Viral Medsos

Enam Jam Terkubur Reruntuhan, Nurhayati (27) Berhasil Diselamatkan, Kondisi Kakinya Patah Tulang

Mata Nurhayati (27) berkaca-kaca saat ingatannya ditarik pada peristiwa mengerikan yang ia alami saat terjadinya gempa Cianjur.

Editor: AbdiTumanggor
KOMPAS.com/Bagus Puji Panuntun
Nurhayati (27) korban gempa bumi Cianjur tengah dirawat di di RSUD Cibabat, Rabu (23/11/2022).(KOMPAS.com/Bagus Puji Panuntun) 

TRIBUN-MEDAN.COM - Enam Jam Terkubur Reruntuhan, Nurhayati (27) Berhasil Diselamatkan, Kondisi Kakinya Patah Tulang.

Mata Nurhayati (27) berkaca-kaca saat ingatannya ditarik pada peristiwa mengerikan yang ia alami saat terjadinya gempa Cianjur.

Tanpa tanda-tanda, tempat tinggalnya diguncang gempa bumi bermagnitudo 5,6 yang memorak-porandakan Kampung Garogol, RT 05 RW 03, Desa Cibulakan, Kecamatan Cugenang, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat.

Nurhayati ingat betul saat kejadian, langit Cianjur sedang cerah, matahari berada tepat di ubun-ubun kepala, para petani tengah beristirahat dan berteduh dari terik matahari.

Saat itu pula Nur, sapaan Nurhayati, sedang berada di dalam sebuah gedung madrasah dan tengah mengaji bersama warga lainnya.

Para petugas dan relawan di lokasi bencana gempa Cianjur mengaku mendengar suara minta tolong dari balik reruntuhan bangunan.
Para petugas di lokasi bencana gempa Cianjur mengaku mendengar suara minta tolong dari balik reruntuhan bangunan. (HO)

"Waktu itu saya lagi mengaji di madrasah, terus terasa goyang dan saat mau berdiri itu (bangunan) langsung runtuh," kata Nurhayati saat ditemui di RSUD Cibabat, Cimahi, Jawa Barat, Rabu (23/11/2022).

Hanya sekali goyangan, bangunan madrasah itu langsung ambruk seketika. Atap bangunan dan tembok di ruangan itu runtuh.

"Setelah madrasah runtuh, di sana masih terasa goyang terus sebentar-sebentar. Tapi kalau madrasah pas sekali goyang langsung ambruk," ucap Nur.

Seisi ruangan panik, jemaah yang tengah mengaji di dalam gedung seketika lari tunggang langgang menyelamatkan diri.

Sementara Nur terjebak di dalam gedung selama berjam-jam. Dia tertimpa reruntuhan bangunan sehingga membuatnya cedera.

"Saat itu jemaahnya banyak, ada yang menyelamatkan diri keluar. Tapi kalau saya terjebak (tertimbun) di dalam dari jam 2 siang sampai jam 6 magrib," kata Nur mencoba mengingatnya.

Pencarian korban gempa Cianjur terus dilakukan
Pencarian korban gempa Cianjur terus dilakukan (HO / Tribun Medan)

Selama empat jam terkubur reruntuhan, Nur hanya bisa pasrah dan tak henti-henti memanjatkan doa berharap ada malaikat yang menolongnya dari reruntuhan.

Betul saja, warga dan relawan menemukan Nur yang sudah lemas dan tak berdaya terjebak tembok bangunan yang menindih tubuhnya.

"Saya baru dievakuasi jam 6 pas magrib dengan cara material bangunannya diangkat dulu secara manual," tutur Nur.

Tubuh Nur yang sudah tak berdaya akhirnya berhasil dievakuasi. Setelah lolos dari timbunan bangunan, Nur mencoba berdiri. Namun, kakinya tak kuat untuk bertumpu.

Setelah diperiksa, Nur mengalami luka lecet di sekujur tubuhnya dan mengalami patah tulang kaki sehingga harus menjalani operasi di RSUD Cibabat.

"Hari ini mau dioperasi untuk penanganan patah kaki. Semoga lancar," ujar dia.

Sebelumnya diberitakan, gempa M 5,6 yang mengguncang Cianjur, Senin (21/11/2022) siang, mengakibatkan 268 orang meninggal dan Dilaporkan juga 151 orang dilaporkan hilang dan masih dalam pencarian.

Selain itu, dari data yang diperoleh BNPB, ada1.083 orang yang mengalami luka dan mengungsi 58.362 orang.

Kemudian rumah rusak berat mencapai 6.570 unit. rumah rusak sedang 2.071 unit, dan rusak ringan 12.641 unit.

Baca juga: UPDATE Jumlah Korban Gempa Cianjur, Penjelasan Kepala BNPB Letjen Suharyanto dan Instruksi Jokowi

(*/tribun-medan.com)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Kisah Nurhayati, Terkubur 4 Jam di Reruntuhan Madrasah, Pasrah dan Berdoa Malaikat Menolongnya"

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved