Viral Medsos
Peringatan Luhut ke Pejabat yang Perlambat Urus Perizinan: Masih Mau Jabatan Kau Lanjut atau Enggak?
Mantan Menko Polhukam ini bilang, dengan kecepatan perizinan tersebut, Indonesia bisa menghadapi situasi ketidakpastian global.
TRIBUN-MEDAN.COM - Menteri Koordinator bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves), Luhut Binsar Pandjaitan memperingatkan kepada pejabat yang berwenang mengurus perizinan agar tidak mempersulit atau memperlambat izin para investor yang berinvestasi ke Indonesia.
"Yang tinggal masalah tadi, jangan sampai ada izin (dipersulit) makanya saya turun tangan kalau gini. Kalau ada (dipersulit izinnya) saya langsung telepon sendiri 'kau masih mau jabatan kau (lanjut) atau enggak? itu saja"," ucapnya dalam Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia, dikutip Sabtu (3/12/2022).
Karena kata Luhut, sudah seharusnya perizinan yang dikeluarkan tidak diperlambat sesuai aturan. Terlebih lagi sekarang ini, mengurus izin usaha bisa melalui sistem terintegrasi secara daring (online) atau OSS.
"Ya harus jalan, jadi sesuai dengan aturan yang ada. Aturan bukan tidak melanggar aturan jangan salah, tapi harus sesuai aturan, jangan diperlambat," ujarnya.
Mantan Menko Polhukam ini bilang, dengan kecepatan perizinan tersebut, Indonesia bisa menghadapi situasi ketidakpastian global.
Dengan cara banyaknya para investor yang masuk ke Tanah Air.
"Karena apa? kita menghadapi perfect storm ini, kita harus betul-betul memberikan contoh bahwa kita we can do it. Mungkin Anda akan dengar dalam dua, tiga hari ini salah satu big company di dunia atau maker (pembuat/produksi) akan masuk di kita," kata Luhut.
Sebelumnya, Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia mengungkapkan, sulitnya membuat izin usaha di Indonesia ketika belum diatur satu pintu yang terintegrasi.
Mantan pengusaha ini bahkan menyebut, saat itu mengurus izin usaha tak tentu waktu.
Tak heran, tingkat kemudahan berusaha (ease of doing business/EoDB) di Indonesia tak kunjung membaik.
Bahlil menyebut, ribetnya mengurus izin usaha ini membuat Indonesia sulit bersaing dengan negara lain dalam menarik investasi.
Padahal yang diinginkan pengusaha maupun investor ketika menanamkan modal hanya ada 4, yakni kepastian waktu dalam perizinan, kemudahan izin, transparansi, dan efisiensi.
• Luhut Pandjaitan: Pajak Kita Naik Bukan Datang Tiba-tiba dari Batu. . .
Luhut: Kita Jangan Jadi Negara Alien..
Luhut pun mengingatkan, agar tahun depan tidak ada lagi hambatan perizinan yang menyulitkan para investor berinvestasi di Indonesia.
"Jadi jangan kita bikin masalah dengan keadaan yang sulit ini di tahun depan. Kita harus semua bisa smooth. Kita jangan beda dari negara-negara lain di ASEAN. Kita jangan jadi negara alien yang orang lain memberikan bagus, kita malah memberikan sulit pada orang lain," kata Luhut.
Dia mencontohkan masih lambatnya dalam perizinan dalam analisis mengenai dampak lingkungan (Amdal) bagi para investor yang berinvestasi di Indonesia.
"Persetujuan mengenai Amdal, kelihatan masih lambat. Ini kemarin komplain di daerah yang kami terima dan kami berharap ini nanti di Kementerian investasi akan bisa dituntaskan. Karena ini menjadi isu," ungkap dia.
Pasalnya kata Luhut, pengajuan Amdal dari PT Vale Indonesia Tbk di Blok Pomalaa, Sulawesi Tenggara sampai saat ini belum dikeluarkan. Padahal, perusahaan tersebut telah mengajukan sejak 6 bulan yang lalu.
"Jadi saya minta para deputi di Kementerian Investasi, tolong di-address. Orang investasi ground breaking kemarin 4,5 miliar dollar AS di Pomalaa, itu belum selesai Amdalnya. Padahal, mereka sudah nunggu enam bulan. Jadi saya mohon, nanti dari deputi Kementerian Investasi supaya memperhatikan masalah ini," ujarnya.
Selain itu, Luhut yang pernah menjadi Pelaksana Tugas (Plt) Menteri ESDM ini meminta kepada Kementerian Investasi untuk memperbaiki sistem Online Single Submission Risk Based Approach (OSS RBA).
"Kemudian juga saya minta kendala non-teknis implementasi sistem RBA ini perlu nanti diperbaiki. Jadi kita harus melakukan juga introspeksi. Kementerian Investasi melakukan intropeksi juga melihat ini, di mana kendala-kendala tadi harus kita perbaiki. Karena waktu tinggal 2 tahun kurang," ucap dia.
(*/tribun-medan.com/kompas.com)
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/medan/foto/bank/originals/luhut-binsar-pandjaitan-yakin-covid-19-melandai-pekan-ini_raf.jpg)