Disti Nuaridho Beri 3 Pesan untuk Forum Komunikasi Diniyah Takmiliyah Kota Medan

Disti Nuaridho, selaku penasehat FKDT Kota Medan sampaikan 3 pesan penting di acara pelepasan dan do'a bersama peserta Porsadin tingkat nasional Ke-V.

Tribun Medan/HO
Disti Nuaridho, selaku penasehat FKDT Kota Medan menyampaikan 3 pesan penting saat acara pelepasan dan Do'a bersama peserta Porsadin tingkat nasional Ke-V. 

TRIBUN-MEDAN.com, MEDAN - Moment acara pelepasan dan Do'a bersama keberangkatan santri/santriwati peserta Porsadin (Pekan Olahraga Santri Diniyah) tingkat nasional Ke-V mewakili Kota Medan, Provinsi Sumatera Utara yang akan berlangsung di Kota Bandung,Jawa Barat tgl 01-04 Desember kemarin, dimanfaatkan oleh Disti Nuaridho, selaku penasehat FKDT Kota Medan menyampaikan 3 pesan penting, sebagai berikut :

Pertama, senantiasa Menjaga Anak-Anak kita.

Disti berpesan, agar senantiasa seluruh kepala Madrasah, guru-guru, dan seluruh orang tua Santri/santriwati yang mengaji di MDTA agar senantiasa menjaga anak-anak kita. Fenomena tawuran yang sering terjadi belakangan ini, harus kita jadikan pelajaran buat kita sebagai orang tua agar meningkatkan dan memperketat pengawasan serta pendidikan akhlak terhadap anak-anak kita. Anak-anak kita bukan hanya tanggung jawab guru-guru di sekolah/madrasah, tapi pada dasarnya adalah tanggung jawab kita sebagai orang tuanya di rumah, Untuk itu mari kita senantiasa menjaga anak2 kita,imbuhnya. Hari ini mungkin mereka adalah anak-anak yang baik dan berprestasi, tapi belum tentu besok juga sama, maka dari itu, keistiqomahan itu penting buat para orang tua dalam menjaga anak dan mendidik mereka.

Kedua, senantiasa menjaga jama'ah kita.

Disti menambahkan dalam sambutannya, untuk senantiasa menjaga jama'ah, yakni jama'ah FKDT Kota Medan. Jama'ah kita cukup besar, kita punya pengurus FKDT di 20 Kecamatan, yang mana ada minimal 10-20 madrasah sedikitnya di tiap kecamatan. Di setiap madrasah memiliki sedikitnya 50 orang santri. Maka kita memiliki sedikitnya 10 rb orang santri se-kota medan. Maka dengan jama'ah yang cukup besat tersebut. Kita harus dapat menjaga soliditas dan kekuatan jama'ah kita agar tidak gampang rapuh. Dengan kekuatan berjama'ah, kita bisa melakukan apa saja. Imbuhnya.

Ketiga, Jadikan Porsadin ini tidak berorientasi pada hasil, tapi berorientasilah pada proses.

Anak-anak kita yang akan mengikuti Porsadin Tingkat Nasional Ke-V ini, mereka sudah menjadi pemenang. Dengan mereka mampu menjadi utusan Kota Medan, bahkan Provinsi Sumatera Utara saja, itu sudah merupakan prestasi yang sangat luar biasa. Maka dari itu, jangan menanamkan beban pada mereka pada gelaran Porsadin V tingkat Nasional nanti untuk semata-mata hanya menjadi pemenang. Jadikan Kompetisi atau perlombaan ini, berorientasi pada proses bukan pada hasil, sehingga mereka tidak menjadi beban, kesehatan adalah yang utama. Fikiran dan badan mereka harus fresh, maka dari itu manfaatkan waktu dan kesempatan luang disana untuk juga mengajak jalan-jalan anak-anak, tanamkan kenangan indah pada anak-anak, karena belum tentu esok mereka akan mengalami hal seperti ini untuk yang kedua kalinya, sambil tertawa disti bersama para orang tua dan anak-anak.

(*)

Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved