen yang bersangkutan.
(cr18/tribun- medan.com)
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/medan/foto/bank/originals/Ifan-Seventeen-Geram-Konsernya-Dibubarkan-Paksa-hingga-Disinggung-Soal-Tsunami-Ini-Masalah-Etika.jpg)