News Video
Puluhan Emak-Emak Geruduk SDN 058250 Perdamaian Langkat, Minta Kepala Sekolah turun dari Jabatannya
Puluhan emak-emak yang juga orangtua murid geruduk SD Negeri 058250 Perdamaian Kecamatan Binjai, Kabupaten Langkat, Sumatera Utara
Penulis: Muhammad Anil Rasyid | Editor: Fariz
TRIBUN-MEDAN.com, LANGKAT - Puluhan emak-emak yang juga orangtua murid geruduk SD Negeri 058250 Perdamaian Kecamatan Binjai, Kabupaten Langkat, Sumatera Utara, Senin (14/11/2022).
Kedatangan emak-emak ini, meminta Kepala Sekolah SD Negeri 058250 Perdamaian, Surya Ningsih untuk mundur dari jabatannya.
Hal ini tampak terlihat dari salah satu poster yang dibawa emak-emak bertuliskan 'Keluarlah Wahai Kepsek Penuh Dengan Drama'.
Menurut salah seorang wali murid Dilla Sariana (22) yang juga merupakan seorang guru les mengatakan, kedatangan dirinya dan puluhan emak-emak, mempetanyakan soal fasilitas yang diterima para murid selama menjalani masa belajar di SD Negeri 058250 Perdamaian.
"Yang kami keluhkan pertama fasilitas sekolah, saya guru les, dan saya merasa kasihan karena para siswa tidak memiliki buku pelajaran," ujar Dilla.
Tak hanya itu, Dilla menambahkan parahnya buku pelajaran yang diperuntukkan untuk para murid, diduga malah di jual sama kepala sekolah.
"Kemarin saya dengar buku ini di jual oleh kepala sekolah. Dikemanakan buku itu, kalau memang buku itu diganti, seharusnya ada gantinya dulu baru di sortir yang bagus," ujar Dilla.
"Inikan sekolah, sekolah dari hari Senin sampai Sabtu, dan hari Minggu kami libur. Tidak ada hak sekolah untuk keluar ataupun masuk, itu menurut saya. Tapi buku itu dibawa keluar dari sekolah pada hari Minggu," sambungnya.
Selain di jual, bahkan lebih parahnya lagi, ketersediaan buku yang sekarang ada, satu buku dipakai untuk lima orang murid.
"Sekarang sudah tidak ada LKS, sekarang buku tematik. Dan parahnya, satu buku yang dipakai murid di SD Negeri 058250 ini, digunakan untuk lima orang, tentukan sudah tidak efektif," ujar Dilla.
Lanjut Dilla, fasilitas lainnya seperti gapura didekat gerbang masuk sudah mau roboh.
"Dan kita tadi masuk ke kelas-kelas sudah tidak layak, ada rayap, dan kursi meja serta ATK sudah sangat berkurang," ujar Dilla.
Ia beserta wali murid lainnya berharap, untuk menegakkan keadilan di sekolah SD Negeri 058250 Perdamaian. Dan kemudian, untuk segera memperbaiki beberapa fasilitas sekolah yang mengalami kerusakan.
"Intinya ganti kepala sekolah. Kami mohon jug kepada bapak Dinas Pendidikan Kabupaten Langkat, cepat memproses kepala sekolah SD Negeri 058250 Perdamaian Kecamatan Binjai, seperti apa yang sudah dikeluhkan oleh masyarakat. Dan kami juga mengapresiasi Dinas Pendidikan Langkat turun langsung menanggapi apa yang dikeluhkan masyarakat terkhusus orangtua murid. Dan saya mohon bisa diproses secara cepat untuk keadilan sekolah ini," ujar Dilla.
Hal serupa juga dikatakan oleh wali murid Selvi Ananda (32). Ia lebih mempertanyakan, kemana dana BOS yang selama ini diterima sekolah.
"Dana BOS Rp 910.000 per murid. Dan di sini sekitar 260 murid, bisa dikalikan satu tahun itu berapa, itu dananya kemana. Itu yang kami pertanyakan juga. Guru-guru di sini juga mengatakan, tidak pernah menandatangi apapun perihal dana BOS ini. Ditanya kemana aliran dana itu, gak mau ngomong," ujar Silvi.
Jadi, menurut Silvi dan wali murid lainnya, tidak pernah tau aliaran dana BOS yang dialirkan oleh kepala sekolah SD Negeri 058250 Perdamaian ini kemana.
"Sama satu lagi, soal uang baju olahraga yang sudah dikutip per murid Rp 85 ribu sejak kelas satu dan sekarang sudah kelas tiga muridnya ini, sampai sekarang pun enggak pernah diterima," ujar Silvi.
Sementara itu, Kabid SD Dinas Pendidikan Langkat, S Sitepu mengatakan, akan memanggil kepala sekolah SD Negeri 058250 Perdamaian ke Dinas Pendidikan Langkat.
"Kita sudah panggil kepala sekolah untuk hadir di Dinas Pendidikan Langkat pada hari Rabu, (16/11/2022), kita akan pertayakan semua itu bagaimana kebenarannya, sejauh mana ditindaklanjuti, karena tadikan pengakuan kepala sekolah, tidak semuanya itu benar, dan pada hari rabu kita klarifikasi ulang," ujar Sitepu.
Disinggung soal dana BOS, Kabid SD Dinas Pendidikan Langkat, tak mengetahui secara pasti jumlahnya.
"Angka pastinya saya kurang paham, tetapi tiap tahunnya ada dana BOS, hanya saja pencairannya tidak selalu awal waktu," ujar Sitepu.
(cr23/www.tribun-medan.com).