Perang Dunia III
Di Saat KTT G20 Bali, Rudal Rusia Hantam Hantam Polandia Anggota NATO, Warning Perang Dunia III
Diketahui rudal jatuh setelah Rusia melakukan serangan baru ke Ukraina, dengan menembakkan sedikitnya 85 misil. Termasuk ke Kyiv dan kota perbatasan
TRIBUN-MEDAN.COM - Rudal Rusia dilaporkan menghantam sebuah desa di Polandia, Selasa (15/11/2022) waktu setempat.
Setidaknya dua orang dilaporkan tewas dalam kejadian tersebut.
Mengutip AFP, ini meningkatkan potensi eskalasi besar dari perang yang tengah terjadi antara Rusia dan Ukraina.
Polandia sendiri adalah negara anggota NATO.
Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg sendiri bereaksi atas laporan tersebut.
Ia mengatakan telah berbicara dengan Presiden Polandia Andrzej Duda.
"Saya menyampaikan belasungkawa atas hilangnya nyawa," tulis Stoltenberg di Twitter.
"NATO memantau situasi dan sekutu berkonsultasi dengan cermat. Penting bahwa semua fakta ditetapkan," tambahnya siaga.
Dalam update-nya, juru bicara NATO mengadakan pertemuan darurat dengan sekutu NATO Rabu (16/11/2022).
Fakta ini dianggap insiden tragis oleh aliansi militer itu.
"Sekretaris Jenderal memimpin pertemuan darurat duta besar NATO untuk membahas insiden tragis ini," kata juru bicara Oana Lungescu.
Baca juga: Rudal Rusia Hantam Polandia, Acara KTT G20 Bali Diundur 1,5 Jam, Presiden Jokowi Selamatkan Bidan
Baca juga: Rudal Rusia Hantam Polandia, 2 Orang Tewas, Presiden Biden dan NATO Gelar Pertemuan Darurat di Bali
Dalam sejumlah laporan media massa barat dan lokal, desa yang terkena hantaman rudal adalah Przewodow.
Desa ini berjarak 6 km (3,5 mil) dari perbatasan dengan Ukraina.
Diketahui rudal jatuh setelah Rusia melakukan serangan baru ke Ukraina, dengan menembakkan sedikitnya 85 misil. Termasuk ke Kyiv dan kota perbatasan dengan Polandia, Lviv.
Perlu diketahui, dalam perang Rusia dan Ukraina, NATO sendiri menegaskan tak akan terlibat di dalamnya.
Amerika Serikat (AS) juga menegaskan tak akan mengirim pasukan meski membantu persenjataan Ukraina.
Namun dalam Pasal 5 NATO, negara-negara NATO bisa turun menyerang suatu negara bila salah satu anggotanya diserang.
NATO sendiri terdiri dari 30 negara.
Sementara itu, Polandia meningkatkan kesiapan militernya setelah rudal Rusia dilaporkan menghantam wilayahnya.
Seorang juru bicara pemerintah mengatakan beberapa unit militer dalam keadaan siaga tinggi.
"Telah ada keputusan untuk meningkatkan kesiapan beberapa unit tempur dan dinas berseragam lainnya," kata juru bicara pemerintah Piotr Muller kepada wartawan di Warsawa.
Juru bicara pemerintah Polandia Piotr Muller mengatakan telah menempatkan beberapa unit militer dalam keadaan siaga tinggi, menyusul laporan rudal Rusia mendarat di wilayah Polandia.
“Telah ada keputusan untuk meningkatkan status kesiapan beberapa unit tempur dan dinas berseragam lainnya,” ujar Muller setelah rapat darurat dewan keamanan nasional di Warsawa.
Dia juga menambahkan pemerintah Polandia sedang memverifikasi apakah perlu meminta konsultasi berdasarkan Pasal 4 perjanjian aliansi militer NATO.
“Beberapa saat yang lalu kami memutuskan untuk memverifikasi apakah ada alasan untuk meluncurkan prosedur berdasarkan Pasal 4 Perjanjian Atlantik Utara,” ujar dia.
Pasal 4 melibatkan anggota NATO membawa masalah keamanan ke meja untuk diskusi sesama anggota, dan keputusan sesudahnya harus bulat.
Penerapan Pasal 4 NATO bisa memicu Perang Dunia III jika kemudian para anggota aliansi itu melancarkan serangan balasan ke Rusia yang dituduh menyerang Polandia.
Namun, NATO tak ingin gegabah memutuskan untuk langsung menerapkan Pasal 4 dalam menanggapi insiden serangan rudal di Polandia.
Sekutu NATO masih menggelar rapat darurat dan tengah melakukan investigasi terlebih dahulu.
Lokasi rudal Rusia jatuh di Przewodów di Polandia, di mana dua orang meninggal. (FACEBOOK/WoW - Wolski o Wojnie via The Guardian) (FACEBOOK/WoW - Wolski o Wojnie via The Guardian)
Dibantah Rusia
Terpisah, Kementerian Pertahanan Rusia membantah bahwa rudal mereka telah menghantam wilayah Polandia.
Mereka mengatakan bahwa laporan itu menggambarkan bentuk provokasi yang disengaja dilakukan untuk tujuan memperkeruh situasi yang terjadi.
"Tidak ada serangan terhadap sasaran di dekat perbatasan negara Ukraina-Polandia yang dilakukan dengan cara penghancuran Rusia," ujar Kementerian Pertahanan Rusia, dikutip dari Reuters.
Kementerian Pertahanan Rusia menyebut laporan tersebut sebagai "provokasi" yang dimaksudkan untuk meningkatkan ketegangan.
"Media massa dan pejabat Polandia melakukan provokasi yang disengaja untuk meningkatkan situasi dengan pernyataan mereka tentang dugaan dampak roket 'Rusia' di Przewodow (dekat perbatasan Ukraina)," kata Kementerian Pertahanan Rusia dalam pernyataan yang diposting online.
"Tembakan Rusia tidak melancarkan serangan di daerah antara perbatasan Ukraina-Polandia," tambah pernyataan Kementerian Pertahanan Rusia, sebagaimana dikutip dari Kantor berita AFP.
Kementerian Pertahanan Rusia juga mengatakan bahwa puing-puing yang diterbitkan oleh media massa Polandia dari tempat kejadian di Przewodow tidak ada hubungannya dengan senjata Rusia.
Media Polandia mengatakan rudal telah menghantam daerah di mana biji-bijian sedang mengering di Przewodow, sebuah desa di Polandia timur dekat perbatasan dengan Ukraina.
"Petugas pemadam kebakaran ada di tempat - tidak jelas apa yang terjadi," kata petugas pemadam kebakaran Lukasz Kucy.
Sementara itu, menurut Ukraina, Rusia pada Selasa telah di meluncurkan puluhan rudal di kota-kota di seluruh Ukraina.
Pada kejadian yang telah lalu, puing-puing dari serangan semacam itu diketahui sampai berjatuhan di Moldova, yang juga berbatasan dengan Ukraina.
Jika terkonfirmasi, serangan di wilayah Polandia akan menandai eskalasi yang signifikan dalam konflik Ukraina.
Pasal 5 perjanjian pendirian NATO mewajibkan negara-negara anggota untuk saling membantu jika terjadi serangan terhadap salah satunya.
Kementerian Pertahanan AS mengatakan tidak dapat menguatkan laporan media bahwa dua rudal Rusia telah mendarat di Polandia.
Namun, Kementerian Pertahanan AS mengaku sedang menyelidiki klaim tersebut.
Sementara, Juru bicara Kremlin Dmitry Peskov mengungkapkan bahwa dia tidak memiliki informasi tentang ledakan di Polandia.
Di sisi lain, Rusia memang menggempur kota-kota di seluruh Ukraina dengan rudal pada Selasa (15/11/2022).
Serangan itu merupakan salah satu gelombang serangan rudal terberat dalam hampir sembilan bulan terhitung sejak perang terjadi.
Beberapa rudal menghantam Lviv, yang berjarak kurang dari 80 kilometer dari perbatasan dengan Polandia.
Baca juga: Momen Pertemuan Presiden AS Joe Biden dengan Presiden China Xi Jinping di Bali
Baca juga: Presiden RI ke-6 SBY Sebut Pertemuan Joe Biden dan Xi Jinping Akan Membuat Dunia Lebih Damai
Serangan Rudal Rusia setelah Pertemuan AS dengan China
Dalam pemberitaan sebelumnya, sejarah pertemuan Joe Biden dan Xi Jinping terjadi di KTT G20 Bali.
Dilansir dari siaran langsung TimesNow, Senin (14/11/2022), kedua pemimpin negara itu melakukan pertemuan.
Pertemuan Joe Biden dan Xi Jinping di sela-sela KTT G20 Bali.
Adapun pertemuan digelar di Hotel Grand Hyatt, Nusa Dua, Bali , Senin (14/11/2022) pukul 17.30 WITA.
Presiden AS Joe Biden dan Presiden China Xi Jinping tampak berjabat tangan.
Ini merupakan pertemuan secara langsung tatap muka pertama kali sejak pandemi Covid-19.
Dalam pertemuan itu, Joe Biden menyerukan agar menurunkan ketegangan antara penguasa ekonomi terbesar dunia itu.
Mereka berbicara setidaknya selama dua jam.
Setelah itu Biden berencana mengadakan konferensi pers.
“Senang bertemu denganmu,” kata Biden kepada Xi dikutip dari Bloomberg, Senin (14/11/2022).
Kedua belah pihak duduk di meja konferensi panjang dengan pajangan bunga di antara mereka.
“Kami berbagi tanggung jawab dalam pandangan untuk menunjukkan bahwa China dan Amerika Serikat dapat mengelola perbedaan. Kami mencegah persaingan menjadi apa pun yang mendekati konflik, dan menemukan cara untuk bekerja sama dalam masalah global mendesak yang membutuhkan kerja sama timbal balik kami,” kata Biden di awal pertemuan.
Menurut Biden, AS dan China memainkan peran kunci dalam mengatasi tantangan global, mulai dari perubahan iklim hingga kerawanan pangan.
Biden berharap AS dan China dapat bekerja sama “Amerika Serikat siap untuk melakukan hal itu, bekerja dengan Anda, jika itu yang Anda inginkan.”
Di kesempatan yang sama, Xi Jinping pun menyapa Biden.
"Senang bertemu denganmu. Saat ini, hubungan China-AS berada dalam situasi sedemikian rupa sehingga kita semua sangat peduli. Karena ini bukan kepentingan mendasar kedua negara dan rakyat kita dan bukan itu yang diharapkan masyarakat internasional dari kita,” kata Xi Jinping, melalui penerjemah.
Dia mengatakan kedua belah pihak “perlu menemukan arah yang benar” dan “meningkatkan hubungan.”
“Seorang negarawan harus memikirkan dan tahu kemana harus memimpin negaranya."
"Dia juga harus memikirkan dan mengetahui bagaimana bergaul dengan negara lain dan dunia yang lebih luas."
"Umat manusia dihadapkan pada tantangan yang belum pernah terjadi sebelumnya."
"Dunia berharap China dan Amerika Serikat akan menangani hubungan itu dengan baik," ujar Xi Jinping dalam bahasa China yang diterjemahkan.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/medan/foto/bank/originals/Rudal-Sarmat-Rusia-bergerak-ke-Finlandia.jpg)